#2

51 6 1
                                    

Pagi hari, tepatnya hari Senin. Hana melakukan rutinitas pagi seperti biasanya, yaitu : mandi, memakai seragam sekolah, sarapan, lalu berangkat sekolah.

Beberapa menit kemudian Hana pun sampai kesekolahnya. Setelah itu Ia turun dari mobil setelah berpamitan dengan Papa nya.

Hana menyelusuri anak tangga sekolahnya, ia tidak tau hari ini jadinya seperti apa. Ia terus merasa aneh, ganjal dan tidak bersemangat mengawali hari senin yang cerah ini.

"Sepertinya cuaca sekarang tidak seperti cuaca dibenak dan perasaanku.. ", ucap Hana dalam hati

Akhirnya Hana sampai dikolidor kelasnya.
"Huhh.. lantai 4.. ", kata Hana sambil memegang dengkulnya yang terasa pegal. Lalu Hana menghela nafasnya. Dan jalan melewati kelas lelaki itu.

Hana melihat lelaki pujian hatinya sedang duduk bersama teman-temannya, sambil memainkan gitar. Tetapi lelaki itu tetap focus memainkan gitarnya dan bernyanyi dengan riangnya. Tidak lupa. Disitu juga ada pacar-nya.

Sebelum Hana masuk kelas, ia menoleh ke arah lelaki itu. Ternyata lelaki itu juga sedang melihat Hana. Hanapun masuk. Dan langsung saja ia masuk kedalam kelasnya, lalu duduk dikursinya.

Ia mengatur nafasnya lagi. Matanya mulai panas, seperti anak kecil yang sedang main ulek sambel. Atau bisa dibilang adu kedip. Setelah itu ia menenggelamkan kepalanya diantara tangannya.

"Tahan!! Jangan lagi.. please.. ", katanya dalam hati. Hana terus berusaha agar air yang tidak ada harganya itu tidak keluar lagi

" Same bed but it feels just a little bit bigger now
Our song on the radio but it don't sound the same
When our friends talk about you, all it does is just tear me down
Cause my heart breaks a little when I hear your name

It all just sounds like oooooh?
Mmm, too young, too dumb to realize
That I should have bought you flowers
And held your hand
Should have gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party
Cause all you wanted to do was dance
Now my baby's dancing
But she's dancing with another man.. "

Hana mendengar suara nyanyian merdu dari teman didepannya. Rachel.
Lalu Hana menegakan kepalanya. Ia pun berhasil menahan air matanya. Alias dapat menyembunyikan air matanya dari orang banyak.

"Hana!", panggil Rachel
"Hmm.. ", jawab Hana santai
"Emang benar?, Joseph dan Christy jadian?!", tanya Rachel to the point.

" yeaahh.. menurut gue, mereka serasi", ucap Hana
"Aahh! Serasi apanya!", kata Rachel kesal
"Hah?", tanya Hana tidak mengerti. Kenapa Rachel bisa sekesal itu.

"Memang kalau dari tampang, mereka sangat serasi. Tapi kalau sifat sangat bertolak belakang", jelas Rachel
"Bertolak belakang gimana?", tanya Hana tidak mengerti sama sekali. Lagi-lagi perasaan ganjal pun menghampiri Hana.

"Jadi, kan yang perempuan itu Christy, tapi yang sering ngegalau masa Joseph?, terus lagi.. Christy itu orangnya, cuek abis. Sedangkan Joseph peka banget", jelas Rachel

"Hahaha Joseph emang kaya gitu orangnya, Hel", kata Hana. "Terus itu alasan lo kesal?", tanya Hana

"Hahhaha! Iyalah, jujur gue suka gemes kalo ngeliat mereka pacaran!", kata Rachel

" Harusnya Joseph punya pacar yang sama kepribadiannya kaya dia! Kan katanya itu, orang yang menyukaimu adalah cerminan dirimu", tambah dan jelas Rachel

"Itu bukannya Jodoh ya?", tanya Hana

"Kenapa?, gapapa kan gue pelesetin dikit?", kata Rachel tiba-tiba, "Hehehhe gapapa kok!", jawab Hana dengan mengeluarkan cengiran khasnya.

TBC

Author : Ah!! Cuma segini! Maklum sih bikinnya lagi disekolah :". Ya mengisi jam kosong. Dan semoga waktu disekolah dominan seperti ini! *AMIIIINNNN

VOMENT-nya jangan lupa yaaa !!! ;* ;*

A Song For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang