***
Dentuman keras lagu electro di sebuah pub besar membuat isi bordeaux Monseigneur dalam gelas Leo tergetar pelan. Pria itu menarik nafas panjang dan segera menelan wine kelimanya dalam sekali teguk, menyisakan rasa terbakar di sepanjang tenggorokannya.
Kata mereka, Bordeaux Monseigneur adalah sebuah campuran sempurna antara anggur berkualitas Cabernet Sauvignon, Merlot dan Cabernet Franc. Memiliki aroma wine dengan tanin yang kuat,lembut, memberikan rasa nyaman yang menyenangkan di setiap akhir tegukan.
Tapi kenyamanan itu tak berlaku untuk seorang Jung Leo hari ini. Kedua alisnya bertautan dan menatap tajam botol besar di depannya, andaikan botol itu seorang manusia mungkin Leo terlihat seperti memberikan tatapan pembunuh untuk manusia itu.
"Ya'! Kita sudah jauh jauh ke Perancis dan hanya ini yang ingin kau lakukan hah?! Saekkiya.." Hardik Shindong sambil melayangkan tinjunya di meja bar. Pria tambun itu sudah tak tahan melihat rekan kerjanya yang terlihat menyebalkan setiba mereka di Perancis.
"Hyeong.. Hentikan, biarkan aku menghabiskan sebotoool sajaa.." Pinta Leo sambil meraih lengan kemeja Shindong yang nyaris meninggalkan Leo ditempat.
Wajah Leo memerah tapi Shindong tahu benar Leo tidak mabuk.. tidak. Bordeaux itu hanya mengandung 14,5% alcohol.. tak sebanyak kadar alcohol dalam soju yang Shindong sering minum saat di Daehan Mingguk.
Shindong menatap rekannya itu lama, antara bingung, kesal, dan marah. Akhirnya ia pasrah melayangkan lagi pantat besarnya di kursi bar yang minimalis.
Leo terbilang orang yang jarang frustasi, minum minuman yang memabukkan pun harus dipaksa senior seniornya di kepolisan.
"Hyeong.." Leo menatap nanar entah kemana, gelas kecilnya bergetar dalam genggaman pria itu.
"Wae? Kenapa kau seperti ini Saekkiya?! Berhenti untuk terlihat menyedihkan seperti itu.. kau ini Namja.. Namja!" Shindong menepuk bahu Leo keras.
Biasanya ketika Shindong menepuk bahu pria itu, Leo pasti akan membalasnya dengan cengiran kecilnya. Namun kali ini tak terlihat sedikit pun pergerakan dari bibir pemuda itu yang akan melontarkan cengiran. Bahkan, terlihat meringis seperti hampir menangis.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Kau menarikku ke Perancis tanpa menjelaskan apa apa yang membuatmu jadi seperti itu."
"Hyeong—"
"Aishh.. kau ini biasanya tidak suka mabuk mabukan, sebenarnya siapa Jung Se—"
"Hyeong, dengarkan aku dulu!" Gertak Leo sambil membanting keras gelas wine nya ke meja bar, membuat tamu tamu lain menatap mereka tak senang.
"Hyeong, mengenai Jung Se Na.. sebenarnya dia itu kekasihku.."
Shindong membelalakan matanya kaget. "Mwo?! Kau tidak pernah memberitahu ku tentang kekasihmu sebelumnya.."
Leo menunduk dalam dalam. "Maaf Hyeong.."
"Jadi kekasihmu itu.. korban penyekapan Gong Chan?" Tanya Shindong perlahan, takut membuat Leo tersakiti dengan pertanyaanya.
"Ne Hyeong.. aku dan dia sudah bertunangan selama 4 tahun.. sejak kami kecil.." Leo mengambil nafas pendek cepat. "Semua terasa sangat baik saat itu, aku dan dia.. Kalau orang zaman dahulu berfikir kalau wanita yang merupakan jodoh kita adalah tulang rusuk pria, maka aku benar benar merasa kalau Se Na berada dekat sekali dengan jantungku.." Leo menekan tulang rusuknya dengan wajah pedih.
Shin Dong terhenyak. Wajahnya pahit sepahit kafein yang sering ia teguk tiap malam. Siapa yang tak tega melihat teman sendiri terpuruk seperti Leo saat ini? Walaupun Shindong tak mampu merasakan pedihnya menjadi Leo, pasti ia sendiri akan terasa sangat sakit mengetahui tunangannya disekap oleh monster sesadis Gong Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Party 2 : The Time
FanfictionYou and Me Vs the Time. *** "Oppa.. Kenapa kau menangis?" Aku menyentuh bahu pria itu pelan. Suamiku, Leo Oppa tampak sangat tampan hari ini dengan tuxedo putihnya. Leo Oppa membasuh air matanya pelan dan menatapku nanar. "...