10. Ketemuan (2)

650 54 2
                                    

Setelah berpamitan yang awkward dengan mamanya Carissa, Geral langsung mengajak Carissa ke Aurora Café.

"Geral lucu banget sihh kalo lagi serius!!" Carissa mencubit pipi Geral.

"Sakit, Car!" omel Geral. Lagi-lagi mereka terdiam karena tidak ada yang ingin diobrolkan, lima belas menit mereka tempuh dari rumah Carissa ke Sentul. Mereka sudah sampai di rumah yang diubah menjadi cafe ini.

"Abis ini mau ke Danau Northridge, ya! Penasaran gue, temen-temen pada takut semua kesana," ajak Carissa.

"Gak!! Angker bego," kata Geral.

"Iih! Ayo dong, gue pengen banget nih, Ger!" Carissa mulai memberi muka melasnya.

"Jangan ke danau itu. Ke rumah kosong mau gak? Bagus buat foto, kebetulan ada kamera di dalem mobil gue." kata Geral ketika mereka memasukki Aurora Cafe tersebut. Interior yang mewah, dan pemandangan yang indah ke Sentul membuat mereka berdua memilih tempat dekat dengan kaca.

"Emang dimana?" tanya Carissa sambil melihat-lihat menunya.

"Ada, bawel. Udah gue tau jalan kok, SMP gue kan ada disini. Tenang aja deh, ga akan nyasar. Udah lulus uji coba daerah Sentul," kata Geral. Carissa mengambil menunya dan memukul pelan ke kepala Geral.

"Mamam tuh Sentul. Awas pokoknya sampe gak bagus, gak boleh main lagi sama gue!" ancam Carissa. Geral mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

"Mau apa nduutt?"

"Kemaren sumpit, sekarang ndut. Serah lu, Ger."

"Ayamnya satu ya, Mbak. Yang paha,--"

"Sambelnya jangan pedes-pedes dan jangan di kasih lalapan," lanjut Geral. Carissa bingung.

Anjir, dia tau darimana?!

"Di SMA, ada yang selalu bilang itu ke Om Kantin pas pesen ayam. Gue hafal jadinya," kata Geral.

"Saya pastanya satu ya, Mbak."

"Jangan pake keju terlalu banyak," kata Carissa. Geral pernah bilang dia alergi keju, tapi kalo makan sedikit gapapa.

"Minumnya apa, Mbak, Mas?" tanya pelayan itu.

"Air putih aja," kata Carissa.

"Saya sama," kata Geral. Mereka berdua melanjutkan perbincangan mereka, Carissa yang cerita bagaimana angkatannya setelah Geral lulus dari sekolah. For your information, Geral sama Carissa beda dua tingkat. Tapi umur Carissa sama Geral lebih tua Geral 6 bulan. Karena Geral aksel.

Geral juga menceritakan bagaimana di Australia, dan tahun ini adalah tahun kedua Geral di Australia.

"Gue kangen, apalagi cewek gue disini. Disana gue cuman bisa denger suaranya, beda lagi jamnya, disini jam 8 disana jam 12. Kadang iri ngeliat temen gue, ceweknya disini mereka pacaran terus, lah gue? Jauh ceweknya. Disana ada sih yang cantik, adek kelas gue, tapi cuman bisa sampe sebatas gebetan."

"Laluuu?" Carissa udah mulai ogah-ogahan kalo Geral sudah cerita tentang dia di Australia.

"Nanti kalo gue udah balik gimana ya, Car? Gue kangen banget telfonan sama lo, ngeresein lo malem-malem."

"Lebay, baru berapa kali telfonan. Nanti juga bosen sama gue."

"Gakk, lah! Ngapain bosen? Lo 'kan kesayangan gue, Car."

"He'eh Ger, he'eh."

"Ihhh, beneran! Lo adek kelas gue yang paling gue sayang tau!"

"Apasih, haha. Makanannya udah dateng, makan dulu," kata Carissa mengalihkan pembicaraan.

*****

Selesai makan, sekitar jam setengah 3 mereka mulai berangkat ke rumah kosong yang dimaksud oleh Geral. Rumah itu terletak di Taman Parahyangan, Sentul, tidak jauh dari Northridge.

"Najis, heh! Gue gak minta ke rumah seserem ini, Ger!"

"Ini gak serem, ayo masuk! Katanya mau foto-foto."

"Gak jadi! Takut gue. Ah! BALIKKK! GUE MAU BALIK," kata Carissa. Geral tertawa-tawa dan memutar balikkan mobilnya untuk kembali ke rumah Carissa.

Late Night CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang