⇦2⇨

577 63 5
                                    

Sesekali , Mira menjeling ke arah Amir dan Auni . Dia rasa bosan kerana dari tadi , dia hanya mengemop dan mengemop .

" Buat apalah mama buka balik taman tema air yang antik ni . Macam dah tak de kerja lain je " Hatinya bengang . Kalau nak buka taman tema air sekalipun , tidak perlulah mengajaknya untuk mengemas .

██████████████████

" Terima kasih , sayang - sayang mama " Puan Fardiana mengucapkan terima kasih sambil mengukirkan senyuman manis .

" Sama - sama " Satu perkataan namun dengan tiga nada yang berbeza . Mira seperti biasalah . Nada menyampahnya . Amir dengan nada yang biasa - biasa manakala Auni pula bersungguh - sungguh .

Puan Fardiana menggelengkan kepalanya . Apalah yang nak jadi dengan anak sulungnya itu .

██████████████████

Auni , Mira dan Amir ke tepi kolam rumah mereka . Mereka belum berani lagi untuk masuk ke dalam kolam itu . Kelihatan , kolam itu agak dalam . Tiba - tiba ...

" Plurbbb "

" Auni ! " Mira berteriak . Amir pula segera terjun ke dalam kolam itu . Auni terkapai - kapai menunggu abangnya tiba . Mira kelihatan sungguh cemas .

Akhirnya , Auni berjaya dibawa naik . Auni menggigil kesejukkan . Mira berlari ke dalam rumah untuk mendapatkan towel .

" Auni ni ! Buat akak cemas je . Lain kali , akak pergi kolam , Auni tak payah ikut . Menyusahkan abang . Menyusahkan AKAK ! " Mira mengherdik adik bongsunya itu .

" Au - Auni ke-kene tt-tarik . A-ada hhhhan-hantu " Terketar - ketar Auni memberi penjelasan .

" Ha , yelah ! Salahkan hantu . Ei hantu , asal kau tak tarik aku aja ! " Mira bengis .

Auni menangis teresak - esak manakala Amir pula berjalan memasuki rumah untuk mengganti pakaian .

██████████████████

" Mama , Auni nampak hantu tadi . Auni kena tarik masuk kolam tadi " Auni menceritakan kejadian tadi dengan bersungguh - sungguh .

" Auni , badan Auni panas ni sayang . Auni salah nampak la tu " Puan Fardiana menenangkan anaknya .

██████████████████

Tiba - tiba kedengaran seperti kaki meja disepak dengan kuat .

" Aduhhh " Mira bengang . Hanya beberapa jengkal lagi untuk sampai ke suis lampu namun kaki meja itu sudah menyapa kakinya dahulu .

Mira membuka pintu peti sejuk di dapur untuk mengambil air sejuk . Malam ini terasa sedikit panas .

Benar jangkaanya , hari pun hujan .

" Fiuhh " Kedengaran sipi - sipi dari mulut kecil Mira yang merah itu . Dia merebahkan tubuhnya ke atas katil dan terlena . Tapi tak lama , kedengaran bunyi yang mencurigakan . Mata Mira serta merta disengkangkan oleh entah apa .

" Ishhh . Tengah malam ni apa kata kau diam sikit tikus oi . Aku nak tidur pun tak senang " Mira menengking sendirian sambil matanya perlahan - lahan terkatup .

" Baik " Jawapan yang menenangkan hati Mira . Dia masih lagi dalam keadaan mamai .

██████████████████

Mira terjaga . Dia terus terduduk di atas katil empuk itu . Hari sudah siang .

" Aku mimpi ke apa malam tadi ? " Dia sekadar bermonolog . Dia baru tersedar yang tikus tidak boleh berbicara . Dia segera berlari menuju ke tangga dan turun ke tingkat bawah kerana tiba - tiba bulu romanya meremang . Suasana seram sejuk memenuhi biliknya .

-------------------------------------------------------------
Readers , kalau saya dapat 3 vote ja , saya akan teruskan menulis . Kalau tak , saya akan berhenti publish cerita ni . Saya nak berhenti , tapi takut ada antara awak yang nak terus baca . Kalau tak ada , saya akan stop dengan senang hati . Sebab ...
Saya kena selalu on Daum ( Web Korea ) untuk tengok BTS fancafe :D

AIR [ Hiatus ]Where stories live. Discover now