STAND BY ME

1.6K 34 6
                                    


Kegiatan di sekolah terasa begitu lambat. Aku ingin cepat pulang. Jangan sampai Lili kembali tanpa sepengetahuanku. Argh ayolah Berapa lama lagi ini?

''Kenapa si?'' Tanya Riri teman sebangku Tika. ''Dari tadi ngeliat muka lu gimana gitu''

''Pengen pulang.''

''Tumben. Ada apa emang di rumah?'' Tanya Riri penasaran.

''Gue lagi gak di rumah.''

''Bonyok lu gak ada?''
Tika mengangguk sebagai jawabanya.

''Terus ngapain pulang cepet?''

''Ada Lili.''

''Oh iya? Dia balik kapan emang?'' Tanya Riri antusias. Riri sering mendengar keluh kesah Tika mengenai Lili.

''Kemarin. Pulang lagi hari ini. Kan asem ya padahal besok weekend.''

''Sabar Ka, tiga puluh menit lagi kok.'' Riri mencoba menenangkan Tika.

Drtdrtdrt

From: Lili Kembang (*Lili Kembang= Bukan nama asli Lili)
Kapan pulang? Udah di apartemen nih.

To: Lili Kembang
Masih di kelas, setengah jam lagi. Tunggu.

From : Lili Kembang
Kaburu buluk deh nih nunggu ffttttt. Ya udah ah mau tidur aja.

To: Lili Kembang
Ih kok tidur si. Gak jemput aku pulang emang?

5 menit.

16 menit.

Sampai bel pulang berbunyi tak ada lagi balasan dari Lili.

Beneran tidur kayaknya ni anak. Awas aja ntar...

''Oh iya hampir aja lupa.'' Seru Riri tiba tiba.

''Ada apa, Ri?'' Aku bertanya tanpa mengalihkan perhatianku dari setumpuk buku yang hendak aku bereskan.

''Tadi di tanyain Rangga. Terus katanya sepulang sekolah dia mau nyamperin lu ke kelas.''

''Rangga? Tumben. Ada apa ya?''

''Au deh.. Ya udah ya gue duluan bye.'' Riri berlalu meninggalkanku.

Setelah selesai memasukan semua ke dalam tas, aku bergegas keluar kelas. Yang ada dipikiranku kali ini hanya, jangan sampai Lili pergi tanpa pamit. Hanya itu.

''Hai.'' Sapa Rangga.

''Hai. Lagi apa?'' Tanya Tika penasaran. Sejak kapan Rangga berdiri di depan kelasnya?

''Nungguin lu.''

Tika menautkan alisnya. ''Gue?'' Tika menunjuk dirinya sendiri. ''Duh Ngga, gue buru-buru. Lain kali deh ya, gue janji. Kita ngobrol sambil makan. Gue yang traktir deh.'' Tika berlalu begitu saja dari hadapan Rangga. Sebuah tanggan menghentikan langkahnya. (*Ngga=panggilan Rangga). Tika menoleh.

''Mau pulang kan? Aku anterin.''

Ternyata Rangga datang menemuinya hanya sekedar untuk mengantarnya pulang? Oh ya ampun Apa yang ada dipikiranmu? Dia datang bukan untuk mengajakmu sekedar mengobrol atau apalah itu.

''Eh Tapikan kita gak searah.''

''Pulang ke apartemen kan?'' Rangga mengabaikan perkataannya.

''Gue bisa pulang sendiri kok.''

''Ayo'' Rangga berjalan mendahului dengan tangan Tika di genggamannya.

''Ngga, gue serius. Gue gpp. Bisa pulang sendiri.''

LDR [Long Distance Relationship]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang