Tiinn tinn
Mendengar suara klakson membuat Fela mempercepat melahap makanannya. Brian mengkerutkan dahinya melihat sang adik terlihat lebih cepat dari biasanya.
"Lo kenapa deh cepet banget sarapannya, tumben banget deh." Tanya Brian sambil mengunyah roti bakarnya.
"Dasar pelupa. Kan gue udah bilang semalem kalo gue hari ini berangkat bareng sama Aldi."
Brian menepuk dahinya, "Oh iya ya."
"Bang, gue berangkat ya. Lo naik apa?" Tanya Fela sambil memakai sepatunya.
"Biasa, naik mobil."
Fela bangkit dari kursi dan memakai tas nya. Ia mencium pipi abangnya dulu sebelum berangkat lalu berlari keluar.
"Gue berangkat bang!" Teriaknya dari luar. Kaca jendela yang memang lumayan besar membuat Brian bisa melihat Aldi yang membawa camrynya.
Brian mengendikan bahunya dan berjalan kembali ke ruang makan. Melanjutkan kegiatan makan roti bakarnya yang sempat tertunda sambil tangannya menari nari di ponselnya untuk mengucapkan selamat pagi ke Brianna.
Dia tersenyum malu melihat pesan pesan sebelumnya. Brianna yang agak jutek membuatnya semakin gencar ingin mengetahui tentang gadis itu lebih jauh.
Dan inilah kenyataannya. Sifatnya berubah semenjak mengenal Brianna di hidupnya. Dulu kebiasaannya yang sering mempermainkan hati perempuan, kini malah dia yang merasa di permainkan Brianna karena gadis itu terlalu cuek tapi dari situlah yang membuat dia penasaran.
Karena pada dasarnya perempuan diciptakan untuk dikejar. Bukan mengejar.
Dan inilah yang disebut ketika seorang player jatuh cinta.
____
Mobil Aldi memasuki kawasan Globanic HS area. Murid murid terheran heran karena sebelumnya tidak pernah melihat mobil itu disini.
Saat Aldi baru saja ingin memarkirkannya posisi tengah tengah tiba tiba saja ada yang mendahuluinya dan langsung memarkirkan mobilnya disitu.
Aldi membuka kaca mobilnya, "Tolong yang di dalam mobil situ, ini kan saya duluan yang mau parkir disini."
Sang pengemudi itu pun juga membuka kaca mobilnya.
Dan ternyata
Itu
Iqbaal.
Fela hanya mendengus. Mau apa lagi sih orang ini? Gak capek bikin orang kesel apa gimana sih. Batinnya.
"Elo? Elo kan temennya Fela yang nama lo kalo gak salah Cobal, Udal, Ebal, Abal atau apalah itu." Kata Aldi menunjuk Iqbaal.
"Yo, gue Iqbaal ya bukan Cobal." Iqbaal memutar bola matanya malas, "Eh hai Fee!" Sapanya saat melihat Fee.
"Bukannya pengantar cukup dianterin di depan doang ya. Lo ngapain masuk? Ini kan parkiran khusus anak Globanic HS." Teriak Iqbaal. Ya wajar karena mereka masih di dalam mobil.
"Gue sekolah disini." Jawab Aldi agak pelan.
"Ha? Apa? Gue gak denger."
Fela membuka kaca mobilnya, "Mulai sekarang Aldi sekolah disini Baal." Teriaknya membuat Iqbaal menganga.
"Al udah yuk kita cari tempat lain aja." Aldi mengangguk kemudian menjalankan mobilnya mencari tempat lain. Fela melirik Iqbaal yang masih ternganga, dalam hati nya tertawa cekikikan.
"Gak usang mangap gitu kali." Tegur Fela lalu mobil Aldi mulai menjauh. Iqbaal mengacak acak rambutnya kesal
Keknya mulai ada saingan nih, batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Someday ➡IDR
Aléatoire[Sedang di edit] Pilihan tersulit adalah dimana kita harus memilih salah satu antara Sahabat dengan Orang yang kita Cintai.