Clay mengetuk pintu rumah di depannya. Dia ingin memastikan sesuatu.
Pintu terbuka. "Si--"
Clay menubruk pemilik tubuh itu kemudian memeluknya erat.
"Clay kenapa?" tanya Luke bingung.
"Jangan pergi," lirih Clay.
Luke tersenyum kecil, "aku nggak ke mana-mana kok."
"Tapi Clarisse tadi bilang ..."
"Masuk dulu deh," ajak Luke.
Clay menurut. Mereka berjalan beriringan ke kamar Luke.
Saat Clay masuk, satu hal yang terbesit di pikirannya cuma satu. Rapi. Matanya menelusuri kamar Luke sampai berhenti di satu pintu.
"Kamar mandi barengan sama kamarmu?" tanya Clay.
Luke menggeleng. "Coba aja buka."
Tanpa banyak bicara, Clay segera melangkahkan kakinya ke arah pintu itu.
Ruang musik.
Ada drum, keyboard, piano elektrik, dan jejeran gitar klasik dan elektrik.
"Aku baru tau kamu bisa main musik," komentar Clay.
"Percaya gak?" tanya Luke.
"Nggak sih, siapa tau yang main Ansel," jawab Clay menyebutkan nama adik Luke.
"Nantangin nih?"
"Boleh."
Luke mengambil kursi untuk Clay dan dirinya kemudian mengambil salah satu gitar dari koleksi nya.
"Spesial buat Clairine-ku yang paling aku sayang," kata Luke menyeringai. "Sebelum itu, aku mau kamu ngambil ini deh."
Luke membuka lemari kecil di pojok ruangan. Isinya ada tuner, stick drum, capo, kabel, headphone, dan dua buku. Oh bukan. Dua album foto. Luke mengambil salah satunya dengan pita biru, warna kesukaan gadis lautannya.
Kemudian Luke menyerahkan album itu kepada Clairine.
Kembali mengambil gitarnya, Clay menghentikan. "Eh eh."
"Namaku Luke, bukan eh eh."
Clay nyengir kecil, "jangan pake gitar."
"Lah terus pake apa?" tanya Luke.
"Kamu udah ahli di gitar, aku nggak tau apa-apa tentang gitar. Pake piano aja ya, aku pasti bisa nemuin kesalahan kamu," jelas Clay menyeringai jail.
Luke tersenyum meremehkan. "Kalau aku bisa, kamu harus mau belajar gitar ya?"
"Setuju."
Luke memulai intro.
Loving can hurt, loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard, you know it can get hard sometimes
It's the only thing that makes us feel aliveClay tau bagaimana perjuangan Luke membuatnya merasa hidup.
We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
And time's forever frozen, stillClay membuka halaman pertama. Di situ adalah foto saat Luke menembaknya di acara resital classic group dari tempat kursusnya. Ujungnya terlihat gambar sehelai pita dengan tulisan, Lucas & Clairine.
So you can keep me
Inside the pocket of your ripped jeans
Holding me close until our eyes meet
You won't ever be alone, wait for me to come homeDan perasaan Clay makin tidak enak.
Loving can heal, loving can mend your soul
And it's the only thing that I know
I swear it will get easier, remember that with every piece of ya
And it's the only thing to take with us when we dieFoto-foto tersebut banyak sekali memuat kenangan manis mereka selama ini. Dia benar-benar berterimakasih untuk Luke, semua yang dia lakukan. Dan juga cintanya.
We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
And time's forever frozen, stillSo you can keep me
Inside the pocket of your ripped jeans
Holding me close until our eyes meet
You won't ever be alone
And if you hurt me
That's okay baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go
Wait for me to come homeClay bertepuk tangan heboh. "Keren banget sih."
"Buka halaman terakhir dong," kata Luke tersenyum tipis.
You can keep me
Inside the necklace you bought when you were sixteen
Next to your heartbeat where I should be
Keep it deep within your soul
And if you hurt me
That's okay baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you goLuke bernyanyi. Tanpa iringan.
Di akhir halaman, terdapat kantong kecil terbuat dari kain flanel yang dihias sedemikian rupa.
Isinya? Kalung dengan liontin berbentuk hati dengan ukiran nama mereka dengan kecil. Luke - Clay. Dan saat dibuka, foto mereka saat berpelukan di pantai kemarin, diambil dari belakang tepat saat matahari terbenam.
"Luke ...," lirih Clay tidak percaya.
"Mau aku pakein gak?" tanya Luke.
Clay mengangguk kemudian menyerahkan kalung itu.
"Happy first anniversary," bisik Luke di telinga Clay.
Kalian tau apa yang Clay rasakan? Bodoh.
Ya, Clay sangat bodoh sampai melupakan ini adalah hari dengan tanggal yang sama dengan yang di foto halaman pertama. Beda tahun saja.
"Happy first anniversary too," jawab Clay akhirnya.
***
*author nya lagi flying-flying denger suara nya Luke
**wajib dengerin lagunya (cover)
***gak wajib sih, disarankan dengerinFinished : Sept 12, 2015 5:04
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
Teen FictionGue tau kok. Gue kekanak-kanakan, cengeng, dan manja. Gue tau kok gue bukan apa-apa dibanding dia. Kenapa selalu banding-bandingin gue? Gue ya gue. Dia ya dia. Liat aja, gue cuma butuh waktu. Setelah waktu itu cukup, kalian gak bisa banding-bandingi...