Part 4

39.9K 3K 42
                                    

SHINE POV

Gue memutuskan untuk pulang kerumah demi menenangkan diri, setidaknya mengurung diri sendirian dikamar lebih baik dari pada mencari ketenangan di luar rumah yang nggak jelas tujuannya. Sesampai di halaman rumah gue melihat Juke putih bertengger manis di garasi rumah. Mobil siapa ya? Selama ini hampir nggak pernah ada yang bertamu ke rumah gue kecuali sahabat-sahabat gue, dan kalaupun itu mereka gue pasti hafal betul mobilnya. Mama juga nggak pernah membawa teman atau rekan bisnisnya ke rumah sejauh gue tinggal bersama dia selama 5 tahunan ini, toh juga dia lebih sering pergi-pergi dari pada stay dirumah.

"Shine kamu udah pulang? Bisa kita ngobrol sebentar?", mama menyambut kedatangan gue dengan pelukannya. Sebenernya gue risih, entah kenapa gue nggak pernah merasa nyaman dengan nyokap gue sendiri, mungkin karena gue udah terbiasa hidup tanpa dia sejak kecil. Dengan kedekatan seperti ini justru gue merasa canggung. Tapi kali ini gue nggak menolak, gue hanya berusaha menjadi anak yang sedikit lebih baik di depannya, karena bagaimanapun juga dia satu-satunya keluarga yang gue punya saat ini.

"Kapan sampe?", tanya gue tanpa menghiraukan pertanyaannya, mama baru pulang dari Jepang setelah seminggu lalu gue tinggalin dia gitu aja sebelum dia berangkat show ke Jepang.

"Tadi pagi, jadi...bisakah kita bicara? Ada hal yang ingin mama sampaikan ke kamu sayang", ucap mama gue dengan hati-hati sambil memperhatikan raut wajah gue.

Sebenernya gue udah males banget untuk ngapa-ngapain, gue butuh istirahat dan menenangkan pikiran gue yang kusut karena perbuatan bejat Alkaff. Tapi melihat wajah memelas wanita di depan gue ini, gue merasa nggak tega.

"Kalo Shine bilang nggak mau apa mama bakalan maksa?" tanya gue sarkastik

"Please sayang...untuk kali ini aja mama mohon, ada hal penting yang mama mau bicarakan sama kamu!" ucap mama sambil menggenggam tangan gue penuh harap.

"Then....just talk, toh Shine nggak punya pilihan lain selain mendengarkan!" ucap gue yang membuat wajah mama tersenyum cerah seketika.

"Mama mau ngenalin kamu sama seseorang, ayo ikut mama!", dengan raut wajah gembira mama menarik tangan gue dan menuntun langkah gue ke ruang keluarga.

Dari kejauhan gue melihat seorang cowok, sepertinya seumuran sama gue sedang asik nonton TV di sofa favorite gue. Apa dia pemilik juke putih di luar? Kalaupun iya, siapa dia? Ada hubungan apa dia sama mama? Kenapa juga mama mau ngenalin dia ke gue? Jangan bilang kalo gue mau dijodoh-jodohin seperti kebanyakan novel-novel chicklit yang sering gue baca. Oh Hell.....pikiran gue mulai ngelantur kemana-mana.

"Dallas.....kesini!!"

Mama memanggil cowok yang ternyata bernama Dallas itu, dan yang dipanggil pun menoleh ke arah kami sambil menyunggingkan senyum yang luar biasa menawan. Demi Tuhannnn!!!!! Gue melongo lihat senyumnya yang super duper menawan itu. Dan dia yang merasa namanya dipanggil berjalan mendekat ke arah kami berdua. Semakin dia mendekat semakin terpesona pula gue dibuatnya, perawakan tinggi dan berbadan tegap 11-12 sama si Naro, kulit putih bersih dengan wajah tampan. Rahang yang kokoh, mata tajam yang dibingkai sempurna oleh alis tebalnya, hidung mancung serta bibir merah yang penuh menambah keseksiannya. Shit!! Apa tadi gue bilang?? Seksi? Hell yeah.....gue akui dia memang bener-bener seksi sebagai cowok. Nemu dimana sih nyokap gue makhluk se cakep ini??? Seketika kesedihan gue karna Alkaff lenyap tanpa bekas begitu melihat Dallas yang sudah berdiri tepat di depan gue, mata gue menatap dada bidangnya yang sukses membuat darah gue berdesir entah kenapa. Bukan karena gue mesum, karena emang tinggi gue Cuma sebatas dadanya, apa lagi yang bisa gue lihat dari jarak sedekat ini? Gue nggak mau dong ketauan bengong melihat wajahnya yang super duper ganteng itu, gengsi!! Duh...bahkan dari sini gue udah bisa mencium bau parfumnya yang menghanyutkan.

Hello Sunshine! ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang