Authors pov
Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh revan.bagaimana tidak? Ini adalah hari bersejarah baginya,dia sudah mempersiapkan semua keperluan hanya untuk menyambut kedatangan gadis kecil-nya.
Dia sudah memasak,walaupun beberapa kali gagal.dia sudah membeli bunga matahari,bunga kesukaan gadis kecil-nya.dan terakhir,dia sudah merencanakan sesuatu.
Di sisi lain,hari ini adalah 'bad day' bagi daniza.dia sangat-sangat terlihat tidak antusias.hal ini membuat mom-nya bingung.
"Dan? Kamu kenapa? Sakit? Kok keliatan gak bersemangat begitu?" Tanya mom.
Daniza sedang fokus menyetir,mom yang berada disebelahnya sedang asik memainkan gadgetnya.hari ini,mereka hanya pergi berdua,karna erga dan dad sedang ada urusan.
Walaupun,alasan utama erga tidak ikut adalah karna dia tidak mau menganggu/melihat moment daniza bersama 'orang itu'.
"Ah enggak ah.emang aku keliatan gak bersemangat ya?" Tanya daniza balik
"Itu cuman perasaan mom aja kali" sambungnya lagi.
Bohong.
Tentu saja daniza memang tidak bersemangat,bahkan dia berdoa agar tidak bertemu dengan revan hari ini.
***
Revan sesekali mengecek kehalaman depan rumahnya,dia terlihat sangat tidak sabar.membuat mom dan bibi yang sedang memperhatikannya cekikikan.
"Io,kamu ngapain sih? Nanti satpam juga bukain pagarnya kok kalo mereka datang" ucap mom yang langsung mendapat dengusan kecil dari revan
"Aku cuman gak sabar aja liat za yang sekarang kayak gimana" jawab revan seraya duduk kembali disofa
Tentu bohong.jelas-jelas,dia tidak peduli bagaimana penampilan gadis kecil-nya nanti.yang dia tau,dia merindukan gadis kecil-nya dan ingin segera memeluknya.
"Yaudah toh,mas io tenang aja.gak usah gusar gitu" kali ini,bibi angkat bicara.
"Aku gak gusar bi,aku cuman excited" jawab revan enteng
Bibinya mengkerutkan dahi "eks... eks-say-det? Itu apa mas?"
Otomatis,revan dan ibunya tertawa bersamaan saat mendengar bibi yang salah mengeja kata.
Ditengah-tengah sesi tertawanya,suara deru mobil terdengar memasuki halaman depan.revan langsung berlari kecil dan bersiap-siap mengagetkan 'za' dari balik pilar.
"Nanti bilang ke 'za' kalo io gak ada ya mah" pinta revan
Ibunya hanya mengacungkan jempol lalu bergegas membukakan pintu.
"Welcome!" Kata ibu revan bersemangat,yang langsung mendapat pelukan dari mom-nya daniza,dan tentu saja.daniza hanya diam mematung.
"Za? Kamu gak lupa sama tante kan?" Tanya mom-nya revan seraya memegang kedua pipi daniza
Daniza hanya tersenyum simpul lalu memeluk mom-nya revan. "Za kangen"
Daniza tidak bohong,dia sungguh kangen dengan wanita didepannya ini dan mantan suaminya,mereka berdua sangat baik dan sayang terhadap daniza.
"Io gak bisa gabung hari ini" ujar mom-nya revan dengan suara yang dibuat sekecewa mungkin.
Daniza menghembuskan nafas panjang,lega.batinnya.
Sedangkan revan,yang sedang berada dibalik pilar diam membeku melihat sosok wanita yang sedang membelakanginya.sehingga ia tidak sadar jika ibu dan tamu istimewanya sudah duduk anteng disofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY
Teen Fictionpernahkah lo merasa seperti kehilangan selera untuk mencintai siapa-siapa? pernahkah lo merasa seperti orang asing didepan teman kecil lo? pernahkah lo berantem sama seseorang sampe satu haripun tanpa berantem sama dia ngebuat diri lo merasa kurang...