New Life

58 5 6
                                    

New life

"Kau mau dengar lagu apa? Oiya ini mobil calum dan dia hanya memiliki lagu band"

"Hahaha aku suka band, jadi tidak masalah"

"Tapi kupingku hampir pekak mendengar lagu lagu itu"

"Ada yang melow kok"

"Haha sama saja,radio saja"

"Baiklah" dia memutar radio dan terdengar lagu the weight diradio tersebut.

"I love him" aku menoleh ke mali yang tiba tiba mengeluarkan suara

"Siapa? Shawn?"

"Tidak,bukan"

"Jadi?"

"Mantanku, cameron"

"Mantan? Sudah putus? Kenapa putus kalau kau masih sayang?"

"Hal yang sudah biasa, pho. Dia dulu sering menyanyikan lagu ini untukku"

"Sudahlah,jangan menggalaukan pria yang lebih memilih orang lain"

"Kau benar,tapi... Ah sudahlah"

Mali terdiam. Aku juga.

-

Kami berhenti disalah satu rumah dijalanan Cavendish Avenue. Rumah putih yang lumayan besar terdapat canal didepannya dan taman yang luas.

Mali membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan aku masuk.

"Shilla,kau bisa mandi dan ganti baju dikamar calum" sambil menunjukkan kamar bagian atas. Kurasa hanya ada satu kamar disana.
Aku mengangguk tanda mengerti.

Setelah aku mandi dan mengganti bajuku aku juga membawa beberapa baju ganti untuk menginap dirumah sakit. Tidak mungkin aku sendiri disini. Ini bukan rumahku.

"Shilla kau sudah selesai?" Teriak mali dari bawah.

"Aku akan segera turun"

Kulihat malu sedang merapikan dan memasukkan beberapa baju kedalam tasnya.

"Hey shilla rupanya kau sudah disana,tolong ambilkan beberapa apel ya didalam kulkas. Dapurnya ada disana"

"Oke" aku berjalan menuju kulkas dan melihat beberapa foto kecil calum dan mali disana.

"Lucunya" apa apaan aku berpikir seperti itu,sudahlah lupakan.

Aku mengambil beberapa apel dan menghampiri mali kembali.

"Ayo,aku juga sudah selesai"

-

"Kau benar shill" mali tiba tiba mengeluarkan suara lagi

"Ha?" Aku yakin mukaku sangat aneh saat berkata ha. Haha

"Kau benar untuk apa menggalaukan orang yang lebih memilih yang lain"

"Sudahlah,jangan pikirkan lagi. If he loves you,he'll come back"

Mali menghentikan mobilnya dan memelukku.

"Terimakasih"

"Hey dont cry"

Dia melepaskan pelukanku dan tersenyum kemudian melanjutkan perjalanannya.

-

"Hey" sapaku

"Oh kalian sudah disini rupanya" uncle david yang sedang mengotak atik laptopnya menoleh kearah kami.

"Cal,ini pesananmu" aku mengulurkan ipad kepadanya.

"Terimakasih, cantik" ucapnya kegirangan.

What? aku dipanggil cantik ah biasa saja. Aku kembali duduk bersama auntie joy dan yang lain.

Long way homeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon