TDATC : Chapter 3

82 9 0
                                    

Sementara itu, di dunia bagian lain..

"Elah, lo lembek banget sih jadi iblis!" Suara menggelegar menyeruak bersama nyala api di bola mata seseorang. Eits, salah, seseiblis.

"A..aa..aku.." Sang korban mencoba menjawab, mencicit.

"He Rapunzel. Kalo ngomong yang bener napa!" Teman si Seseiblis menendang keras perut si 'Rapunzel'.

Sontak suara tawa langsung keluar dari keempat sekawan itu. Yup, para bulliyer, member geng "The Evil Evil Devil". Dan si korban yang mereka panggil 'Rapunzel' sejatinya adalah...GUE. Please, mereka buta atau pikun? nama gue Razuel bukan Rapunzel!! Lagian gue cowok, rambut gue hitam legam, bukan kuning jagung. Dasar, pms kali ya. Tapi gue cuma bisa batin. Pengecut? Gak lah. Gue masih cinta hidup gue. Sebab kalau gue ngelawan bisa-bisa gue dipaksa tanda tangan di kontrak budak iblis yang masa berlakunya selamanya. Dan kalau itu terjadi, habis deh masa depan gue jadi iblis penggoda penerus bangsa.

Bentar, lo pada gak usah bingung. Dunia kami, dunia iblis, 11-12 lah sama dunia manusia. Lo tetep bisa sekolah, ngantor, hangout, atau apalah-apalah. Bedanya disini gak ada yang namanya 'kendaraan', karena semua iblis punya kemampuan teleportasi yang sangat baik. Lo bisa sampai tempat yang lo tuju hanya dalam sekejap mata. Hanya satu kekurangan sistem ini, lo gak bisa pergi ke dunia lain. Lo cuma bisa pergi di kawasan-kawasan para iblis aja. That's all.

Betewe, kenalin, mereka Adit, Dodit, Dudut, dan Dodot.

Biar lo-lo pada gak penasaran siapa mereka, yuk intip mereka lebih jauh...

Check it out!

Si Adit, cowok ter-tengil diantara empat sekawan. Ketua geng preman "The Evil Evil Devil" di sekolah. Kalo biasanya di sinetron preman digambarin sama sesosok manusia berbadan besar, bertampang sangar, dan penuh tato, kalo Adit kagak. Dia ganteng, banget. Sixpack. Sexy. Pinter lagi. Otaknya encer kek Einsten. Kesayangan guru. Pokoknya semua kesempurnaan cowok dia punya. Kaget?? Telat. Lo yang baca aja kaget kenapa dia bisa kek gitu, apalagi gue?! GUE KAGET BANGET. SUMPAH!

Oke Next, sekarang Dodit. Dodit adalah sesosok pria imitasi aktor korea bersifat naudzubillah, gak ketulungan. Ada gosip mengatakan kalo cita-cita nih bocah adalah... Jeng..jeng. jeng..jeng.. jadi iblis yang multitalent. Mulai dari kepiawaian menyeringai, kecerdasan menggoda, kemahiran menjerumuskan manusia, dan kehebohan menakuti manusia. Begitulah, silahkan dibayangin sendiri betapa sintingnya tuh iblis.

Lalu ada Dudut, si endut raja makan dan hobi nyundulin orang. Punya jurus andalan 'Sundul maut tanduk bin ajaib bin manjur bin bla..bla..bla.. dan bla..bla..bla.' (Pokoknya panjang banget dah namanya). Meski begitu, dia adalah playboy paling laris di sekolah. Padahal gue lebih kece darindia. Tapi kok gue stay forever alone yaak. Saat gue tau fakta ini, gue ngerasa gagal paham sama jalan pikiran cewek. Rumit.

Dodot, si mungil pecinta lollipop. Rambut klimis ala Elvis, unyu, dan menggemaskan-Kalo diliat dari ujung sedotan-tapi meski begitu, dia adalah kartu AS geng empat sekawan. Pemegang sabuk merah (tingkatan tertinggi) bela diri khas neraka. Juara bertahan selama dua tahun berturut-turut. Satu julukan untuk dia. Si mungil semen gresik. ("Kokoh tak tertandingi")

Dan terakhir, gue sendiri (sorry thor gue ngrebut kolom kenalan geng abal di atas), korban bully terfavorit mereka, Razuel. Iblis paling ganteng se-kawasan neraka, iblis paling baik, dan iblis yang paling sabar diantara barisan iblis yang demen banget marah-marah gak jelas. Mereka gak sadar kali ya, kebanyakan marah itu juga gak baik. Ntar stroke dadakan gimana? kan repot, di neraka kagak ada dokter, gimana nyembuhinnya? nah lho? apa gue bilang. Banyak senyum kan lebih baik, sob.

Tapi sayang oh sayang, kegiatan mereka harus terpotong jeritan alay dari ketua osis sekolah gue, Nona Ruw.

Satu kode tatapan mata Adit langsung membawa mereka nyelonong pergi. Kabur. Mungkin mereka gak ingin mendapat masalah yang lebih runyam lagi. Biasalah, Nona Ruw adalah Cat Woman bagi kaum tertindas. Dia paling garang sama para bullyer, berandalan, atau jenis kaum terkutuk lainnya.

"Kamu gak apa-apa?" Nona Ruw berjongkok di depan gue. Memegang pundak gue dan natap gue cemas. "Arghh, tolong singkarkan tangan lo." Sakit banget bego! masalahnya dia naruh tangannya pas di atas bekas luka gue. Dasar gak peka.

"Oh, maafkan aku. Mari kuantar ke ruang kesehatan." Dia megang tangan gue. Mungkin maksudnya mau nuntun gue ke Ruang kesehatan. Iya sih niatnya baik, tapi please, gue bukan orang cacat yang perlu dituntun.

So, gue langsung nepis tangannya kasar, "Gausah ah, gue baik-baik aja." Meskipun gue tau dia ketua osis paling disegani seantaro sekolah, gue gak takut buat nolak, gue gak takut liat tampangnya yang pecicilan.

Kenapa? karena dia sodara gue, serumah, kandung, sebapak, tapi beda ibu. Ngeliat tampang sangarnya dia udah jadi keseharian gue. Gue benci dia. Dia yang udah ngrebut perhatian papi gue. Mangkanya jangan harap gue bisa sopan-santun sama dia.

Paham kan lo sekarang?

"Kamu kok gitu sih dek sama kakak? Kakak salah apa dek? Kamu selalu jutek ke kakak. Kita sodara dek, inget."

"Salah lo cuma satu."

"Apa dek? Gak apa-apa jujur aja. Kakak janji gak akan marah." dia mohon ke gue kek anak kecil minta permen. "Yakin lo?" Gue senyum, menyeringai lebih tepatnya. "Iya ah, sejak kapan sih kamu bawel kayak mbak-mbak tukang gosip yang sering kakak takutin?"

Anjrit, dia ngatain gue! Gue mendengus kesal. "Gak penting banget."

"YAUDAH MAKANYA CEPETAN!!" Teriakan maut dia keluar. Khusus buat yang satu ini, gue belum terbiasa. Telinga gue sering budek kalo habis denger teriakan nih orang.

"Kesalahan lo cuma satu. Lo hidup. Itu aja."

1 detik, dia natap gue.

2 detik, dia berdiri.

3 detik, dia natap gue lagi.

4 detik, dia jongkok trus natap gue.

5 detik dan seterusnya, dia ngulang-ngulang gerakan yang sama kek yang dilakuin sebelumnya.

Gue mulai jengah. "Lo ngapain sih hahhh??!!!!!" Gue teriak kesel. Dan dengan sok polosnya dia jawab, "Kan kamu tadi bilang kesalahan kakak ke kamu cuma satu, kakak hidup. Nah karena kakak mau jadi kakak yang baik buat kamu, kakak tadi niatnya mau bunuh diri di depan kamu. Gimana?Kakak keren kan??"

Gue capek. Ya allah tolongin Razuel jangan cuma baim doang. "Please, otak lo geser ato apa. Lo gak bakal mati. Kita iblis, bego. Percuma lo mau ngulang-ngulang tuh gerakan, lo gak bakal mati kecapekan. Yang ada juga gue pengen pup gara-gara bosen liat tingkah aneh lo. Udah ah, gue cabut. Gue gak mau ada orang yang tau gue serumah sama lo. Malesin."

Gue balik badan nyerah. Rasa sakit badan gue tergantikan sama rasa sakit otak gue.

Hidup gue sial banget, sumpah.

Gue pengen cari sesuatu yang baru.

Tbc...

AHAAAAA... Jangan lupantinggalkan jejak kawan-kawan :*

And thanks a looooooot udah mau baca tulisan absurd ini :D

SEE YOU IN NEXT CHAPTER XD

The Devil and The CinnamonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang