2009,Semester 4.
Panas terik menghiasi Jakarta siang itu,namun sudah pasti masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan cuaca tropis,dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa.
Begitu pula dengan para mahasiswa yang berada di salah satu universitas di pinggir Jakarta. Walaupun telah menjadi suatu keharusan untuk mengikuti kelas dengan pakaian rapi seperti layaknya pekerja- setiap hari,tapi hal itu tidak mengurangi semangat mereka sama sekali.
Tampak Rio, Evan, Ferdi, Edo, Ciara dan tentu saja Reno dan Naya yang sedang menikmati waktu break selama 1 jam dengan membicarakan hal aneh aneh,seakan akan itu adalah suatu bentuk pelampiasan untuk memuaskan diri tertawa sepuasnya sebelum tiba waktunya menjejalkan kembali otak mereka dengan berbagai hal hal berjelimet selama beberapa jam ke depan.
Terlihat mereka memilih untuk duduk melingkar,ternyata mereka sedang bermain truth or dare dengan botol tebs yang kosong.
Rio tampak bersemangat memutar botol tersebut sementara yang lainnya memasang wajah harap harap cemas.
Mereka sudah sama-sama mengetahui,permainan ini pasti akan melampaui batas privasi. Yah,apapun yang mereka lakukan memang selalu melampaui batas kewajaran.
Botol pun diputar searah jarum jam dan berhenti ke arah Ciara-salah satu perempuan bertubuh kecil yang berumur beberapa tahun di atas Naya.
"Truth or dare,mbak sayang?" Tanya Rio dengan nada lembut. Dilembut lembutkan lebih tepatnya.
Ciara malu-malu berkata,
"Truth aja deh.. ayo tanya apa aja.."Dalam seketika mereka semua tersenyum nakal.
"Lo udah ngelakuin itu kan sama si Bayu ?"
"Posisi apa mbak yang lo suka, pas Bayu di atas apa Bayu di bawah?"
"Pernah dibikin dalam bentuk video enggak,ra? "
"Mbak Ciara puas enggak sama Bayu?"
Mendengar pertanyaan itu semua, Naya mendesis dalam hati.
Dasar cowok cowok bego.
"Kenapa pertanyaannya kayak gini semua sih?" Protes Naya sebal. Dia memang menyadari harus tahan batin berada di perkumpulan mayoritas cowok,tapi kadang ia suka keki sendiri.
Reno merespon komentar Naya dengan meraih punggung Naya dan berkata,
"Emang topik itu kan yang selalu enak untuk dibicarain?"
"Tenang, Nay. Bagian elu pasti ada kok.." Rio memberikan tanda kecupan jauh untuk Naya.
Gadis itu mengacungkan jari tengahnya.
Sementara itu, Ciara menenangkan Naya yang berada di sebelah kanannya.
"Gak papa kok,Nay. Kita udah pada dewasa kan..- " Ciara menatap ke arah mereka yang menanti jawaban. ".....-iya aku udahlah sama dia. Aku sukanya di atas-..."
Ciara mengatakan dengan gayanya yang malu malu tapi diujarkan jelas membuat mereka semua sontak ngakak dan bersiul menggoda. Ciara pun melanjutkannya lagi.
".....- video yah mbok aku enggak pernah,kalau kesebar gak bisa tanggung. Puaas? Hm.. puas kali yah. "
Naya menutup wajahnya. Mereka memang mengenal sosok Ciara yang memang pendiam, tapi kadangkala sikapnya yang blak blakan tidak bisa di duga .
"Mbak coba sama akuu pasti puas. "canda Edo yang diakhiri dengan tawa.
"Ah masa? Enggak percaya aku. " kekeh Ciara memandang Edo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable
Roman d'amourKadangkala, jodoh selalu mempertemukan kita di situasi tak terduga. Meski dia adalah tipe yang amat berbeda dan yakin bahwa mencoba pun tidak ada gunanya. Keras kepala. Berusaha sekuat hati menyangkal perasaan yang ada. Akhirnya kalah telak untuk ka...