Epilog !

4.2K 119 10
                                    

Happy Reading ^^

Dea POV

Sudah 5 bulan atas kepergian Kak Dika, Mama dan Papa sudah kembali lagi keluar kota lagi - lagi untuk perkerjaan nya. Mama juga sudah menyewa asisten rumah tangga untuk membantu ku. Selama 5 bulan ini hal - hal yang ku lakukan tak jauh dari bangun, berangkat sekolah, pulang dan termenung di dalam kamar. Walau setiap hari Kak Justin selalu datang ke rumah aku tetap, berada di kamar aku. Kehidupan sekolah ku sangat berubah drastis, aku yang mengundurkan diri dari eskul Fotografi serta pergaulan ku dengan teman - teman semakin berkurang yahh walaupun mereka selalu saja berada di sisi ku, tetapi aku tak menganggap bahwa mereka selalu ada. Ini kah akhir dari hidup ku?? Akhir yang sesedih ini?? Tidak ! Aku ingin mengakhiri hidup ku untuk menyusul Kak Dika, tetapi rencana ku selalu gagal gara - gara Justin. Cowok yang menyebalkan itu.

End POV

"Bik, Dea sudah keluar kamar??" Tanya Justin yang sedang berada di rumah kediaman Dea.

"Belom Den, selalu saja begitu. Non Dea hanya keluar kamar jika sekolah dan untuk mengambil makanan saja. Minum pun saja dia jarang banget den" jawab bik Sum. Bik Sum adalah asisten rumah tangga, dia dipercaya oleh mama Dea untuk menjaga Dea serta rumah ini.

"Hhhhmm baiklah. Apa Dea sudah makan siang ?? " tanya Justin lagi

"Belom den" jawab bik Sum

"Baiklah biar aku saja yang membawa makananya ke dalam kamar Dea" balas Justin.

Tok tok tok
"Dea aku masuk yah" kata Justin

Sementara itu, Dea yang berada di dalam kamar masih melamun. Jika Dea sudah sampai rumah, Ia benar - benar menjadi seseorang yang tidak mempunyai kehidupan. Tatapan Dea yang senduh, mata nya sembab sehabis menangis, rambutnya yang acak - acakan. Benar - benar sudah seperti tidak ada jiwa di dalam tubuhnya. Lalu, Justin pun masuk ke kamar Dea. Justin sudah sering memasuki kamar Dea hanya untuk mengganti piring makanan Dea dan selalu aja piring makanan itu tak pernah habis, berkurang banyak pun tidak. Serta gelas yang selalu saja airnya masih penuh.

Justin : "De.. kamu mau sampai kapan begini terus???"

Tak ada jawaban dari Dea.

Justin : "Deaa dengar aku, jawab pertanyaan aku !"

Dea : "Kakak apaan sih?? Kakak tuh bukan siapa - siapa aku ! "

Justin : "Ya aku tahu, kalau aku bukan siapa - siapa kamu ! Tapi aku diberi pesan oleh Dika ntuk...ntuk.."

Dea : "Untuk apa??? Hah?? Aku sekarang uda ngak peduli lagi akan semuanya !! Yang aku mau aku menyusul kak Dika disana" teriak Dea

Justin : "Untuk menjaga kamu selamanya" jawab nya dengan lirih

Dea : "Menjaga??? Huh pergi jauh - jauh dari aku kak, INI PERINTAH YANG AKU BUAT SENDIRI !" Lagi - lagi Dea membalas dengan teriakan

Justin : "Dea, come on bangunlah dari keterpurukan kamu, aku ngak bisa membiarkan kamu dengan keadaan seperti ini. Waktu terus berlanjut De.. apa kamu mau masa - masa kamu terhenti begini saja ?? Coba kamu pikirkan apa Dika senang melihat kamu seperti ini ?? Dika ngak bakal senang kalau melihat adik yang paling disayanginnya seperti ini De.."

Dea : "A.. Aku.. ngak tau harus berbuat apa lagi kak" suaranya yang begitu terdengar lirih..

Justin : "Yang sekarang harus kamu lakukan yaitu bangkin dari keterpurukan kamu.. mulailah dengan kehidupan baru kamu ! Kehidupan tanpa Dika, tetapi Dika yang selalu ada dalam hati kamu. Mengerti Dea ?"

Dea : "Akan aku usahakan.."

Justin : "Hei, jangan kamu bilang usaha tetapi lakukan lah, sebab buat apa kamu berusaha tetapi diri kamu sendiri tidak melakukannya "

Aku SAYANG Kakak :")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang