Tiada daya lagi ,
Melawan duri .
Calar balar hati ,
Dek panahan berapi .
Mengapa ,
Mengapa mesti aku ,
Yang terseksa .
Seringkali ,
Pertanyaan diiringi ,
Tangis sendiri .
Tiada jawapan ,
Ku temui .
Dunia sepi ,
Tiada pertolongan .
Lantas ,
Ku sedar .
Dia yang berkuasa .
Aku gagal .
Gagal menepuh ujian ,
Demi ke Jannah .
Rabbi ,
Ku pohon ,
Beri cebisan
Kekuatan .
Ku mohon ,
Genggam aku ,
Hingga aku pergi ,
Dari dunia dusta ini .
Rabbi ,
Kau yang Mengerti
Perih di hati
Tiada terubat .
Kau yang Mengetahui ,
Senyum tawa palsu ,
Cuma untuk ,
Menghiasi kesuraman
Di hati .
Rabbi ,
Pandang aku ,
Hanya Engkau yang tahu ,
Aku lemah .
Aku gagal .
Aku sakit .
Rabbi ,
Hanya Engkau tahu ,
Betapa aku ,
Ingin pergi ,
Jauh ,jauh dan jauh ,
Dari hamba hamba Mu ,
Yang bertopeng .
Rabbi ,
Bila aku bisa pergi ,
Dari dunia dusta ?
YOU ARE READING
Coretan Si Gadis
PoetryBukan novella. Bukan cerpen. Bukan cerita fantasi. Tapi cuma hasil dari kata kata yang terlahir daripada sang qalbu. Dengan nama Allah, semua karya bukan diambil dari orang lain tetapi terlahir dari hati. Dan dengan nama Allah juga, saya tak ikhlask...