Daniza's pov
Setelah berjam-jam perjalanan,karna macet.Gue langsung melandaskan diri gue dikasur,rasanya hari ini terasa sangat panjang.padahal gue cuman beberapa jam doang di rumah revan.
ehm...hampir setengah hari sih.
Ternyata revan yang dirumah,beda sama yang disekolah.gue sama sekali gak ngeliat tampang nyeremin dan sok jagoannya.
Apa nanti revan bisa hangat lagi kayak dirumah pas disekolah sama gue? Semoga.
Toktoktok...
"Masuk" teriak gue dari dalam kamar.gue gak tau siapa yang ngetok,karna badan gue membelakangi pintu.Dan mager buat balik badan.
Segitu magernya ya gue.ckckck.
"Gimana meet and greet nya?" Suara erga membuat gue menahan nafas sebentar.
Gue? Dikamar? Sama erga?
Duhhh daniza.Biasanya juga biasa aja.ini cuman 1 kamar aja lebay banget.
Gue menghembuskan nafas perlahan lalu berbalik menatap erga,dengan tampang yang gue buat se-santai mungkin.
"Meet and greet? Kemaren cuman pertemuan antar teman lama kok" balas gue santai.padahal mah... bumi telan gue sekarang juga.
Erga langsung duduk didepan gue dan menggaruk-garuk tengkuknya.
"Kenapa lo?" Tanya gue heran
"Ehm... gue mau ketemu ryo-ryo itu dong"
Gue menaikkan satu alis.
Erga berdeham sebentar "Cuman mau liat aja orang yang lo suka kayak gimana.cocok apa enggak gitu sama lo" sambungnya lagi.
"Gue gak suka sama dia" balas gue seraya memalingkan wajah ke arah lain
"Don't lie anymore"
Gue menatap erga dengan tatapan jengkel "i'm not"
"Udah keliatan dari mata lo"
Gue mendengus "seriously? Lo bahkan bukan paranormal"
"Gue bisa baca lewat mata si" jawab erga nyolot
"Whatever.apapun tebakan lo,yang pasti gue gak suka sama dia" jawab gue sarkastik.nyebelin banget si erga.
"Lagipula gue cuman mau ketemu aja" balas erga enteng seraya menaikkan kedua bahunya
"Buat?"
"Gak tau.udah deh gak usah kepo" balas erga seraya menoyor kepala gue.
Ah,gue kangen dia noyor pala gue.
Ok.ini emang terdengar idiot.tapi serius deh gak boong.
"Liat fotonya aja deh.lo ada fotonya yang sekarang gak?"
"Gak lah.ngapain ba-" gue mikir sejenak.
Oh iya,profile picturenya!
"Ada deh.tapi dari profile picturenya" sambung gue lagi,segera gue mengambil hp yang ada didalam tas lalu membuka kontak revan dan memberikannya pada erga.
"Nih.dia yang paling belakang,make baju putih.kancing atasnya dibuka" ujar gue seraya memperjelas ciri-cirinya
"Mirip dikit sama lo tau kak" ujar gue lagi
"Keliatannya bad boy banget" komentar erga seraya mengembalikan hp-nya ke gue
"Yap.itu yang membuat hampir satu sekolah terpesona sama dia"
"Lo?" Tanya erga yang sontak membuat gue memutarkan bola mata jengkel
"Untuk keberapa kalinya sih ga,gue bilang gue gak suka sama dia" jawab gue malas
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY
Teen Fictionpernahkah lo merasa seperti kehilangan selera untuk mencintai siapa-siapa? pernahkah lo merasa seperti orang asing didepan teman kecil lo? pernahkah lo berantem sama seseorang sampe satu haripun tanpa berantem sama dia ngebuat diri lo merasa kurang...