the Owner of My heart 2

2.1K 31 2
                                    

                    Para penumpang mulai bangun dan beranjak menuju ke restauran ,tapi Maya dan Masumi tidak beranjak dari dek .Mereka menyadari pelayaran hampir berakhir walaupun ingin ,mereka sadar untuk berduaan kembali seperti ini di masa mendatang pasti sulit .Mereka berdua tetap di dek yang sepi dari pengunjung "sungguh aneh ya .......bersamamu aku merasa bebas ,aku merasa bisa melakukan apa pun tanpa berbohong."  Maya mendengarkannya " Usia kita berbeda 11 tahun,tumbuh dan besar di lingkungan yang berbeda ......tapi kenapa aku merasa nyaman ? Aku sendiri tidak mempercayainya ...." lanjut Pak Masumi . Maya tiba tiba menggeserkan badannya ,merapat ke tubuh Masumi dengan wajah kembali bersemu merah ,dan ternyata wajah Masumi juga tak kalah merahnya .Masumi meraih pundak Maya dan merangkulnya .Sama seperti Maya ,Masumi  pun ingin waktu berhenti .

                                                       ************************                       

                              Maya memandang keluar dari jendela kamar ,Rei sedang pulang ke rumah orang tuanya ,malam ini Maya sendirian di apertementnya yang kecil ,bukan karena Rei pergi ia merasa kesepian tapi karena ia tidak bisa bertemu dengan Masumi .Maya merasa gelisah rasa rindu di dada rasanya tak tertahan tanpa terasa dua butir air mata jatuh dari matanya .                        Banyak yang terjadi Koji yang kecelakaan sedangkan pentas uji coba Bidadari Merah sebentar lagi ,tapi Koji sendiri memang pantang menyerah dalam beberapa hari ia mulai berlatih walau pun Maya tahu bahwa kaki kiri dan badannya pasti sakit semua .Dan karena kecelakaan itu Koji seperti memahami sesuatu tentang Isshin yang membuat Isshin nya semakin sempurna .                      Maya memandang langit ,sepertinya langit pun tidak berpihak dengannya ,karena tak satu bintang terlihat ,dalam gundah Maya menutup jendela sambil berharap semoga ia memimpikan kembali Masumi dan dirinya di atas kapal Astoria,seperti yang terjadi hampir setiap malam                                                                                                      *****************                       

                          Besok hari terpenting buat Maya ,akhirnya ia akan menjadi Bidadari Merah ,ia berada lapangan  kosong  yang akan digunakan sebagai tempat pementasan . 'Khas Bu Mayuko ' desah Maya ,Maya dapat menebak bahwa hingga hari pementasan besok para pemain tak kan pernah tau apa seperti apa setting yang akan digunakan .                                                                                       Maya tersenyum ketika melihat Ayumi dan Bu Utako berbincang bincang diujung ruangan  ,Maya berjalan ke arah mereka dan menyapa keduanya .Maya dan Ayumi tidak nampak seperti bersaing ,malah seperti sahabat lama yang bertemu dan mengobrol . Beberapa kali tawa mereka keluar membuat paparazi dan wartawan tampak sibuk megabadikan moment tersebut.                       Berbeda dengan bintang utama yang nampak akrab ,Koji dan pak Korunuma nampak berhadapan dengan Pak Onodera dan bintang veteran Akeme Kei yang nampak sedikit meremehkan Koji yang masih berjalan dengan sedikit pincang ." Eh ...nak ,kamu yakin bisa memerankan Isshin dengan kakimu seperti itu ?" dengan nada mengejek Akeme kei bertanya pada Koji .                         Dasar koji bukannya merasa diejek iya malah tersenyum yang menambah ketampanan wajahnya ,bahkan beberapa artis dari pihak Onodera tampak terpesona dan mendesah tanpa sadar.Membuat Akeme Kei sedikit sadar dari segi fisik dia kalah dengan Koji dan sebagus apa pun ia berakting ia tidak dapat membangun cemestri dengan Ayumi yang notabene seumuran dengan putrinya ( udah tuwir sie ....jadi Ayumi rada males ......mungkin wajah akeme harus ditempeli foto Hammil ,biar Ayumi semangat ) . " Jangan kuatir Pak Akeme ,saya malah dalam kondisi prima untuk memainkan Isshin ,sebaliknya bapak jangan lupa minum obat kuat agar tidak kelelahan " kata Koji sambil memamerkan senyum terbaiknya .Pak Korunuma mengubah suara tawanya menjadi batuk batuk ketika melihat kedua orang yang ada di depannya melotot.Tanpa berkata apa apa keduanya beranjak menjauh.                         Begitu mereka menghilang Pak korunuma memukul kepala Koji dengan Naskah yang dibawanya 'PLAK' .Dan Koji hanya bisa mengaduh sambil memegang kepalanya yang kena pukul " Apa yang kamu lakukan ,bagaimana juga kamu harus menghormati mereka karena mereka lebih tua dan mereka adalah seniormu !!"                         "Jadi maksud bapak ,aku harus diam saja ,aku yakin bila diberi kesempatan ,mereka kan menghina habis habisan sepanjang pertemuan ,ini sepanjang siang atau bahkan sampe besok " kata Koji membela diri .Kemudian ia mencondongkan badan dan berbisik "Bukannya bapak yang tertawa tadi ? " Pak korunuma hanya bisa mendengus dan menarik Koji menuju tempat konfrensi press yang mulai dipadati orang orang .                                                                                      ****************

note : ^^ mohon maaf untuk adegan pementasan sengaja saya skip .....terusterang nggak berani dialog yang penuh makna bisa hancur kalo yang nulis  jadi harap makhlum.

              Suasana di sekitar panggung masih sunyi .Para penonton masih terhipnotis dengan Bidadari Merah Ayumi yang sempurna menurut penonton .Bidadari Merah Ayumi nampak hidup karena keluwesan Ayumi dalam bergerak ,keangunan dan kecantikan Ayumi dan teknik yang dikuasai Ayumi benar benar hebat  . Ayumi memang 'berakting' dengan sempurna sebagai Bidadari Merah . Terlihat Pak Onodera yang nampak puas dan ia merasa yakin dengan Ayumi dan Akeme akan memenangkan hak pementasan Bidadari Merah.                Maya bersiap ,Ia sudah menggunakan kostum Bidadri Merah , ia membiarkan dirinya menatap   cermin " Aku bidadari Merah .....Isshin  adalah Belahan jiwaku .......Mawar Ungu .....Pak Masumi ......lihatlah ....hari ini aku menjadi Bidadari Merah khusus untuk anda " sambil melangkah menuju panggung.

           *********Maya di panggung **********                

                   Kembali suasana sunyi bila tadi para penonton terhipnotis ,kali ini tidak hanya terhipnotis tapi juga sedih adegan diman Isshin menebang pohon plum yang merupakan jiwa dari sang kekasih menguras emosi penonton ,banyak yang menangis hingga tersedu sedu .Beda dengan Ayumi walau kesedihan tersampaikan tapi tak sedalam yang ditampilkan oleh Koji dan Maya .Cinta yang tak bersatu karena ada hal yang lebih penting ,mengorbankan diri untuk yang lain membuat penonton bersedih.            

                   Ayumi yang menonton ( mendengar karena matanya sakit/buta ) kembali merasa terkejut 'Maya setiap kali .....aku selalu merasa kalah olehmu 'pikirnya .Tapi Ayumi tetap tersenyum dan bertepuk tangan ketika para penonton akhirnya sadar dan bertepuk tangan sengan riuh .             

                                   Masumi bertepuk tangan matanya nampak berbinar bangga terhadap Maya yang begitu menakjubkan saat memerankan Bidadari Merah. Maya nampak sangat cantik.Tidak hanya itu ia juga nampak anggun setiap kali ia bergerak seperti pohon plum yang bergoyang tertiup angin .Bahkan  penonton seakan dapat mencium harumnya bunga plum setiap kali Maya bergerak .            

                                       Masumi sedikit cemburu karena Koji dan Maya berakting seperti sepasang kekasih yang benar2 jatuh cinta .Beberapa kali Maya tersenyum ke arah penonton dan Masumi berharap senyum itu untuk dirinya                              Di ujung ,tampak Shiori duduk dengan muka pucat pasi dan tangan terkepal ,di salah satu tangannya masih terbungkus dengan perban . Ia dapat melihat reaksi Masumi dari tempat ia duduk .Dan tadi ia juga melihat betapa sempurnanya akting Maya .Membuat  ia semakin membenci gadis bertubuh mungil itu .     Apalagi ia juga tahu ,beberapa kali kakeknya mendesak agar pernikahan segera dilangsungkan dan beberapa kali pula Masumi menolaknya .Dan Shiori yakin hal itu pasti karena Maya . " ini tak boleh dibiarkan " kata Shiori dalam hati " aku harus mencari cara agar Masumi menjauhi gadis itu " Ia berjalan kluar dengan lesu .                                        ( bersambung )

the Owner of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang