"Dudes...Ini kan ulang tahunnya Abby. Boleh aku minta tolong pada kalian?" pinta Andra penuh harap pada mereka bertiga.
"Apa?" tanya mereka bersamaan.
"Please do something for me," ucapnya penuh senyum misterius.
"Ooohh... Tampaknya ini sesuatu yang buruk," kata Damian curiga. Andra menyeringai ke arahnya.
Dan ini adalah mimpi buruk.
Damian, Dave, dan Daniel berteriak ngeri bersamaan mendengar permintaan Andra.
"Kau ingin menurunkan reputasiku sebagai CEO handal dan berwibawa An?? Apa yang akan dikatakan para pegawaiku jika mereka melihatku melakukan ituuu!!" teriak Dave histeris.
"Please...ini demi Abby, dia sangat menyukai mereka. Dan aku yakin tidak akan ada anak buahmu yang melihat ini."
Ketiga orang itu saling berpandangan pasrah.
"Kau menyebalkan An!" protes Damian.
"Kau gila An!" ini protes Daniel.
"Aku akan membunuhmu setelah ini An!" dan ucapan penuh kekesalan ini tentu saja milik Dave.
"Terimakasiiihhh. Aku sayang kaliaaannn!"
Damian, Daniel, dan Dave menggelengkan kepala mereka dengan dramatis melihat muka Andra yang berseri - seri. Sangat kontras dengan kemarin saat mereka bertemu pertama kalinya setelah tiga bulan.
Dalam hati Damian merasa lega. Seolah beban berat terangkat di dadanya."Kau bahagia kan?" bisik Dave padanya. Damian memandangnya dan tersenyum.
"Aku bahagia asalkan adikku bahagia."
Dave menepuk bahu Damian pelan.
"Kau akan menemukan juga yang seperti Abs."
Damian menggeleng.
"Kau tahu Dave tidak akan ada yang seperti dia."
"Tapi yang hampir mendekati ada kan?" Dave menaikturunkan alisnya menggoda. Damian mendengus.
"Tidak! Mereka berbeda. Gadis itu sangat ceroboh!"
Dave tertawa.
"Tapi kau menyukainya kan?"
"Jangan sok tahu kau Dave!"
Dave tertawa makin kencang.
"Kita baru akan menyadari sesuatu itu berarti saat dia tak ada di sisi kita lagi. Sadarilah sebelum terlambat," Dave menepuk bahu Damian sekali lagi dan memposisikan dirinya untuk tidur.
Sedang Damian terdiam di tempatnya duduk . Memikirkan perkataan Dave yang baru saja diucapkannya.Kita baru akan menyadari sesuatu itu berarti saat dia tak ada di sisi kita lagi. Sadarilah sebelum terlambat.
*********
Mereka baru saja mendarat di Munich International Airport setelah hampir 16 jam perjalanan. Jujur rasa lelah yang paling mendominasi. Tapi rasa bahagia juga ada di hati keenam orang beda generasi tersebut.
"Willkommen zurück in München, Meine Damen und Herren," sapa Helmer salah satu sopir keluarga Damian.
(Selamat datang kembali di Munich, Tuan dan Nyonya)"Dank Helmer. Apa semua sudah datang?" tanya Damian.
(terimakasih Helmer)"Ya. Mereka sudah menunggu di rumah."
Damian menganggukkan kepalanya dan menyuruh Helmer membawa mereka ke rumah Damian.
Tentu rumah yang dimaksud adalah rumah pribadi Damian. Bukan rumah orangtuanya tempat Abby tinggal.
Damian sudah lama membeli rumah itu. Tapi dia jarang tinggal di sana. Rumah itu terlalu besar untuk ditinggalinya seorang diri. Dia lebih suka tinggal di rumah orang tuanya. Dia membeli rumah itu untuk tempat tinggalnya bersama istrinya kelak. Dan tawa canda anak - anak akan memenuhi penjuru rumah itu.
Damian tertawa getir dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
General FictionPDF TERSEDIA DI KARYAKARSA DELICIOUS D SERIES (DDS) - 3 Ya Tuhan, apakah Kau begitu baik hati padaku hingga mengirimkan malaikat tampan itu di hadapanku? Dia sempurna. Apa mungkin lelaki sesempurna itu ditakdirkan untukku? Sedangkan dunia kami jauh...