TANGAN, TELINGA, DAN SYAIRNYA

2.1K 190 22
                                    

SEBUAH KOTAK KAYU muncul di depan pintu ruangan inspektur James. James sendiri beserta Andi, Roy, dan Erick sibuk menatap isi kotak itu lekat-lekat.

"Ini....sadis sekali" ucap James sambil mengelus dagunya

"Apa kalian paham soal syair ini?" Tanya Erick

Yang lain menggeleng dan kembali menatap isi kotak.

Kotak kayu itu berisi sepotong tangan dan sepasang telinga yang masih dipasangi anting-anting.

"Mungkin Roni bisa membantuku dalam memecahkan syair ini" gumam Erick sambil memegang selembar kertas.

÷÷÷÷÷

Tolong aku!
Mereka akan membunuhku!
Kumohon!
Mereka akan membunuhku!

Ya Tuhan!
Rasanya pasti menyakitkan
Astaga!
Lengan bergelimpangan

Darah mengalir bak air keran
Membanjiri lantai yang suci
Urat berjuntai seperti hutan
Membuat yang hidup merasa sudah mati

Roni membaca surat yang di kirimkan ayahnya. Surat itu berisi permintaan untuk membantu memecahkan syair itu.

Sayangnya, dia tak punya waktu.

Tepat saat Eko masuk ke ruang tengah sambil membawa segelas es krim

"Hei Eko, kau ada waktu luang?" Tanya Roni

Eko mengangguk "ya, memang kenapa?"

"Aku ada tugas untukmu dan Rinka. Kau pasti tertarik"

÷÷÷÷÷

Eko dan Rinka membaca syair di kertas itu.

"Jadi....apa pendapatmu?" Tanya Eko

Rinka menggelengkan kepala "aku tak mengerti. Tapi syairnya sadis juga ya?"

"Iya nih. Pantesan Roni minta kita yang mengerjakan kasus ini. Dia sendiri gak bisa mecahin" gerutu Eko

Rinka tertawa dan melihat syair itu sekali lagi "tapi setelah membaca syair ini aku jadi kepikiran sebuah tempat"

Eko menoleh "apa itu?"

"Tempat penjagalan"

÷÷÷÷÷

Keesokan harinya, sebuah kotak kayu kembali muncul di kantor kepolisian. Lagi-lagi tanpa identitas. Bahkan, kotak itu kali ini dibungkus dengan kertas kado.

Setelah dibuka, terlihat sepasang bola mata dengan pupil biru.

"Apa pemilik mata ini orang bule?" Gumam Andi sambil menyentuh mata itu dengan sarung tangan putih.

"Hasil DNA dari potongan tangan kemarin sudah keluar?" Tanya Erick

James mengangguk "sudah, jenis kelaminnya laki-laki. Umurnya sekitar 20 tahunan. Tapi...."

Yang lain menatap James heran "tapi kenapa?"

"DNA dari potongan tangan dengan DNA dari potongan telinga itu berbeda. Mereka lain jenis kelamin dan tidak sedarah"

Erick menatap bola mata di atas meja "Berarti mata ini...."

James mengangguk "kemungkinan besar dari orang yang berbeda lagi"

÷÷÷÷÷

TO BE CONTINUED....

Haleoo!!

Gimana awalnya? Apa aneh? Absurd? Ancur?  Atau ketiganya?

Lanjut? Komen please! :)






My Beautiful Demon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang