Donghwa gateun sarang
( Cinta itu seperti dongeng )
Jamdeun nal kkaewojul mabeop gateun sarang
( Sihiran dari cinta yang telah membangunkanku )
Sabtu yang cerah. Aku dan Eunji berlari keluar bus yang mengantarkan kami menuju sekolah. Biasanya aku masih berleha-leha di alam mimpi. Tapi tidak jadinya ketika kami yang mengikuti lomba diharuskan masuk untuk latihan tambahan.
"Hwaiting!" Ucapku dan Eunji serentak sebelum masuk ke ruang latihan masing-masing. Eunji didaftarkan pada lomba menyanyi kategori duet.
Kleek..
Eh, kukira masih kosong mengingat aku datang 45 menit lebih cepat dari waktu mulai.
Di sana berdiri Kim Jongin yang tengah meliuk-liukkan tubuhnya. Sementara aku hanya bisa menutup pintu dengan canggung.
"Annyeong! Kau sudah lama di sini?" Sapaku berbasa-basi. Astaga, padahal dia teman sekelasku sendiri! Kenapa harus gugup begini?
"Annyeong! Anii, aku baru saja tiba."
Dan setelahnya, aku lebih memilih memperhatikannya menari sambil merenggangkan ototku.
"Jadi.. dimana kau belajar balet?" Tanya Jongin sambil tetap sesekali menggerakkan tubuhnya.
"Aku diajari eonni-ku," Jawabku. "Kau sendiri?" Lanjutku bertanya balik.
"Aku belajar di sekolah balet."
"Daebak!"
"Apanya yang hebat?"
"Kebnyakan orang tidak betah berada di sana. Hanya yang benar-benar mencintainya yang akan bertahan." Mendadak saja teringat perkataan Yookyung-eonni.
"Eonni-mu benar. Tapi ada dua faktor lagi yang membuat seseorang bertahan."
"Apa itu?"
"Paksaan dan tanggung jawab."
Aku terdiam. Dia tidak sedang menceritakan kisah hidupnya secara tersirat bukan?
"Tanggung jawab adalah sebuah alasan tepat untuk bertahan," Ucap Jongin lagi setelah beberapa lama hening.
"Jadi, ketika kita sudah tidak kuat bertahan, kita harus mengingat bahwa tanggung jawab kita adalah menyelesaikannya sampai akhir?" Balasku yang entah kenapa penuh kata - kata menabjubkan. Aish, berlebihan sekali.
"Hhmm.. sepertinya tidak harus begitu juga." Dia berhenti menari lalu menatapku lewat kaca besar yang terdapat di ruang latihan. "Kalau kau sudah kehilangan harga diri atau keadaan seperti akan menghancurkanmu.."
Dia berbalik menghadapku langsung. "Maka itu adalah waktu untuk berhenti."
Waw...
"Kajja Naeun-ssi, Jongin-ssi, kita mulai!"
"Ne, seonsaengnim."
Jika Minju-seonsaengnim tak segera masuk, entah bagaimana cara untuk menghentikan lamunanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
동화 같은 사랑 (Love Like A Fairytale) 'Girl's Story'
FanfictionApapun dongeng kesukaanmu, cobalah mengaku. Apa diam - diam kau juga ingin mengalaminya?
