Damian meletakkan kopernya di sembarang tempat. Dia baru saja sampai di rumah keluarganya di Munich, Jerman. Kota yang cantik dengan ruang hijau yang begitu luas. Mulai hari ini dia akan kembali tinggal di sini. Entah sampai kapan.
Damian langsung menuju taman belakang. Dia tahu adiknya pasti ada di sana pagi-pagi seperti.
Pandangannya terpaku pada sosok gadis cantik yang sedang duduk di kursi roda sambil membaca sebuah buku. Selimut tebal menutup seluruh kakinya. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai.
Tiba-tiba rasa rindu itu menyesakkan dadanya. Betapa dia sangat merindukan gadis cantik itu.Seolah sadar sedang diperhatikan, gadis cantik itu menoleh. Mata coklatnya berbinar dan senyuman lebar menghiasi wajah cantiknya.
"Kakak!" Teriaknya riang dalam bahasa Indonesia.
Tangannya segera berada di atas roda untuk menggerakkan kursinya.Damian segera melangkah lebar sebelum gadis itu bergerak. Dia sangat ingin merengkuh tubuh mungil itu di pelukannya. Rasa rindunya tidak tertahan lagi. Sudah hampir sebulan dia tidak menemani adiknya di sini karena harus mengurus perwakilan kepengurusan perusahaannya di Indonesia setelah dia pindah ke sini.
"Abs! Ini coklatmu!" Suara cempreng itu membuat Damian menoleh.
Gadis berbadan mungil seperti adiknya dan bermata biru sebiru laut lepas menatapnya sambil menganga. Gadis berjalan ke arah Abby tanpa memperhatikan langkahnya.
Dan ...
"Sugaaarrr!!"
Damian segera menerjang tubuh Abby begitu gadis kecil bermata biru itu tersandung dan coklat panasnya dipastikan akan mengenai kepala Abby.
Dan kini coklat panas itu tumpah mengenai lengan bajunya. Damian sedikit mengernyit merasakan sengatan rasa panas di lengannya."Kau baik-baik saja, Sugar?" tanyanya sambil menatap Abby khawatir.
Abby mengangguk pelan dan tersenyum menenangkannya.
Damian mengembuskan napas lega dan menoleh melotot tajam ke arah si mata biru membuat gadis itu menunduk ketakutan.
"Siapa kau?"
"Saa... Sa... Sa ..."
"Dia, Kimmy, perawatku sekarang," suara Abby yang menjawab.
Damian menoleh ke arah Abby dan seketika melupakan amarahnya. Dia kembali memeluk erat adiknya itu. "Aku merindukanmu, Sayang," ucapnya sambil mencium kening gadis itu.
"Aku juga," balasnya sambil tersenyum manis.
"Kau sendirian?" tanyanya kemudian.
Damian mengangguk. Sekilas Damian bisa melihat mata coklat itu berkilat sedih, dan dia tidak menyukainya.
"Sugar ..."
"Kau ganti baju dulu sana," katanya memotong ucapan Damian. Dia menunjuk lengan baju Damian yang basah dan ternoda coklat.
Damian teringat gadis kecil bermata biru itu. Dia kembali menatap tajam ke arah gadis kecil yang tertunduk ketakutan itu. "Kau! Dipecat!"
===
======Jadi gini, berhubung saya merasa banyak kesalahan yang saya tulis dicerita ini, maka saya mutusin buat repost cerita ini.
Buat yang masih ada di librarynya, dihapus saja yang versi lama biar keganti versi yang sudah diedit.
Soalnya kalo ga dihapus, ceritanya ga berubah.
^^Big hugs and kisses,
Niken
Repost #090816#
#10.20am#
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
General FictionPDF TERSEDIA DI KARYAKARSA DELICIOUS D SERIES (DDS) - 3 Ya Tuhan, apakah Kau begitu baik hati padaku hingga mengirimkan malaikat tampan itu di hadapanku? Dia sempurna. Apa mungkin lelaki sesempurna itu ditakdirkan untukku? Sedangkan dunia kami jauh...