Kepercayaan sebagai kekuatannya (Edit)

8.6K 93 18
                                    

TIKA POV

Aku tinggal dan lahir di Bandung, Bandung sendiri merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi. Bandung atau sering disebut juga dengan kota Kembang adalah kota asri di pegunungan. Udara yang sejuk serta pepohonan yang rindang karena terletak di pegunungan membuatku betah dan nyaman tinggal disini. Setidaknya Bandung tidak seperti Jakarta, Jakarta yang terik, macet yang tak pernah bisa dihindari dimana-mana serta banjir. Letak Jakarta yang kebetulan berada di daratan rendah membuatnya kurang beruntung jika musim penghujan datang.

Tinggal sekian lama di Bandung tak menjadikanku seorang perempuan ayu bertutur kata lemah lembut layaknya perempuan Bandung. Lahir dan besar di Jakarta membuatku susah menyesuaikan dengan bahasa disini. Memutuskan pindah ke kota kelahiran ibu bukan pilihan buruk. Setidaknya disini aku tak begitu merasa kesepian ketika di tinggal kedua orang tuaku.

Aku adalah seorang siswi, duduk di bangku kelas XII di salah satu sekolah negri disini. Mempunyai cita-cita membawa bendera pusaka suatu saat nanti, mengantarkanku dan mengenalkanku dengan eskul paskibra di sekolah. Bagiku, menjadi anggota paskibra bukan hanya sekedar bisa baris saja. Tetapi, kita juga diajarkan disiplin, bekerja sama, peduli dan peka terhadap masalah sesama anggota, kesederhanaan, berkreasi dan masih banyak yang lainnya. Suatu kebanggan bisa ada di dalamnya.

AUTHOR

Tika terlihat sedang merenung di balkon. Matanya menatap lurus kedepan, tetapi tidak untuk hati dan pikirannya. Hati dan pikirannya melayang jauh meninggalkan raganya, ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Sibuk dengan angan-angannya, sibuk dengan harapannya, dan lebih sibuk lagi dengan kerinduannya. Tika merindukan seseorang, seseorang yang jauh disebrang sana. Seseorang yang berhasil menempati ruang kosong dihatinya. Seseorang yang menjadi kekasih hatinya, dia adalah Lili.

Lili adalah laki-laki kelahiran Bandung, namun sekarang dia berada di Jepang dan menetap disana. Tika dan Lili menjalani hubungan jarak jauh, atau yang populer dengan nama LDR [Long Distance Relationship]. Hubunganya dan Lili masih berjalan dengan baik, walaupun jarak memisahkan mereka. Itu tidak akan bisa menjadi penghalang cinta mereka.Tika sangat mencintai dan menyanyangi Lili, begitupun sebaliknya.

Walaupun Tika sudah pernah beberapa kali mencoba singgah dihati orang lain. Namun, dia tidak bisa membohongi hatinya, jika dia hanya mencintai Lili seorang.

FLASHBACK.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Ka." Ujar Lili.

"Apa itu?" Tanya Tika penasaran.

"Kamu pernah mengatakan, bahwa kamu ingin ke Jepang."

"Iya, lalu?" Tanya Tika lagi.

"Aku akan berangkat besok, aku akan ke Jepang. Jepang ka Jepang!!!!" Teriak Lili antusias. "Aku harap... Setelah kelulusanmu, kamu akan menyusulku kesana." Tangannya meremas tangan Tika yang berada dalam genggamannya.

Terdiam. Melepaskan tangannya dari ganggaman Lili. Meremas jarinya dengan gelisah. Lili menautkan alisnya, melihat reaksi Tika diluar dugaannya. "Kamu mau berangkat ke Jepang besok? Besok Li? Yang benar saja! Kenapa mendadak sekali?" Ucap Tika dengan nada marah. Emosi yang sudah tak bisa ia sembunyikan.

"Aku ingin ini menjadi sebuah kejuan untukmu." Jelas Lili. "Aku gak tau jika reaksi kamu akan seperti ini."

"Kejutan? Kamu pikir aku akan senang dengan kamu berangkat kesana?"

"Hey sayang." Tangannya terulur mengelus jemari Tika. "Maafkan aku, aku tidak tahu jika kamu akan marah." Mengecup jemarinya. "Aku kira kamu akan senang, karena aku akan berangkat ke negeri impianmu."

LDR [Long Distance Relationship]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang