4. Graduation Day

65 11 3
                                    

Hari wisuda pun tiba. Di dalam balutan kebaya,jas dan juga toga mereka semua menghadiri acara istimewa tersebut dengan perasaan bahagia. Awal perjalanan baru akan dimulai.

"Dan juga,dengan bangga saya akan mengumumkan bahwa keenam orang wisudawan wisudawati telah terikat kontrak dengan berbagai perusahaan yang kebetulan semuanya berada di satu kota yang sama yaitu New York,Amerika Serikat. Sungguh prestasi yang membanggakan bagi lulusan tahun ini. Kepada keenam orang yang dituju harap berdiri dan maju ke depan."

Naya yang sedang melakukan aksi selfienya dengan Ciara jelas terkejut dan memandang bingung ke arah kawan-kawan lainnya. Dengan gerakan refleks,ia memberikan handphonenya pada Ciara.

"Pak Utomo bikin kita malu aja. " Celetuk Reno yang tengah memegang sebatang rokok yang belum dinyalakan. Acara tersebut sudah berlangsung sekitar 2 jam dan lelaki itu setengah mati menahan hasrat ingin merokoknya.

Lain dengan Rio,ia adalah orang yang pertama kali berdiri dengan pede. Dengan gagahnya lelaki itu berjalan melewati keluar dari barisan tempat duduk sambil menepuk bahu Reno, dan ketiga orang lainnya pun yaitu Evan,Edo dan Ferdi mengikutinya.

"Come on guys.." Ajaknya dengan nada "anak baik baik" yang dibuat buat.

Seraya menghitung jumlah sekutu,tentu saja ia tidak akan pernah lupa anggota terakhir,satu satunya perempuan di antara mereka. Ia melangkahkan kakinya ke barisan paling depan ke hadapan gadis itu.

"Ayo,Naya sayang."

Digeretnya Naya yang mengikutinya dengan malas.

Gadis itu sebal dengan perhatian yang tertuju pada mereka,apalagi untuk hal-hal seperti ini.

Perginya aja beloman,nanti kalau sudah digembor-gemborkan ternyata sang Empunya Muka Bumi dan Surga memutuskan untuk berkata tidak bagaimana?

Akhirnya,mereka semua berdiri di tengah tengah panggung.

Naya berada di antara Rio dan Reno.

Gadis yang hanya memakai make up tipis dengan rambut yang kian memanjang sempat melirik sedikit ke arah Reno,mengigit bibirnya dan kembali focus pada pandangan luas ke arah depan.

Tak dapat dipungkiri,setelah kejadian di puncak 3 bulan lalu itu membuat Naya merasakan sesuatu aneh,yang membuat Naya selalu ingin melarikan diri jika hanya berduaan dengan Reno.

Namun walaupun begitu hubungannya dengan Reno tetap seperti berjalan biasa.

Pak Utomo kembali mengeluarkan suaranya.

"Nah ini mereka kelima wisudawan dan satu wisudawati yang kita bicarakan. Saya memang mengetahui mereka mempunyai rencana untuk bekerja di satu tempat yang jauh,walaupun berbeda perusahaan tapi tetap berada di kota yang sama. Namun saya tak menyangka kalau mereka benar-benar berhasil melakukannya dan membuat kami bangga. Mereka semua adalah Leo Mario Simanjuntak, Rizella Naya, Aldo Moreno, Xavier Evander, Jonathan Edo dan yang terakhir Ferdian Kilikia Ananta. Kami berharap....................-"

Suara Pak Utomo yang menggebu-gebu tak di dengarkan lagi oleh Naya.

Gadis itu hanya memandang ke arah sekian pengunjung yang berada di hall tersebut.

Akhirnya satu perjuangan telah selesai........

Kali ini ia memalingkan wajahnya kemana Reno berada.

Ia tidak bisa melupakan pandangan Reno malam itu dan juga..sekarang ini.

*****

The best feeling is....
when you look at him,
and he is already staring..

*****




You can't get familiar with something from the beginning

I think of the flickering moments so my heart can rush again

No one can be perfect

I think of the heart pounding
moments so they can shine again

Though it hurts sometimes and it's a bit awkward

Let's start step by step,with a heart fluttering feeling that can't be expressed with words.

(Something Flutters- R.A.D)




(Hai kawan-kawan.. part ini bisa dibaca sambil dengarkan lagu dari R.A.D- Something Flutters.

Lagu ini bisa dibilang sesuai karena memang itulah itulah yang tengah dirasakan Naya.

Tak di pungkiri ,Naya seperti melarikan diri dari kenyataan,tapi sudah pasti perasaan aneh itu akan terus menghantui.

Terima kasih sudah mau membaca.. *bow )

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang