***
Cla's POV.Saat mendapat kado misterius itu.tidak lama kemudian Aldo datang dengan wajah errrr seperti bahagia mungkin?
"Ngapain sih lo senyum-senyum gak jelas sih Do?" Tanya Lalita dengan tampang bingung.
"Happy birthday Cla!!" Ucap Aldo tiba-tiba lalu mengeluarkan sebuah kotak kado.
"Wah wah wah,makasih do!!" Ucapku antusias.
"Sama-sama Cla,di buka dong." Ucap Aldo tersenyum manis. Aku mengangguk lalu membuka kado dari nya.
"Wah boneka rilakkuma!" Ucap ku antusias. "Makasih banget do! Btw,kamu tau dari mana aku suka rilakkuma?" Tanya ku bingung.
Aldo memutar bola matanya. Errr emang aku salah ngomong?
"Lo gak nyadar apa? Peralatan alat tulis lo semuanya rilakkuma kali." Ucapnya dengan tampang sebal. Aku hanya menyengir mendengar ucapannya.
Tahukah kalian,Aldo memberiku sepasang boneka rilakkuma kecil,tapi itu sangat lucu walaupun tidak sebesar boneka rilakkuma yang ada di kamar ku.
"Eh btw Vino kemana sih? Kok gak bareng sama lo?" Tanya Lalita bingung.
Aldo mengedikkan bahunya.
"Taudeh,tadi tiba-tiba di bilang gak bisa jemput gue ada urusan mendadak,jadinya gue bawa mobil lagi." Ucap Aldo lalu duduk di bangkunya.
Aku dan Lalita hanya mengangguk tanda mengerti.
Dan tiba-tiba ada yang memasuki kelas ku.
Ternyata itu adalah Vino.
"Nah tuh dia!" Ucap Aldo menunduk Vino.
Vino mengangkat kedua tangannya seperti maling yang tertangkap basah dan menyerah.
"Wowowo kenapa nih pagi-pagi udah nuduh segala." Ucap Vino lalu duduk di bangku nya."Lo kenapa tadi gak bisa jemput gue?" Tanya Aldo menatap curiga ke arah Vino.
Vino mengedikkan bahu cuek. "Gue kan udah bilang ada urusan." Ucap nya cuek.
"Alah gaya lo urusan urusan apaan geblek." Ucap Aldo lalu menyonor kepala Vino.
"Sakit bego." Ucap Vino lalu membalas.
Dan terjadilah atraksi menyonor kepala sampai guru pelajaran matematika masuk ke dalam kelas.
Sekarang bel istirahat berbunyi. Yuk Cla,Do,Vin ke kantin. Aku dan lainnya mengangguk lalu mengikuti langkah Lalita.
Saat di kantin kami memilih tempat duduk paling belakang,dan tiba-tiba ada segerombolan anak kelas 12 yang duduk di didepan tempat kami duduk.
Tiba-tiba mereka seperti membicarakan sesuatu tetapi melihat ke arah ku.
"Ta! Aku risih di liatin gitu sama kakak kelas kita." Ucapku gelisah.
Lalita lalu menoleh kearah yang aku tunjuk. Lalu dia menyeritkan keningnya.
Tiba-tiba ada 2 orang anak laki-laki yang menghampiri meja kami.
"Lala,ini anak baru ya?" Ucap anak laki-laki yang cukup ganteng.
Lalita mengangguk. "Emang kenapa Kak Adit?" Tanya Lalita bingung,oh lelaki ini namanya Adit.
"Cantik." Ucap mereka berdua berbarengan.
"Mana manis lagi." Ucap mereka lalu tersenyum lebar. Aku pun ikut tersenyum malu-malu.
"Oh iya boleh minta id line lo ga dek? Eh tunggu nama lo siapa?" Tanya nya beruntun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adalvino
Teen FictionMengharapkan kamu kembali itu sama saja mengharapkan bubur yang berubah kembali seperti asalnya menjadi nasi. Tapi,aku selalu percaya bahwa takdir pasti akan mempertemukan kita. Ntah itu 1tahun,2tahun,3tahun bahkan 10 tahun dari sekarang. Tapi ketah...