Fela melepas sepatu joggingnya lalu menyimpannya di rak. Ia berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas sambil bersenandung ria.
"Jogging lagi?" Tanya Brian abang Fela yang dua tahun lebih tua darinya.
"Iya."
"Kerajinan banget lo deh astaga, mending bobo cakep aja sih di kasur." Fela memutar bola matanya malas.
"Denger ya Bri, gue itu bukan type orang males kayak lo jadi please jangan samain gue sama lo yang suka buang buang waktu tiduran di kamar."
"Ye bodo amat, hidup gue ini. Lo gak patut komentar."
"Yaudah lo juga gak patut komentar tentang hidup gue juga dong!"
"Emang siapa yang komentar?"
"Elo!"
"Kapan?"
"Tadi!"
"Siapa juga yang komentar, orang gue cuma nanya doang kok."
"Tau ah terserah lo." Ucap Fela mengalah lalu masuk ke dalam kamarnya tak lupa ia membanting pintu bila sedang kesal. Brian hanya terkekeh melihat tingkah adik semata wayangnya itu. Menurutnya Wajah Fela dua kali lipat lebih menggemaskan saat sedang kesal.
Sementara Fela masuk ke dalam kamar nya langsung mandi. Setelah mandi ia keluar dengan menggunakan baju biasa. Hanya kaos dengan hotpants, simple bukan?
Ia memeriksa notif di handphonenya.
From : aleale
Good morning, have a nice day! :p
Ia tersenyum tipis melihat pesan dari sahabatnya itu. Selalu seperti itu setiap hari, Iqbaal selalu mengirimkan pesan yang manis untuknya. Sayang sekali mereka hanya teman. Kalian sudah tau kan yang membuat mereka hanya memendam perasaan masing masing? Ya, itu semua karena....
From : Zee
Feee hari ini gue sama Iqbaal aniv loh! Kok lo gak ngucapin sih? Ih jahat!
Senyumnya perlahan memudar.
For : Zee
Happpyyy annivv yaa, longlast terus buat kalian deh pokoknya.
From : Zee
Thank youuu my lovelyyy
Fela tersenyum miris. Yang perlu kalian tahu, wish yang diucapkannya tidak sama dengan yang di ucapkan di hatinya yang paling dalam.
Ia meletakkan handphonenya di nakas dan pergi ke bawah untuk sarapan bersama abangnya.
***
"Iqbaal lo ngapain?!" Pekik Fela melihat Iqbaal sedang asik duduk di meja makan dan asik mengobrol dengan Brian.
Merasa terpanggil Iqbaal menoleh dan nyengir melihat Fela dengan rambutnya yang masih basah, tentu saja karena baru saja habis mandi.
"Mau main, gak boleh ya?"
"Boleh sih tapi ini--" Fela melirik ke arah jam tangannya "--masih jam tujuh Baal. Lo gila atau apa sih?"
"Gapapa, udah lama gak main ke rumah lo. Gue kangen juga sama bang Bri soalnya." Brian menatap Iqbaal horror.
"Najis, gue masih normal ya." Sanggah Brian menatap Iqbaal jijik. "Yaudah sih dek lo duduk aja, kita sarapan bareng hari ini. Mayan sarapan bareng adik ipar."
"Nah bener tuh."
"Jangan harap ya Baal!" Ancam Fela lalu menarik kursi lalu duduk tepat di hadapan Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday ➡IDR
Random[Sedang di edit] Pilihan tersulit adalah dimana kita harus memilih salah satu antara Sahabat dengan Orang yang kita Cintai.