Sebuah pengalaman masa kecil dari @sweet_light
-------
Dulu saat aku kecil, aku selalu teringat sore-sore begini semua temanku akan bermain sepuasnya, menikmati indahnya masa kecil sebelum akhirnya menjadi dewasa.
Ular naga panjangnya bukan kepalang,
Berjalan-jalan selalu riang kemari, Umpama lezat inilah yang dicari,
Itu dianya yang dibelakang
"Caca kamu gak ikut main", teriak Manda salah satu sahabatku.
"Aku cape mau istirahat dulu", ucapku sampai terengah-engah.
"Kamu payah masa baru main segitu aja udah cape".
"Yaudah kamu lanjutin aja mainnya, kamu tahukan aku cape, jangan ngejek gitu deh".
"Aku bercanda ca, gitu aja marah".
"Gak tau pokoknya aku marah sama kamu", ucapku sambil mengerucutkan bibirku
"Iya aku minta maaf deh, jangan marah lagi dong", ucapnya dengan mata berkaca-kaca yang ingin menangis
"Nih maaf", ucapku sambil menggelitik Manda yang minta ampun karena kegelian
Pada saat itu aku berumur 7 tahun. Iya itu aku panggil saja Caca masa kecilku dulu memang seperti itu, aku sampai ingat ucapan Manda sampai saat ini, aku memang agak lemah dibanding teman-temanku saat bermain. Aku lebih senang dirumah membaca buku yang banyak sambil menunggu siang tiba dan menunggu ibuku memasak makanan kesukaanku.
Justru itu aku kurang memiliki teman-teman yang mengerti aku karena sifatku yang pemalu juga tertutup. Tapi Manda adalah salah satu sahabat yang paling sering aku jahili karena sifat polosnya dan ketidakenakan terhadap diriku. Ada satu anak kecil laki-laki pada waktu itu, namanya Nendy aku sering memanggilnya Endy karena pada saat itu umurku masih 5 tahun jadi aku belum bisa mengucapkan kata Nendy. Waktu kecil aku sering bermain dengannya membaca buku, menonton film sampai membantu ibuku memasak. Menurutku dia salah satu anak laki-laki yang mengerti aku, dia tidak mengangapku aneh tapi menurutnya aku ini istimewa dari anak kecil perempuan lainnya.
Awal pertemuanku dengan Nendy sahabatku itu adalah saat dia tidak mau masuk ke kelas taman anak-anak sambil memengang kaki bundanya dan menangis meraung-raung. Aku yang melihatnya hanya tertawa melihat tingkah anak kecil itu yang sangat aneh. Padahal bu guru bilang umurku lebih kecil darinya. Saat di taman anak-anak aku memang terkenal aneh, sampai pada pertama kali Nendy dan aku bertemu pun dia menyebutku aneh. Pertemuan aku dan Nendy pertama kali memang tidak berjalan lancar, kita lebih sering bertengkar daripada berteman.
"Hahaha dasar kamu anak cengeng, masa nangis sambil mengang kaki mamahnya".
Semua orang di kelas memperhatikanku dengan mata elangnya. Dan anak laki-laki itu hanya mengusap air matanya.
"Kamu yang aneh, aku gak suka ngeliat kamu", ucapnya dengan tatapan lurus dan dengan nada yang judes
Sejak saat itu aku dan Nendy hanya diam dan tidak ada yang memberanikan diri untuk berbicara duluan, sampai aku bertanya padanya.
"Nama kamu siapa kita kan belum kenalan", ucapku sambil terbatah-batah takutnya dia membalas dengan nada judesnya itu
"Namaku Nendy, nama kamu siapa?"
"Oh nama kamu Endy ya, aku Caca", ucapku sambil tersenyum untung dia tidak menggunakan nada judesnya itu
"Aku tuh Nendy bukan Endy tau", ucapnya lagi yang menggunakan nada judesnya
"Maaf aku gak bisa nyebutin nama kamu dengan lancar aku cuma bisa manggil kamu Endy".
"Dasar payah nyebut nama Nendy aja ga bisa", ucapnya dengan tatapan yang lurus dan nada yang judes
Aku yang merasa sakit hati pada saat itu akhirnya pergi dan tidak menghiraukan perkataan Nendy tadi.
"Hey orang aneh kenapa kamu pergi ninggalin aku", teriak Nendy dengan suara merengek
"Iya aku minta maaf kalau perkataan aku jahat. Nih es krim buat kamu", ucapnya sambil tersenyum
Sejak saat itu aku dan Nendy mulai akrab. Doraemon, salah satu film yang sangat disukai oleh aku dan Nendy boneka kucing biru tanpa telinga asal Jepang itu sangat lucu dimataku saat umurku 5 tahun. Tingkahnya yang lucu, baik hati dan dapat mengeluarkan semua benda-benda aneh yang ingin sekali aku lakukan pada saat itu.
Aku ingin begini, Aku ingin begitu
Ingin ini itu banyak sekali, Semua semua semua
Dapat dikabulkan, Dapat dikabulkan
Dengan kantong ajaib, Aku ingin terbang bebas
Di angkasa, Hei... baling baling bambu
La... la... la....
Aku sayang sekali...
Doraemon...
La... la... la....
Kau sayang sekali...
Doraemon
"Kalau aku bisa mengeluarkan alat seperti itu, aku mau ngajak kamu keliling dunia", ucap Nendy dengan bersemangat.
"Emang kamu bisa", ucapku sambil tertawa
"Aku bisa kok. Liat ya kalau sudah besar nanti aku akan mengajakmu keliling dunia", ucapnya dengan lantang.
Akhirnya aku dan Nendy bersahabat untu selama-lamanya, dan tak terasa persahabatan aku dan Nendy sudah sampai 4 tahun. Hidupku lebih bewarna dengannya dan bisa melakukan hal yang aneh berdua, orang-orang tidak menyebutku aneh lagi mereka menyebutku istimewa seperti yang diucapkan Nendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOOL
ContoSTOOL, Story Of Our Life merupakan sebuah kumpulan cerpen yang menceritakan kisah masa kecil para member Sahabat Pena Indonesia. Kisah yang berdasarkan pengalaman nyata para member ini mungkin akan membuatmu ikut mengenang masa kecilmu yang sudah be...