Chapter 4

349 56 21
                                    

"Apa kau tak merasa ada yang aneh dengan teman kencanmu itu, Ken?" tanya Tyler ketika kami baru saja beranjak keluar melewati pintu kelas dan hendak berjalan menuju tempat loker.

"Maksudmu Harry? Ku rasa tidak, apa maksudmu?" kataku berbalik menyakan kepadanya.

"Apa kau tak mencium bau aneh ketika di dekatnya?" tanyanya lagi, membuatku semakin mengerutkan dahi.

"Bau aneh seperti apa? Maksudmu bau parfum aroma mint? Ya, aku selalu ingat harum parfumnya" kataku asal. Tapi Tyler mendengus memutar bola matanya.

"Bukan itu, Ken. Bau aneh! Mungkin kau tak akan percaya dengan apa yang aku katakan. Tapi serius, aku bisa mencium baunya seperti bau darah anyir dan terkadang seperti mayat busuk" jelasnya, aku menatapnya dengan menaikkan alisku.

Ku rasa benar-benar ada yang tidak beres dengannya. Kemarin ia mengeluh karena telinganya bisa mendengar suara pembicaraan orang-orang di seluruh sekolah, dan sekarang hidungnya bisa mencium bau-bau aneh yang tak masuk akal? Kenapa tidak sekalian kalau matanya bisa menerawang menembus tembok atau semacamnya? Well.

"Mungkin kau harus ke dokter spesialis THT, Ty. Periksakan telinga dan hidungmu jika kau tak ingin bertambah parah dan merembet ke bagian tubuhmu yang lain"

"Sudah ku bilang, kau tidak akan percaya ini" ucapnya sembari menghela nafas. Aku menggelengkan kepala seraya terkekeh kecil.

"-dan lagi, apa kau tak merasa aneh dengan apa yang dilakukannya terhadap Greyson di ruang kesehatan tadi?" lanjutnya.

"Ku pikir tidak, bukankah Harry sudah bilang kalau dia punya pengalaman tentang hal-hal medis, mungkin seperti pengobatan akupuntur, tenaga dalam atau semacamnya. Entahlah, tapi ku rasa itu sama sekali tidak aneh"

"Bagaimana bisa dia membuat rasa sakit Greyson hilang begitu saja dengan hanya menyentuhnya, Ken? Well, setahuku pengobatan tenaga dalam pun tak semudah itu. Bahkan dia sama sekali tak mengeluarkan tenaganya" jelasnya lagi panjang lebar.

Alasan yang Tyler lontarkan sedikit masuk akal. Awalnya, aku juga sempat berpikiran seperti itu. Karena ku rasa itu sedikit aneh jika seseorang yang memiliki kemampuan mengobati dengan tenaga dalam hanya menyentuh si pasien tanpa mengeluarkan tenaga sedikitpun. Tapi, apalah arti pemikiran itu jika Harry sudah mengatakan bahwa dia memang punya pengalaman tentang medis. Dan itu cukup membuatku percaya terhadapnya, tidak ada yang perlu dicurigai. Mungkin saja dia memiliki suatu kelebihan khusus tentang itu. Ya, mungkin saja.

"Tyler, bisakah kau berpikiran baik tentang Harry sedikit saja?" kataku dengan nada rendah.

"Aku tidak bilang aku berpikiran buruk tentangnya. Aku hanya mengatakan sesuatu yang ku rasa aneh tentang dirinya. Aku hanya mengingatkanmu agar kau bisa berhati-hati dengannya, Ken" tutur Tyler, sebelum akhirnya kami berhenti di depan pintu lokernya.

"Kau tak perlu khawatir, Ty. Aku yakin Harry pria baik-baik. Anyway, perhatianmu begitu manis, Tyler Porter! Ku pikir kau harus segera mencari teman kencan juga untuk malam nanti" candaku sembari mengerlingkan sebelah mataku ke arahnya dan terkekeh, sebelum akhirnya aku melangkah lagi menuju lokerku di seberang loker milik Tyler.

Tyler mendengus dan hanya menggelengkan kepalanya masih berdiri di depan lokernya.

Setelah aku sampai di depan lokerku, aku segera membukanya dan memasukkan buku-buku pelajaran yang baru berakhir siang ini ke dalamnya. Namun, setelah aku menutup pintu lokerku, aku sedikit tersentak karena mendapati kehadiran Harry yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingku.

"Oh, astaga, Harry"

"Ma'af" ucapnya sembari terkekeh.

"Nah, it's fine" kataku ikut terkekeh kecil. "-apa kau perlu sesuatu?" lanjutku.

The Original CreaturesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang