Part 2

3.5K 229 0
                                    

***
Cla's POV.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Sungguh,tiba-tiba aku merasa sangat gugup. Bagaimana tidak? Aku bukanlah orang yang terlalu supel jadi aku bingung bagaimana bisa mendapatkan teman dikelas nanti.

Tapi untunglah aku sekelas dengan Lalita,setidaknya ada seseorang yang sangat dekat denganku dikelas.

Sekarang aku telah berada di mobil yang sama dengan Lalita. Lalita selalu membawa mobil kesekolah,lagian umurnya sebentar lagi 17 tahun.

Aku tidak diantar oleh MamaKu,hanya Lalita yang menemani ku keruang kepala sekolah.

Saat turun dari mobil,Lalita mengajak ku melewati koridor kelas 11. Dan saat melewati koridor kelas 11,aku merasakan semua mata tertuju ke kami berdua, eeeerrrr maksudku mungkin hanya Lalita? Bagaimana tidak Lalita sungguh cantik,papanya yang memang berasal dari NYC menjadi alasan kenapa ia memiliki mata berwarna biru,dan rambut yang blonde. Berbeda dengan ku,aku memang putih tetapi aku memiliki rambut hitam lekat serta mata berwarna cokelat gelap.

Lalita memiliki ranbut yang panjang dan bawahnya sengaja di buat gelombang,sedangkan aku? Rambut yang lumayan panjang tetapi terkadang aku sering mencepolnya.

"Ta,kok aku nya ngerasa kalo semua mata ngeliatnya ke kita semua ya?" Ucapku tidak nyaman.

"Yaelah Cla,biasa aja kali. Nanti lo tau kok apa sebabnya." Ucap Lalita sambil tertawa kecil.

"Huh,iya iya Ta." Ucapku pasrah.

Kami pun telah sampai di depan ruang kepala sekolah dan menyelesaikan segala urusanku disana.

Bel sudah berbunyi 5menit yang lalu,mungkin kami berdua sekarang sudah terlambat.

Saat tiba di depan pintu,pintu kelas yang akan menjadi kelas baru ku itu tertutup. Dan bertepatan dengan tibanya kami berdua,ada seseorang laki-laki tampan yang berlari ngos-ngosan kearah kami berdua.

"Lo kenapa Vin?" Tanya Lalita menatap bingung kearah laki-laki didepan kami yang sekarang sedang mencoba menarik nafasnya itu.

"Gue telat gila,La. Barengan aja yuk,pelajar pertama ini Ibu Rindang,yang ada pagi-pagi gini kuping gue udah denger aja omelan cantik nya." Ucapnya panjang lebar.

"Yaudah yuk Vino." Ucap Lalita mengajak lelaki yang sekarang kutahui itu namanya Vino.

Lalu dapat ku lihat mata Vino melirik ku dan dengan tampang bingung.

Lalita sepertinya tau arti tatapan bingung dari Vino.

"Oh iya,ini namanya Claritza. Sepupu gue yang baru pindahan dari luar kota." Ucap Lalita memperkenalkan ku.

Aku tersenyum ramah dan menjulurkan tanganku ingin mengajak nya berkenalan.

"Claritza." Ucapku masih dengan senyum ramah.

Vino hanya mengedikkan bahu cuek tidak membalas juluran tanganku.

"Ish masih sama aja." Desis Lalita.

"Udah ah mending kita masuk." Ajak Vino tidak bersabaran.

Kami pun mengetuk pintu terlebih dahulu dan setelah di izinkan masuk barulah kami masuk ke kelas baru ku.

Lalita sepertinya berbincang kepada guru yang sedang mengajar dikelas ini.

Dan Lalita serta Vino di izinkan duduk,tidak denganku.

"Anak-anak dia adalah teman baru dikelas kalian,dia pindahan dari luar kota." Ucap guru itu memperkenalkan ku kepada murid di kelas ini.
"Ayo nak perkenalkan diri kamu sama teman-temannya." Ucap Ibu itu sambil tersenyum ramah.

Aku pun membalas senyuman itu dan mulai memperkenalkan diriku.

"Perkenalkan nama saya adalah Claritza Damara Haidee Nelle,saya pindahan dari Yogyakarta. Terima kasih." Ucapku lalu memberi senyuman ramah.

Dapat ku lihat anak-anak dikelas ini sedang berbisik-bisik ntah membicarakan tentang apa.

"Ada yang mau ditanyakan?" Ucap Ibu itu agar semua perhatian menuju ke depan kembali.

Tiba-tiba ada seseorang laki-laki yang menujuk tangan. Ntah lah aku tidak mengenalnya,yang jelas ia duduk sebangku dengan Vino.

"Ya Aldo?" Tanya Ibu guru.

"Lo ada blasteran dari mana? Namanya ribet amat." Tanya lelaki yang bernama Aldo tersebut.

Dan kelas pun ribut mengejek Aldo yang mengatakan 'kepo'.

"Ngga ada blasteran dari manapun kok. Orang tua ku suka nama-nama yunani jadi ya gitu." Ucapku tersenyum malu.

Aldo hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Yasudah kalo tidak ada yang nanya lagi. Claritza kamu duduk sama Lalita ya?" Ucap Ibu guru itu. Aku pun mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

Aku pun berjalan ke meja tempat duduk Lalita dan menghempaskan bokong ku di kursi.

"Cla! Kenalin dulu mereka berdua." Ucap Lalita menujuk kearah belakang kami. Aku pun memutar bola mata ku kearah yang di tunjuk Lalita.

"Hai! Gue Alardo Aqtoris Winata! Panggil aja Aldo." Ucap Aldo dengan semangat.

"Aku Claritza Demara Haidee Nelle. Panggil aja Cla." Ucap ku masih dengan senyum manis.

"Oh iya,ini namanya Adalvino Aristeo Deorsa. Panggil aja dia Vino." Ucap Aldo memperkenalkan Vino.

Aku pun mengangguk dan tersenyum ramah.
"Hai Vino." Ucap ku masih dengan senyum ramah.

Vino tidak melihat ku hanya menggumam tidak jelas.

"Biasalah Cla,nih anak sok dingin dingin gitu. Gausah di masukin kehati." Ucap Aldo mengejek Vino.

Aku pun hanya tersenyum pedih.

"Udah ah Cla,Vino emang gitu orangnya." Ucap Lalita memutar bola mata sebal.

Aku hanya mengangguk dan memperhatikan guru yang sedang mengajar didepan.

***
Hai! Baca ya cerita ini^^ Cerita ini lebih nyesek sih kalo menurut aku hahaha. Makanya baca ya^^ Dan jangan lupa vote dan commentnya💋

AdalvinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang