06.Semua sama di mata Tuhan

24 1 0
                                    

[06.Semua sama di mata Tuhan]

Messege from: Mami

Bi, pulang sekolah ke rumah ya. Mami mau minta tolong

Messege to: Mami

Oke mi

Waktu pulang tinggal satu jam pelajaran lagi dan naas nya aku masih tetap berada di atap sekolah dari tadi. Tak perduli, aku hanya butuh suasana yang tenang sekarang. Bolos sekali-kali ga masalah juga kali ya? Lagi pula aku tak ada masalah dengan nilai maupun guru. Pasti guru-guru juga menyangkanya aku sakit dan sedang berada di uks.

"ngapain lo di sini? Bukannya kelas lo ada jam?"

Aku menengok kearah sumber suara.

Alfa. Alfa berdiri tegap dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana nya. Cool.

Aku tak menjawab.

"lagi ada masalah?" kini alfa berjalan menghampiriku dan duduk di sampingku.

"engga" ucapku singkat

"ga mungkin" alfa terkekeh

"gue siap dengerin cerita lo kalo emang lo butuh tempat curhat"

Iya, lo siap. Gue yang belum siap buat bilang semuanya ke lo!

"pasti masalah cowo ya?"

"sok tau"

"ya terus apa lagi kalo bukan karna cowo? Kenapa emang? Lo lagi suka sama cowo? Terus ga berani ngungkapinnya? Terus lo takut tuh cowo keburu jadian sama orang lain? Klasik banget bi!"

"bukan! Gue mau nanya, boleh?" ucapku akhirnya

"silahkan" alfa manaruh kedua tangannya di belakang sebagai tumpuan badannya.

"pendapat lo tentang perbedaan derajat gimana fa?" Tanya ku takut-takut

"perbedaan derajat? Gue ga setuju kalo ada orang yang selalu membeda-beda kan derajat seseorang. Semua manusia di mata tuhan sama. Mau miskin atau kaya ga ada bedanya dimata tuhan. Kecuali amal ibadahnya. Lagi pula mami juga selalu ngajarin gue untuk tidak menilai orang dari materi melainkan dari personalitynya. Emang kenapa bi lo nanya kaya gitu?" alfa terlihat heran dengan pertanyaan ku.

"gapapa, cuma nanya aja" aku menyingkapkan sebagian rambut yang menutupi wajah ke belakang telinga.

"ya kalo ga ada masalah apa-apa senyum kali bi, jangan cemberut kaya gitu" alfa menarik ujung bibirku keatas menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya sehingga mau tidak mau aku tersenyum.

Ini kali pertamanya aku dan alfa skin touch. Rasanya aneh. Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutku, nafasku juga rasanya tercekat.

"nah gitu dong, lo lebih cantik kalo senyum kaya gini" alfa mengacungkan ibu jarinya.

Aku menundukan wajah, merasa tersipu di puji seperti itu oleh alfa.

"yuk balik" alfa berdiri, menepuk-nepuk celana bagian belakangnya.

"balik? Emang udah bel pulang?" Tanya ku heran. Dari tadi rasanya aku tidak mendengar suara bel.

"jangan cemberut aja makanya, ga denger kan jadinya? Hahaha"

"ishhh! Ngeselin!" aku bangkit, kemudian langsung berjalan cepat kearah belakang. Sialnya alfa tidak mengejarku sama sekali. Benar-benar anak yang satu itu. Sebentar-sebentar bikin orang terbang, kemudian tak lama di jatuhkan lagi.

Di kelas sudah tak ada penghuninya sama sekali. Hanya tertinggal tasku yang sudah rapi. Sepertinya cia yang merapikan buku-buku ku.

"ayo cepet bi" tiba-tiba saja alfa sudah berada di ambang pintu kelas ku.

"astaga! Ngagetin orang aja!"

"hehe sorry. Yuk, lo di suruh ke rumah kan sama mami?"

"iya"

Aku mengikuti alfa dari belakang menuju parkiran.

"naik bi, kenapa malah bengong di situ aja?"

Alfa menegurku yang sedari tadi hanya diam di depan pintu mobil alfa.

"eh iya iya" aku pun naik.

"kalo sambil dengerin lagu gapapa kan bi? Gue udah biasa kaya gitu soalnya" ucap alfa yang masih menatap lurus ke arah jalan.

"iya, santai aja" syukur sih, paling engga keadaan ga awkward awkward amat kalo lo nyalain music.

Alfa mengambil flashdisk nya yang berada di dashboard mobil, kemudian menyolokkannya.

Setelah itu terdengarlah lagu Calvin Harris – blame.

Kemudian lagu kedua dari Hardwell feat. Jason derulo – follow me.

Dari lagu pertama dan kedua sepertinya aku sudah bisa menebak aliran music favorit alfa. Apalagi kalau bukan EDM. Wajar sih, cowok kaya alfa pasti suka deh sama aliran kayak gitu.

"lo suka aliran EDM?" tanyaku akhirnya.

"hmmm...kenapa? Lo ga suka? Perlu gue ganti lagunya?"

"eh bukan-bukan. Gue suka kok, Cuma nanya aja tadi" kenapa gue jadi bilang suka? Nanti kalo alfa nanya judul apa aja yang gue suka gimana? Mati gue! Dengerin lagu kayak gini aja jarang.

"oh lo suka juga, lagu favorite lo apa? Gue sih lagi suka banget sama eat sleep rave repeat nya calvin harris"

Nah kan, mati gueeee!!!!

"ehm...gue...gue...lagi suka...ah itu, a sky full of star nya coldplay" fiuhhh!!!

"oh itu, gue juga suka tuh lagu"

Aku hanya senyam-senyum tidak jelas.

"udah sampe, turun yukk" alfa turun dari mobil, kemudian membukakan pintu mobil untukku.

"makasih"

"yaelah, baru gue bukain pintu aja muka lo udah merah. Gimana kalo di bukain pacar lo bi hahaha"

Duhhh, ini muka ga bisa di ajak kompromi banget! Lagian kan calon gue lo. EH

"lah? Malah makin merah aja muka lo. Gemes gue litanya bi" alfa mencubit kedua pipiku.

ASTAGAAAA!!!!!!!!! NAFAS BIIII NAFASSSS!!!!!!!!GILAAAAA TANGAN ALFA YA TUHANNNN!!!!!!!!!! BISA PINGSAN GUE KALO DI GINIIN LAMA-LAMA!!!!!!!

"sakit!" ucapku pura-pura.

"hehe sorry sorry, abis pipi lo minta di cubit banget bii" alfa pun melepaskan cubitannya. Merasa ada yang hilang.

"yakali muka gue minta di cubit. Ngomong aja gabisa dia" ucapku

"yakali pipi lo bisa ngomong bi haha" balas alfa tak mau kalah.

"yakali siapa tau aja dia bisa ngomong pas lo cubit tadi"

"yakali gue bisa kabur kalo kayak gitu"

"yakal-"

"sttt...yakali yakali mulu. Kasian noh kalinya kita omongin terus" ucap alfa sembari menutup mulutku dengan jari tekunjuknya.

Kita?

Alfa bilang kita?

KITA?

Masih aku kamu kali fa, belum jadi KITA. EH

"BODO!" ucapku sembari menjulurkan lidah kearah alfa, kemudian lari untuk masuk kerumah alfa.

"EH NIH ANAK UDAH MULAI BERANI YA! AWAS LO! HAHAHA" teriak alfa dari belakang.

Aku tak memperdulikannya, tetap melanjutkan pelarianku. Iya pelarian, lari dari hati alfa. EH SALAH FOKUS HEHE.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


VOMMENTS


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang