#3

6.8K 321 4
                                    

°
°
°
°

**

Langkah - Demi Langkah Menyusuri Lorong - Lorong Tua Mengikuti Seorang Laki - Laki Didepanku.

"Siapa Namamu ?"

Tanpa Sepatah Katapun Keluar Dari Mulutku.

"Aku Akan Mengantarkanmu Ke Ibu Aleda, Beliau Adalah Wali Kelasmu Nanti, Kita Juga Satu Angkatan Jadi Jangan Sungkan Untuk Meminta Bantuan Apapun Kepadaku"

Bukan Sungkan Untuk Menjawab Atau Meminta Bantuan, Tetapi Aku Tidak Tau Caranya Bersosialisasi Dengan Baik.


"Kamu Tidak Ingin Tau Namaku ?"

Mataku Hanya Menatap Bahu Lebar Yang Berjalan Didepanku Dengan Langkahan Kaki Yang Begitu Cepat.


"Okay, Namamu Adalah Viola Bukan ? Perkenalkan Namaku Jaemin"

Langkahan Kakinya Pun Terhenti Didepan Suatu Ruangan.

"Kamu Harus Ingat Namaku, Namaku Adalah Jaemin"

Aku Menatap Matanya Dan Dia Tersenyum

"Mari, Aku Antar Kamu Masuk Untuk Menemui Wali Kelasmu"

Laki - Laki Itu Pun Membuka Pintu, Ternyata Dibalik Pintu Itu Juga Terdapat Seorang Laki - Laki Yang Akan Keluar.

Dengan Tatapan Tajam Memandang Laki - Laki Didepanku Ini Seperti Akan Menerkam.

"Tunggu Siapa Namanya Tadi ? Jaemin ? Nama Yang Unik" Ucapku Didalam Hati.

°
°
°
°

Kami Berjalan Didalam Ruangan Yang Sangat Luas, Terpajang Lukisan Dam Foto Tua Disepanjang Dinding.

Terdapat Banyak Tumpukan Buku Dan Kertas Disetiap Meja.

Meja Paling Pojok Terdapat Wanita Separuh Tua Yang Sedang Duduk Dibalik Tirai Jendela.

"Itu Adalah Wali Kelasmu" Bisik-nya

**

"Permisi Ibu Aleda, Selamat Pagi, Saya Datang Mengantarkan  Siswi Pindahan Yang Dimaksud Ibu Kepala Sekolah"

"Pagi Jaemin, Terimakasih Banyak Sudah Mengantarkan Siswi Baru Ini, Ibu Kepala Sekolah Sudah Memberitahu Ibu Tentang Kamu"

"Jaemin Kamu Boleh Masuk Kedalam Kelas Sekarang, Ibu Rasa Kamu Harus Membawa Surat Ini Untuk Pak Gun Agar Kamu Tidak Mendapatkan Hukuman Karena Telat Masuk Kedalam Kelas" Senyum Perempuan itu Sambil Memberikan Amplop Coklat.

Dia (Jaemin) Tersenyum dan Berkata "Terimakasih Ibu Atas Bantuannya, Saya Pamit"

Sebelum Pergi Jaemin Menatapku dan tersenyum

"Hari Ini Aku Begitu Banyak Melihat Senyuman Yang Aku Sendiri Sejujurnya Tau Itu Adalah Palsu"

"Yang Aku Pelajari, Disini Senyum Itu Adalah Suatu Ekspresi Wajah Yang Harus Dilakukan Dengan Baik"

Bloody Vampire SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang