Aku SAYANG Kakak :")

Part 11

Hayy minna maaf yah baru update heheh soalnya aku dari kemarin nonton anime mulu, anime Chihayafuru anime itu keren :' okelah. Happy Reading yak ^^

Hari" pun berlalu begitu cepat, Dika mendapatkan beasiswa di universitas impiannya. Sekarang, Dea sudah kelas 3 SMA yg menandakan akan berakhirnya masa" putih abu Dea. Seperti biasa, tidak ada hal" yg spesial di masa putih abu
Dea karena ia begitu tertutup. Setiap hari Justin selalu mengunjungi Sekolah Graha Germilang sesuai janjinya pada Dika untuk menjaga adik satu"nya yg paling ia sayangin. Semua adik kelas tidak merasa heran jikalau setiap harinya ia berkunjung dikarenakan letak sekolahnya dan universitasnya tak begitu jauh.

Dea POV

Bell pulang sekolah telah tiba, aku merapikan alat" tulis di meja ku. Aku Dea Dinata siswi kelas SMA 3 sampai saat ini masih belom memahami bahkan merasakan apa itu Cinta?, perkataan Kak Dika dulu ada benarnya juga, biarkan sajalah masa putih abu" ku seperti ini hahaha. Aku hanya melangkah menuruti kemana arah kaki ku berjalan semenjak Kak Dika lulus kehidupan di sekolah aku benar" berubah, berjalan , berjalan mengarah ke taman tempat favorite ku di sekolah :). Disini aku merasa tenang, aku bingung dengan diriku sendiri ? Kenapa aku bisa menjadi seperti ini?? Arin, Nina, Cecil, Dien berbeda jauh dengan sifat aku seperti ini. Apa aku aneh?

Seorang perempuan yg tomboy tetapi memiliki senyum yg indah sedang sendirian di taman sambil melamun ??

"Kak Justin !! " teriak Dea, "Hahahahah akhirnya kau menyadari, kalau aku sedang berada disini.. apa yg kau perbuat?? Melamunkan apa lagi??" Sahutan Justin. "Apa yg aku buat?? Sepertinya aku tak perlu menjawab, seorang lelaki yg sudah lulus SMA dan sekarang masih mengunjungi tempat SMA nya ?? Apa kakak bolos kuliah?? Lalu, buat apa kakak datang kesini??" Balasan Dea. Justin berkata "Dea dea.. kamu selalu saja begitu menganggap bahwa aku bolos -__- aku tuh ngak bolos, aku kan kuliah sore. Apa kamu sampai sekarang masih belum mengerti kenapa aku selalu mengunjungi mu??" . "Apa?? Kakak ngak bilang tuh jadi mana bisa aku mengerti??" Balas Dea. "Dasar kamu ngak peka". Balasan Dea "WHAT ?? Si .." Omongan Dea terpotong oleh Justin, lalu Justin mengatakan " Buat apa aku dateng kesini?? Buat apa?? Aku datang kesini untuk melihat kamu! Aku sayang sama kamu sejak lama DEA DINATA !. Aku cinta sama Kamu ! Apa selama ini itu belom jelas??"

Justin POV

Yeahh barusan gw sudah mengeluarkan perasaan gw yang sebenarnya kepada Dea. Dea hanya terdiam lalu hanya berkata maaf kak dan disusul dengan perkataan " Maaf kak, aku ngak tau apa itu cinta, sayang dan lain" nya dan aku sendiri tidak akan mau merasakan itu jadi kumohon kakak menjauh dari aku, permisi dan terima kasih sudah mengatakan perasaan kakak kepada aku" lalu Dea pun pergi meninggalkan Justin yg masih memtung atas mendengarkan ucapan Dea.

Dea melangkah kakinya menuju taman yang berada tidak jauh dari rumahnya. Ia masih tidak tenang atas pernyataan Justin tadi.
Seperti biasa jika Dea tidak tenang ia berpilih untuk pergi ke taman yang sepi dan sunyi ...

~~~~

Jadi, selama ini kak Justin suka sama gw...
Dia bilang sayang ke gw...
Sedangkan gw sendiri
NGAK TAU APA ITU ARTI SEBENARNYA SAYANG hiks hiks hiks
SAYANG ?? CINTA ??
Bukankah itu tak harus diucapkan dengan kata - kata ??
Deaaaa kenapa lu jadi kacau gini sih??
Lebih baik gw pulang sebelum hari makin sore. *Teriak Dea*

Selesai Dea menenangkan diri, Ia pergi pulang ke rumahnya agar kakak nya tidak khawatir.

Sampai di rumah..
"Aku Pulang" *teriak Dea*
"Kok pulangnya lambat banget Dek ?? Biasanya kakak yang selalu telat" balas Kak Dika. "Ehhmm iya kak tadi abis dari taman hehehe", "Kamu habis nangis, dek??" Tanya Dika....

Dea POV

Mampus kak Dika sadar lagi gw habis nangis. Duh harus jawab apa nih gw ?? -___-" Help Me!!!

-Bersambung-

Gomen yah kalo pendek dan selalu pendek . Yoweslah minna jangan bosan" dengan cerita yang absurd (?) ini yak ^^ *aku mau lanjut nonton Chihayafuru ah pertandingan karuta nya lagi seru :'v* /ditimpuk readers/ #Gubrak #Plak . Hope you like it ^^
Sweet, Dien