Ara sedang memindah-mindah channel televisinya ketika tanpa sengaja ia melihat sosok yang sudah lama tak pernah ditemuinya lagi.
"Rizzar," ucapnya sambil tersenyum lebar sendirian di kamarnya. Laki-laki itu terlihat semakin matang baik soal peran ataupun penampilannya.Bukan hati namanya jika ia tak mudah terbolak balik rasa.
Ara kembali teringat masa-masa itu, ketika Rizzar yang mewarnai kehidupannya dengan paduan warna cerah dan gelapnya, memberi gradasi warna pada lukisan kehidupan Ara, pada salah satu perjalanannya. Bukankah setiap orang hadir karena suatu alasan, memberikan kita pelajaran kehidupan entah itu baik atau buruk, entah itu tentang sesuatu hal yang menyenangkan ataukah menyedihkan?"Jaga hati kamu, Ra... . Bukankah mencintai kehilangan adalah hal terbaik untuk saat ini biar kamu nggak mudah baper," sambung Ara lagi, tersenyum mengingatkan dirinya sendiri lalu memutuskan memindah channel televisinya melihat kartun disney 😊.
Sebuah Dialog Peri dan Kurcaci (Superman): Can you see me ? May i say "hello" to you ?
Ketika kita menjelma menjadi Peri Baik dan Kurcaci Raksasa (Superman). Sebuah penggalan cerita Rizzar dan Ara disuatu titik dimana bahagia adalah milik masing-masing dan banyak hati yang lain disekeliling Rizzar Ara, tapi bukan milik mereka berdua :). Aku dan mereka, kamu dan mereka, sedangkan kita perlahan samar dan tiada :).
Peri: "Hai, Superman bagaimana kabarmu hingga hari ini?"
Kurcaci (Superman): "Luar biasa, sepertinya aku berhasil menjaga hati banyak orang, termasuk dia, seorang putri yang ada di hati aku sejak kita belum menjadi Peri dan Kurcaci. Misi menularkan senyum berhasil aku lakukan dengan baik".
Peri: {tertawa} "Aku ikut bahagia mendengarnya. Kita masing-masing berhasil dengan misi mulia menularkan senyum itu sepertinya. Pasti hati kamu dipenuhi bahagia ya".
Kurcaci (Superman): "Tentu saja. Kebahagiaan, kesuksesan, kesenangan, hal-hal baik sepertinya bertubi-tubi menghampiri. Aku merasa hidup, Peri".
Peri: "Aku ikut merasakannya, begitu riangnya hati kamu. Kamu layak mendapatkannya. Dan aku pun ikut bahagia. Jadi kapan kita bisa saling bercanda dengan sederhana seperti dulu lagi, Kurcaci?"
Kurcaci (Superman): {terdiam sejenak} "Maaf, Peri, tapi aku sepertinya tidak akan menjadi Kurcaci lagi. Aku menikmati diriku yang sekarang. Lagipula, bukankah Peri selalu riang hati dan tak kenal rasa sedih, jadi buat apa kita bercanda lagi?"
Peri tersenyum lama pada Kurcaci yang berwujud Superman itu. Sedih dan kehilangan itu ia balut dengan rapi diantara lautan bahagia dihatinya. Ia biarkan Kurcaci merasa benar dengan anggapannya. Bukankah misi menularkan bahagia itu yang terpenting dan menjadi impian sederhana mereka tiap kali bercengkrama dulu? Kurcaci pun asyik menoleh ke arah lain membagi senyumnya untuk banyak hati termasuk hati sang putri yang dicintai, ia larut dalam wujud Superman yang sudah lama diimpikannya. Tak ada kata selamat tinggal pada Peri, Kurcaci hanya tak lagi berbagi canda dengan Peri. Seolah tak ada rasa kehilangan menjelma diantara mereka. Kurcaci pergi menjauh begitu saja seolah kisah Kurcaci dan Peri itu tiada lagi. Bahkan Kurcaci tak sempat lagi membalas sejenak senyuman Peri.
Ada yang memanggilnya bidadari. Namun, dia bukan bidadari, bukan juga dewi. Dia hanya peri yang baik hati yang kadang terlupakan oleh kurcaci. Mungkin kurcaci menganggap peri tak kenal rasa sedih. "Bukankah peri adalah seseorang yang menyejukkan hati?" Mungkin itu yang ada di pikiran kurcaci, hingga dimatanya, peri pun selalu mampu menyejukkan hatinya sendiri. Dia, kurcaci yang kemudian menjelma menjadi superman seperti yang ada di impiannya, dia ingin melindungi dan memberi rasa nyaman untuk banyak orang. Peri pun hanya tersenyum mengawasi, meski kurcaci mungkin tak lagi membalas senyum itu lagi. Baik peri maupun kurcaci, mereka sama-sama ingin membagi tawa dan senyum untuk sekitarnya, ya... untuk sekitarnya. Meski untuk itu mereka mungkin kehilangan ruang dan waktu untuk saling membagi tawa dan senyum satu sama lain lagi :) :).
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Kisah Kita Diantara Kamu dan Aku
DiversosAku dan kamu punya kisah masing-masing. Namun, takdir mempertemukan aku dan kamu melahirkan kisah tentang kita. Kita dan cerita yang terajut indah meski kadang tak semudah biasa. Kita ada meramaikan warna-warni goresan lukisan hidup aku dan kamu unt...