16 : Perjanjian Dibalik Pernikahan

3.7K 310 0
                                    

Author

Dug dug dug

"Al! Bangun! Katanya mau kuliah!" Teriak Bian dari depan kamar seraya menggedor gedor pintu kamar Alexis. Mereka memang tidur terpisah.

Alexis mengerjap ngerjap, "iyaaa." Teriak Alexis malas.

••

"Test dulu ya?" Tanya Alexis sesampainya mereka di mobil.

"Hmm." Gumam Bian malas.

"Alexis!" Panggil Dagna berlari kecil ke arah Alexis sedangkan Noah dibelakangnya.

"Kau jadi kuliah disini?" Tanya Dagna dengan mata berbinar.

"Aku harus test dulu." Jawab Alexis lembut.

Dagna hanya mangut mangut, "kalau gitu aku ke lapangan dulu ya." Pamit Dagna yang dibalas anggukan oleh Alexis.

"Ah dan kau bukannya senior ya? Kok disini?" Tanya Dagna kepada Bian dengan mata menyipit.

"Aku menemani Alexis dulu ke ruang ujian." Jawab Bian seadanya.

Dagna tersenyum miring, "aku baru ingat kalian kan sudah-- hmpfttt."

Alexis dengan cepat membekap mulut Dagna yang seperti comberan itu menurutnya, "Dag! Aku sudah katakan, jangan bilang siapa siapa!" Bisik Alexis.

"Tanganmu asin Al!" Keluh Dagna, "yaya, aku baru ingat kalian kan sudah sahabatan. Ya kan?"

Bian hanya menaikkan satu alisnya tidak mengerti, "yasudahlah aku duluan ya Al." Pamit Dagna lalu menjauh dari Bian dan Alexis.

"Kau memberi tahu mereka?" Tanya Bian dingin.

"Mem-memberi tahu apa?" Tanya Alexis pura pura bodoh.

"Sepertinya kamu tidak perlu menemani aku, aku bisa kok ke Mr Kenneth langsung dan sendiri." Ucap Alexis saat Bian hendak membuka suara. Lalu dengan cepat, Alexis berlari menjauhi Bian.

Sudah dua jam, Alexis duduk dibangku ujian. Testnya ternyata lebih susah dari yang diperkirakan. Akhirnya Alexis pun menyerah dan memberi lembar ujian itu ke penjaga ujian lalu keluar.

"Gimana susah ga testnya?" Tanya Dagna yang ternyata sudah ada di depan pintu ujian.

Alexis celingak celinguk, biasanya dimana ada Dagna selalu ada Noah. "Dimana Noah?"

"Noah lagi mencariku karena aku malas membuat surat cinta untuk salah satu senior. Jadi dia sedang mengejarku." Bisik Dagna.

"Dagna!" Panggil Noah dari jauh.

"Shit! Aku harus ke Nathan! Persembunyian terakhir! Bye!" Pamit Dagna lalu berlari kembali.

Alexis hanya menaikkan satu alisnya saat Noah menatapnya tajam seakan akan mengatakan -kenapa satu kutukupret itu dilepaskan sih?!-

"Pulang sekarang?"

Sebuah suara mengagetkannya, suara yang baru saja kemarin resmi menjadi suaminya. "Iya." Balas Alexis pelan lalu mengikuti Bian dari belakang.

"Mau pakai pengacara siapa?" Tanya Bian setibanya mereka dimobil.

"Pengacara apa?" Tanya Alexis bingung.

"Aku ingin buat perjanjian dalam pernikahan ini." Jawab Bian dingin.

Alexis menghela nafas kasar, Bian tak akan pernah lupa dengan perjanjian itu. "Pakailah pengacara keluargaku." Ucap Alexis pelan.

"Kau mempunyai nomor telfonnya?" Tanya Bian.

Alexis mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.

TBFS (5) Alexis'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang