Chapter 6 » Luka Lama

7.8K 461 1
                                    

Aloha... I am back
This part dedicated to everybody who vote for this part hahaha... geje banget author nya ini...
Your vote and your comment will become my mood booster

---®---

Pipi Cessa berdenyut sakit saat tangan Nara mendarat mulus di pipinya.

Mata gadis itu memerah karena menahan gejolak amarah. Cessa tidak akan pernah melupakan perbuatan kurang ajar Nara kali ini.

Di dalam hatinya Cessa bersumpah akan membalas tamparan Nara kali ini dengan rasa sakit yang sepuluh kali lipat lebih sakit dari pada ini.

Cessa akan mempermalukan gadis itu.

Cessa bersumpah dan ia akan segera merealisasikan sumpahnya itu.

Karma does exist Kanara.

---®---

Dengan senyum licik yang terulas apik di bibir merahnya, Cessa berjalan sambil mengangkat kepala.

Hari ini dia akan membalas perlakuan Nara tempo hari. Dan Cessa jamin, pembalasannya kali ini akan lebih sakit dari pada hanya sekedar tamparan.

Langkah kaki Cessa terhenti saat matanya menangkap sosok yang akan jadi 'bintang' untuk skenario pembalasannya kali ini.

"Heh lo...", Cessa menarik pergelangan tangan Nara sampai membuat gadis itu menghadap ke arahnya.

Wajah datar Nara tetap bertahan ditempatnya meski dalam hati, Nara sudah memaki perlakuan Cessa ini.

"Ada perlu apa lo ??", satu pertanyaannya Nara itu membuat Cessa mendengus kesal.

"Lo nggak usah sok deh jadi orang", Cessa mendorong pelan bahu Nara sampai gadis itu terhuyung mundur kebelakang.

"Lo itu cuma anak broken home yang nggak berharga", Cessa kembali mendorong bahu Nara sambil memandang rendah ke arah Nara.

"Tutup mulut lo itu atau...", ucapan bernada rendah dari Nara itu langsung dipotong sekenanya oleh Cessa.

"Atau apa hah ??

Lo itu nggak usah sok berani, dasar sakit jiwa !!

Nyokap lo buang lo pas umur lo tujuh tahun kan ??

Lo juga pernah rehabilitasi di rumah sakit jiwa kan ??"

Plak

Ucapan Cessa terhenti begitu tamparan Nara mendarat mulus di pipi kirinya.

Plak

Tangan Cessa yang bebas langsung balas menampar Nara sampai gadis itu mendesis sakit.

"Pantes nyokap lo ninggalin lo !!

Lo itu cuma bisa nyusahin apalagi lo itu rada gila !!

Lo pantes untuk ditinggalin !!

Seharusnya lo itu di rumah sakit jiwa aja !!

Dasar cewek gila gak berguna !!", teriakan Cessa yang melengking itu mampu menarik perhatian siswa-siswa yang lain.

Akibatnya perkelahian kedua gadis itu jadi tontonan gratis untuk segerombolan siswa yang kebetulan melihatnya.

Hati Nara terasa nyeri saat mendengar setiap kalimat yang keluar dari bibir Cessa.

Memang benar mamanya meninggalkannya...

Memang benar dia pernah dirawat di rumah sakit jiwa...

Memang benar kalau dia anak bermasalah...

BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang