SMA Pelita digemparkan oleh tiga berita yang santer dibicarakan sesantreo sekolah. Mulai dari kalangan siswa-siswi, para guru dan kepala sekolah, bahkan penjaga kantin! Bukan berita tentang adanya ancaman bom atau prediksi gempa, jenis atmofirnya bukan ketakutan. Lebih ke gairah dan penasaran. Siapa lagi yang mereka bicarakan kalau bukan si murid baru.
Berita pertama, yang paling santer digosipin cewek-cewek, ada juga cowok-cowok yang ikutan gosip. Beritanya; ada murid pindahan, cowok, dan ganteng banget! Seluruh murid mengakui kalau nih murid baru beneran ganteng. Bahkan Bastian, murid kelas XI yang dinobatkan sebagai cowok tergangeng sesantreo sekolah dibuat ketar-ketir sama kehadiran tuh murid baru.
Bastian emang ganteng, tinggi, putih, tajir, dan kapten tim basket. Tapi dia punya satu kelemahan, kelewat narsis! Dia akan berbangga diri atas kelebihan yang dimilikinya, mulai dari wajah tampan blasteran indo-jerman, sampe tebel dompet yang hampir nggak bisa dilipat. Kenarsisan ini membuatnya nggak bisa terima kalau ada yang lebih dari dia. Nah, setelah kehadiran tuh murid baru, dia mulai ngerasa kedudukannya terancam.
Gimana nggak merasa terancam kalau dalam kurun sehari tuh newbie udah jadi buah bibir dimana-mana. Sementara dia harus melalui proses MOS bak neraka dan menerima macam-macam hal lain dari senior-seniornya. Beda sama tuh newbie!
Berita yang kedua, yaitu nama! Sumpah, yang tau nama lengkapnya cuma kepsek sendiri yang punya akses langsung ke bokap Z. Selain kepsek, yang mereka tau namanya cuma satu huruf, paling akhir pula. Banyak siswa-siswi yang penasaran tentang yang satu ini. Beberapa mencoba cari tau lewat absen kelas, dan tanya ke guru. Nihil. Di absen juga ditulis cuma satu huruf. Z. Malah ada yang nekat nanya langsung sama yang bersangkutan. Sama seperti saat Reka bertanya, Z langsung ngeloyor pergi, meninggalkan segudang tanya dihati mereka.
Berita ketiga adalah berita paling mencengangkan dan memusingkan para guru. Kabar mengenai aksi baku hantam tangan kosong Z yang membuat ambassador SMA Pertiwi berada di UGD dengan cepat merebak kemana-mana. Bukan hanya di SMA Pelita, di SMA Pertiwi pun kabar itu juga tersebar luas. Berita spektakuler inilah yang paling heboh dan paling membuat siapapun penasaran. Juga mengundang orang-orang yang berpapasan dengannya mencuri pandang dan menggumamkan namanya.
Z sendiri merasa dirinya bak gorila pemain sirkus. Risih. Sementara Z risih akan semua perhatian yang terpusat padanya, para guru mulai memijit pelipis karena sekolah mereka kedatangan biang onar baru.
Reka, secara tak tertulis, telah jadi tangan kanan Z. Tanpa diminta, Reka bersedia jadi bayangan Z. Dan tanpa kata, Reka memendam salut serta penghormatan pada Z. Alam bawah sadarnya memaksa dirinya untuk tunduk pada Z. Ada sesuatu dalam diri Z, samar dan tipis, yang membuat siapapun yang berinteraksi dengan Z akan merasa dipimpin olehnya. Dengan demikian, secara tak resmi Z telah menjadi komandan kelas sepuluh tanpa dimintanya.
"Gue punya kepala dua ya?" tanya Z pada Reka saat mereka berjalan di koridor. Reka mengernyit.
"Sakit lo?" tanya Reka balik.
Z mendengus, "Gue kayak alien yang turun dari nirwana. Disini apa nggak pernah ada murid pindahan?"
Reka terkekeh. "Yah, ada beberapa. Tapi nggak seheboh elo." jawabnya ketika mereka memasuki kelas dan duduk dibangku masing-masing.
"Hah?"
"Yep, lo itu--"
"Z! Ada cewek nyariin lo nih," panggil Rido, si ketua kelas dari ambang pintu.
Z menghampiri tamunya. Merasa heran karena dia belum kenal cewek lain selain cewek-cewek kelasnya sendiri yang dia pada lupa namanya.
"Elo, baru sehari udah dapet cewek aja." ucap Rido.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z
Teen Fiction"Jangan pernah percaya dongeng. 'Happy Ever After'? Cuma orang tolol yang percaya!" - Z Rentang waktu dalam hitungan tahun bukanlah sebentar. Juga, kebahagiaan hanya berlaku detik ini. Buang ekspektasi lo tentang 'Bahagia selamanya'. Karena setitik...