Prolog

262 15 0
                                    

Lagi-lagi gadis itu menyesap black coffeenya. Masih di tempat yang sama, dengan buku yang sama ditangannya.

Kepalanya mendongak, bisikku.

Rambut hitam legam, kulit kuning langsat, mata coklat gelap yang teduh. Keindahan apalagi yang bisa ku-dustakan? Hanya kopi yang ia pilih. Apapun jenisnya. Dia hanya mencintai kopi.

Perempuan manis pecinta pahit.

Sekali saja aku ingin melihat bibir pink pucat itu tersenyum. Sekali saja.

Dia menunduk kembali. Lagi-lagi menyesap kopinya. Berdiri, merapikan bawaannya. Dan berjalan anggun keluar ruangan.

Miserable [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang