Aku terbangun, jam beker kamarku menunjukkan pukul 05.00 pagi. Rutinitas pertama. Cek HP. Siapa tau ada yang penting gitu.
Oh my GOD. Gak salah liat kan gue? Apa gue masih mimpi kali? Ada 4 missed call dan 2 pesan baru. Lo tau gak itu dari siapa? Yup!! Rizki.
From: Rizki
22.56Get well soon, Clay. Makanya jadi manusia tuh jangan terlalu leras kepala. Lo emang ga inget punya alergi ujan apa? Ini malah main ujan. Lo punya hobi baru ya? Kayaknya demen banget bikin gue khawatir.
Ck, dia khawatir sama gue? Perasaan gue baru kali ini dah ngapa-ngapanya.
From: Rizki
02.00Clay, gue pengen cerita ke lo. Hhm, ga mungkin sekarang kali ya. Lo udah molor juga kayaknya. Besok pulang sekolah gue tunggu di rooftop, okey? Night ;)
Duh ada apa ya? Dia mau ngomong apa sih? Jangan-jangan mau nembak? Jangan berharap dulu Clay. Nanti kalo kenyataan gak sesuai dengan harapan lo baru tau rasa lo Clay. Kan nyesek banget. Gue ulangin NYESEK. Eh tunggu. Dia ngucapin 'night' ke gue? What? Ada apa nih? Makhluk paling jutek ngucapin begitu ke gue? Emotnya? Duh kenapa gak titik dua bintang aja sih?
Aku melihat jam beker ku. Dan kalian tau jam berapa ini? 05.30. Yup, setengah enam. Aku langsung bergegas bangun, walau masih sedikit pusing sih. Tapi kan demu ngeliat sang doi #aseeek.
-di sekolah-
Seperti biasa, Rizki datang lebih awal dari pada aku. Tapi, sikapnya? Seakan-akan tidak terjadi apa-apa kemarin. Dan kayaknya dia gak sadar deh sms apa yang udah dia kirim ke gue. Okey, again. Dia membuat aku pupus. Aku sengaja berjalan sedikit menyenggol tubuhnya. Tapi kalian tau apa reaksinya? Hanya menoleh dengan ekspresi datar. Sempat terjadi eye contact diantara kami walau hanya sepersekian detik itu juga. Kira-kira apa ya yang bakal dia omongin nanti? Jadi penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
Teen FictionKetika kesalahpahaman yang mewarnai kisah cinta mereka hampir membuat mereka berpisah jauh. Tak ada satupun yang mengerti satu sama lain. Tak ada yang mengerti bahwa hati ini bersatu.