01. FIRST CONVERSTATION

31 3 2
                                    

Pernahkah kalian merasakan kagum –atau bahkan jatuh cinta sepertiku saat ini– terhadap seseorang yang berbeda dengan mu? Jika pernah, bagaimana rasanya? Adakah rasa sakit di dalam hati akibat dari perbedaan itu? Terlebih jika perbedaan yang di alami adalah perbedaan derajat. Tidak, aku tidak minder hanya saja aku sadar diri jika aku ingin berada di sampingnya berarti aku harus menyamakan derajatku dengannya. Bukannya aku tidak pantas berada disisinya, hanya belum waktunya. Tapi setelah ini, aku berjanji aku akan berjuang agar kami –aku dan dia– pantas bersisian.

"ngeliatin Alfa nya serius banget bi" cia –sahabat ku– menepuk pundak sebelah kiri ku.

"dia keren banget ya ci" fokusku masih tertuju pada alfa yang sedang menggiring bola basketnya.

"duh....duh....duh.... mau sampe kapan sih bi lo kaya gini?" cia terlihat iba terhadapku.

"ya...sampe gue pantes ci" senyumku mengembang, aku tidak mau melihat sahabatku yang satu ini ikut sedih. Cukup aku saja.

"bi, denger ya. Lo tuh hidup di tahun berapa sih? Sekarang udah 2015 bi...lo tuh udah pantes banget ada di samping alfa. Apalagi yang lo permasalahin? Materi? Please deh, udah gak jaman banget." cia mulai gereget terhadap sikap ku.

"gue cuma dari kelurga biasa-biasa aja, ortu gue cuma pegawai swasta biasa sedangkan alfa?" aku mengusap wajahku dengan kedua telapak.

"please deh bi, jadi yang lo permasalahin itu harta? Cinta bisa di bayar sama harta? Engga bi, kalau udah jatuh cinta ga bakal pandang bulu bi. Mau lu anak siapa kek, dia anak siapa kek kalau udah di takdirin sama-sama ya akan sama-sama. Tuhan itu maha adil dan maha mendengar do'a umatnya. Jadi, tetap semangat dan berdo'a bi. Jodoh ga kemana kok" cia mengusap punggung ku halus, menyalurkan semangat kepadaku.

"makasih ya cia" aku memeluknya, ucapan tanda terimakasihku.

"iya sama-sama. Jangan kaya gitu lagi ya bi, lo tuh cantik, pinter, baik. Gue yakin kok, alfa pasti suka sama lo" cia mengedipkan sebelah matanya, tanda bahwa ia sedang menggodaku.

"aamiin deh..."

"eh eh bi...liat tuh, alfa ngeliat kearah lo tuh. Cieee" goda cia

"ih apaan sih cia, jangan bikin gue gr gitu deh. Udah ah gue mau ke perpus dulu" aku segera bangkit menuju perpus.

"yee orang serius juga, gue ikut dong bi. Tungguin jangan di tinggal" teriak cia dari arah belakang.

"bia...pelan-pelan kenapa sih jalannya, ga sabaran banget sih" cia masih saja meneriaki ku. Aku tetap berjalan cepat sesekali menengok ke belakang untuk sekedar mentertawakan sikap cia yang seperti anak kecil.

"awww!!!" aduh, gara-gara cia jadi nabrak orang kan.

"lo ga papa? Sorry ya, gue ga liat tadi" ucap seseorang yang tak sengaja aku tabrak tadi sembari mengulurkan tangannya untuk membantu ku berdiri.

Aku menerima uluran tanganya untuk berdiri. Betapa terkejutnya aku ketika mengetahui siapa seseorang itu.

Alfa.

"iya gapapa" ya tuhan, jadi gugup.

"kalo gitu gue duluan ya" alfa memberikan senyumnya, aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

"cieeee yang abis tabrakan sama pujaan hatinya" cia mengapit kedua pipi ku dengan telapak tangannya kemudian di goyangkan ke kanan-kiri.

"gara-gara lo nih ci, gue jadi tabrakan kan" umpat ku pura-pura kesal.

"sok marah, padahal hati nya seneng banget hahaha" godanya lagi.

"jadi ikut ke perpus ga? Kalo engga gue tinggal nih" aku mengalihkan topik pembicaraan karna mengingat wajahku yang mudah untuk blushing.

"jadi, yukk kita cari novel. Denger-denger ada banyak novel baru di perpus." cia menarik tanganku.

"serius? Asikk...yuk ah cepet jalan nya cia, biar bisa milih-milih" ucapku mempercepat jalan.

"ya sabar sih bi, susah emang kalo lagi berbunga-bunga. Maunya cepet-cepet aja emang hahaha" ledek cia

"udah deh, jangan mulai" aku melirik cia sinis. Dan hanya dibalas oleh kekehan.

"yah bi, kok perpusnya tutup sih?" ucap cia saat kita sudah di depan perpus.

"yah iya, ah ga seru nih. Terus kita mau kemana dong? Bete nih" ucapku

"yaudah ke kantin aja yuk, laper"

"Oke deh" dari pada bosen mending makan deh.

Sesampainya di kantin aku dan cia mengambil tempat paling pojok, tempat yang jarang terdapat siswa-siswi yang lalu lalang.

"mau pesen apa bi? Biar gue yang pesenin aja, lo tunggu sini"

"bakso sama es teh manis aja deh" kemudian aku mengeluarkan gadgetku.

Untuk apa lagi kalau bukan stalking alfa.

"ehm...sorry, gue boleh duduk disini ga? Meja lain penuh semua soalnya"

Aku menolehkan wajahku kepada seseorang yang berdiri di depanku.

"eh? Oh iya iya, boleh kok. Duduk aja" ucapku sedikit gugup

"oke, thank's ya" ucap alfa kemudian duduk di kursi yang berada di depanku.

Aku hanya membalasnya dengan senyum malu-malu.

"lo ga makan?" tanyanya

"lagi di pesenin sama temen" aku berusaha untuk tidak fokus dengan matanya, entah kenapa mata alfa seakan-akan bisa menyihirku jika aku melihatnya terus-menerus.

"ohh..."

"nih pesenannya bi--loh, ternyata ada alfa" cia kaget ketika melihat alfa yang duduk di sebrangku.

"iya, tempatnya pada penuh semua. Jadi gue numpang disini. Ga ganggu kan?" Tanya alfa pada cia.

"engga kok engga, kebetulan banget gue harus ke ruang guru sekarang jadi bia bisa di temenin sama lo deh" ucap cia

"ke ruang guru? Ngapain?" tanyaku heran, feeling ku mengatakan kalau cia berbohong.

"gatau gue juga. Gue duluan yaa" cia kemudian pergi meninggalkan aku dan alfa berdua.

"nama lo bia?" Tanya alfa menghentikan keheningan di antara kita berdua.

"Bianca, panggilannya bia"

"gue alfa"

"iya, gue tau kok" ucapku malu-malu

"ehm, lo suka baca ya?" kok alfa tau?

"iya, tau darimana?"

"tuh" bola mata alfa melirik ke layar i-phone ku yang memperlihatkan aplikasi wattpad.

Kali ini aku benar-benar gr. Malu banget deh, di kira alfa tau beneran tentang kesukaan ku. Ternyata karna dia melihat layar i-phone ku.

"lo tau wattpad?" tanyaku heran. Jarang aja liat cowo kaya alfa yang tau wattpad.

"tau, tapi cuma sekedar tau aja. Ga punya account nya" jelasnya

"wah jarang-jarang loh cowo kaya lo tau aplikasi kaya gini"

"kaya gini gimana maksudnya bi?" astaga, keceplosan.

"ehmmm...ya lo kan anak basket, biasanya kan anak basket jarang aja gitu suka sama bacaan-bacaan" alfa terkekeh

"eh kenapa? Pemikiran gue salah ya?" aku menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

"engga kok, lo lucu"

Nah!

Duh yatuhan...normalkan detak jantungku

Astaga alfaaaaa!!!!!!!!!!




-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


NEW STORY!

SEMOGA BANYAK YANG BACA+VOMMENTS

TOLONG KRITIK DAN SARAN NYA YA READERS ;)

AlfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang