Again.

1K 132 10
                                        

Anggap aja video diatas adalah soundtrack dari chapter ini.

Pagi ini (namakamu) sudah mulai dapat beraktivitas kembali, ia juga telah siap untuk bersekolah pagi ini

"(Nam..) sarapan sayang" ajak Bunda

"Iya bun sebentar"

Kehidupan (namakamu) kini tidak sesuram dulu, kini ia lebih diperhatikan oleh kedua orangtuanya.

"Pagi pa, bun" sapanya lalu menarik bangku yg berada disebelah dita

"Pagi sayang, kamu sudah bisa sekolah hari ini?" Tanya papa khawatir

"Yabisa dong pa, (namakamu) kan bukan anak kecil yang kalo sakit ngeluh mulu" jawab (namakamu) mantap

"Nahh gitu dong semangatt, itu baru anak papa" ucap papa, bunda dan dita yang menyaksikan ke akraban papa dengan (namakamu) pagi ini pun tersenyum bahagia

"Kamu mau makan apa sayang, bunda ambilin" tanya bunda

"Gausah bun, (namakamu) bisa sendiri kok" jawab (namakamu)

"Yaudah nih bunda ambilin nasinya aja ya" tawar bunda, dan dijawab dengan anggukan



"(Namakamu)"

Teriakan itu membuat (namakamu) kaget dan dengan cepat ia mengarah ke sumber suara dan mendapati Nadya sedang berlari kearahnya

Bukk
Pelukan rasa kangen itu pun menempel ditubuh (namakamu)

"(Nam..) gue kangen banget sama lo" nadya mempererat pelukannya sehingga (namakamu) tidak dapat bernapas

"Lo kangen sih kangen, tapi jangan buat gue makin sakit dong" ketusnya, nadya pun melepaskan pelukannya dari tubuh mungil (namakamu)

"Iyaa iya maaf elahh"

"Udah yuk temenin gue ke kantin bentar"

"Eeehh mau ngapain??"

"Gue pengen cerita aja sama lo"

Belum sempat nadya mengatakan iya, (namakamu) sudah menariknya kearah kantin



"Gue rasa lo harus jauhi iqbaal (nam..)" suruh nadya

Seketika saja raut wajah (namakamu) berubah menjadi bingung

Maksudnya apa?

"Gue gamau liat lo sakit lagi (nam..)" kini Nadya langsung pada permasalahannya mungkin

"Sakit gimana?" Tanyanya tak mengerti

'Gue gamau liat lo sakit hati gegara iqbaal (nam..), gue sayang sama lo, gue perduli sama lo, gue gamau liat lo sakit lagi kaya kemarin' batin nadya dalam hati

"Ya sakit kaya kemarin, lo nangis-nangis (nam..)" mendengar perkataan nadya yang ini tiba-tiba saja (namakamu) tertawa

"Itu sih kecapean nad, selow gue mah kuat" ucapnya meyakini nadya

"Tapi (nam..) ..." Belum sempat nadya melanjutkan ucapannya sudah dipotong oleh (namakamu)

"Udah deh lo tenang aja nad, harusnya lo mendukung gue dong" (namakamu) tersenyum sambil menatap nadya, namun nadya hanya diam

'Lebih baik iqbaal yang menjelaskannya bukan gue' batin nadya dalam hati

Tet...tet...tet
Bel tanda masuk sekolah sudah bunyi, semua siswa berhamburan masuk kedalam kelas begitu juga dengan Nadya dan (NamaKamu)

Love At The First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang