Entah kenapa terlalu sulit untuk kembali tersenyum. Melupakan semuanya yang terjadi. Rasa, pengorbanan yang semuanya terasa sia-sia. Haha, memang sia-sia.
Bodohnya aku dengan keputusan konyol yang aku ambil. Seharusnya aku tau resikonya, tapi aku tidak memperdulikan itu. Seolah aku siap menerima apapun yang akan terjadi.
Dilema antara logika dan hati. Well, mana yang lebih dominan? Jelas, hati. Karena logika tak bisa apa-apa di hadapan cinta.
Kenalkan, aku Clay. Seorang pendilema cinta yang terlalu frustasi akan hal itu.
--------
Untuk pertama kalinya gue bikin cerita yang puanjaaaaaang ber-chapter chapter. Biasanya langsung ending. Hhm, okelah karna gue penasaran gue coba. Masih butuh bimbingan dr yang senior. Kritik&saran dr kalian ngebantu bangett. Oke, happy reading!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
Teen FictionKetika kesalahpahaman yang mewarnai kisah cinta mereka hampir membuat mereka berpisah jauh. Tak ada satupun yang mengerti satu sama lain. Tak ada yang mengerti bahwa hati ini bersatu.