04.I WISH

24 2 2
                                    

Hari ini di sekolah ku mengadakan pensi. Setiap kelas harus menampilkan sesuatu. Untuk kelas ku, anak-anak menunjukku untuk mewakili kelas. Mereka menyuruh ku menyanyi sambil memainkan gitar. Kata mereka sih, suara dan permainan gitar ku bagus.

Untuk lagunya, aku memilih lagu One Direction – I Wish. Sebenernya sih ga ada alasan apa-apa aku memilih lagu itu.

Dan kata panitia, kelas ku tampil setelah kelas alfa — yaitu urutan ke 3—

"udah siap kan bi?" cia menghampiri ku di kelas.

"udah kok"

"yaudah, ke ruang tunggu sekarang yuk. Kelasnya alfa udah mau mulai tuh"

Aku dan cia menuju ruang tunggu. Dari ruang tunggu aku masih tetap bisa melihat penampilan siswa-siswi di panggung. Kini alfa dan beberapa teman-teman nya sudah menaiki panggung. Kalo di lihat dari penampilannya, sepertinya mereka akan menampilkan sebuah drama. Alfa memakai baju pangeran, berarti pasti akan ada seorang siswi yang akan menjadi pasangan nya nanti. Siapa ya?

Tema yang mereka angkat seperti pesta dansa para bangsawan.

Alfa terlihat seperti mencari-cari seseorang. Ketika sedang mundur, alfa tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang juga sedang berjalan mundur. Mereka berdua saling membalikkan tubuh. Bertatapan beberapa detik. Kemudian alfa mebuka topeng yang berada di wajah perempuan bergaun mewah itu, begitupun dengan si perempuan. Dia juga membuka topeng yang di kenakan alfa. Setelah topeng mereka di buka, tiba-tiba saja lagu romantic menjadi backsound. Di mulai dari tangan kanan alfa yang menggenggam tangan kiri si perempuan, kemudian tangan kiri alfa memeluk pinggang si perempuan. Dan kalian pasti tau apa yang sedang mereka lakukan bukan? Dansa.

Riuh suara penonton menggema di udara. Mungkin karna alfa salah satu most wanted di sekolah jadi wajar saja jika banyak wanita yang patah hati melihat adegan seperti ini –tentunya termasuk aku–

Lagu sudah berhenti, tapi sepertinya drama belum selesai begitu saja.

Alfa mendekatkan wajahnya pada si perempuan, semakin dekat semakin dekat dan mendarat lah satu kecupan di kening perempuan itu.

Oh god! Adegan apa itu?!

Bukan aku saja yang terlihat kaget, hampir semua siswi juga memperlihatkan reaksi yang sama.

"ih gila tuh. Cewenya si qila kan itu? Dia kan yang mantan nya alfa itu kan? Idih itu mah kesempatan banget si qila nya!" seru seorang siswi yang berada di ruang tunggu juga.

"iya, itu si qila. Denger-denger sebenernya yang jadi pasangan dansa alfa bukan qila. Tapi qila maksa, jadi ya gitu deh" sambung temannya.

"masih aja ngarepin si alfa tuh cabe" tambahnya.

"bi, kenapa diem aja? Nama lo udah di panggil tuh" ucap cia menyadarkanku.

Saking seriusnya mendengarkan obrolan siswi tadi aku sampai tidak sadar kalau sekarang sudah giliran ku untuk maju.

Ketika berjalan menuju pangung, aku berpapasan dengan alfa dan qila. Qila terlihat manjanya menggandeng lengan alfa. Bahkan alfa sama sekali tidak melirik ke arahku. Dan alfa tidak memperlihat kan penolakan terhadap aksi qila. Apa alfa masih sayang sama qila? Entahlah.

Aku naik ke atas panggung di teriaki semangat oleh teman-teman kelasku.

Aku duduk di sebuah kursi kemudian mulai memetik senar gitar yang ku pegang.

She takes your hand

I die a little

I watch your eyes

And I'm in little

Why can you look at me like that?

Digenggamnya tanganmu

AlfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang