Chapter 13 » fix my self

6.2K 342 7
                                    

» Nara POV «

Apakah menurut kalian gue terlalu lemah ???

Oh... ayolah !! Anak mana yang nggak sakit hati kalo nyokapnya rela nuker nyawa anaknya sama perusahaan ??

Hell

Gue pikir nyokap gue adalah wanita baik hati yang mirip kayak ibu kandung cinderella, tapi naasnya nyokap lebih mirip ibu tiri si cinderella.

"Hey... stop crying please !! I will do everything for you If you stop crying", suara selembut beledu itu membuat gue menoleh ke sumber suara.

Yep... Alex masih setia memeluk gue sambil sesekali mencium puncak kepala gue dengan lembut.

Gue beruntung punya pacar kayak dia.

Dengan pelan gue berusaha bangkit dari posisi tiduran yang errr... ini.

Setelah bisa duduk nyaman diatas matras, gue menghapus setiap tetes air mata yang ada di pipi gue.

"Gue kuat kan ??", entah kenapa dari ribuan kosa kata yang ada dikepala gue, justru kalimat itu yang keluar.

"Lo kuat, bahkan lo lebih kuat dari yang lo pikir", jawaban Alex itu membuat gue sedikit terhibur. Apalagi gerakan tangannya yang membelai lembut pipi gue, itu mah bikin deg degan euy...

Oke gue harus fokus sama masalah nyokap dulu

'Gue kuat'

'Gue kuat'

'Gue kuat'

Setelah merapalkan mantra itu beberapa kali di dalam hati.

Gue memberanikan diri untuk mulai mengorek informasi yang lebih dalam tentang kebusukan lainnya dari nyokap gue ?? Masih pantaskah wanita itu gue akui sebagai nyokap gue ??

Kalo gue harus membencinya atau minimal menjauhinya, gue butuh alasan yang kuat supaya gue nggak goyah.

"Lex... bisa lo kasih tau kebusukan lain dari nyokap ??", Oopss.. sepertinya pertanyaan gue kali ini salah.

See... muka Alex yang tadinya lembut, berubah jadi kayak medusa. Hii... serem.

"Stop hurting your self Nara", geraman bernada rendah itu bikin bulu kuduk gue berdiri, tapi gue nggak takut.

"I am fine Lex, I don't hurt myself", gue balas berteriak ke arah Alex, tapi Alex diam.

Kesempatan ini gak bakal gue sia-siakan.

"Gue butuh alasan yang lebih kuat untuk membenci nyokap gue Lex... so please give me more reason", gue pasang tampang keras kepala gue dan...

Gagal sodara-sodara.

Alex menggeleng dengan tegas.

Kalo udah pasang ekspresi macam sekarang ini berarti sang pewaris tahta Rajendra group ini benar-benar tidak terbantah.

"Tanya ke papa kamu aja", kalimat yang barusan keluar dari bibir Alex itu terdengar seperti angin surga di telinga gue.

"Tapi temenin gue ya..", gue memasang tampang melas bak kucing kecebur got.

Alex mengangguk sambil mengatakan 'oke' dan setelah itu gue hanya mampu berkata 'thanks' sambil memeluk Alex.

Pelukan Alex menenangkan.

Apa gue pernah bilang itu ?? Kalo belum gue bakal bilang bahwa pelukan Alex adalah pelukan paling menenangkan, paling hangat dan paling menguatkan gue.

» Nara POV end «

---®---

Karena Pak Ega harus mengurus bisnisnya yang tengah dilanda banyak masalah akibat ulah Sarah, maka Nara terpaksa menahan hasratnya untuk melakukan sesi tanya-jawab bersama sang papa.

BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang