Move On - Patah Hati

17.8K 909 63
                                    

Sepulang Sekolah Naruto berniat mencari Shikamaru yang biasanya berada di halaman belakang sekolah menikmati awan sembari tiduran diatas rumput dari pada pulang karena menurutnya sangat merepotkan pulang cepat dan mendengarkan berbagai macam kritikan perihal sifat pemalas dirinya dari Oka-san. Naruto berniat menyuruh Shikamaru membantunya mengerjakan soal essai yang diberikan oleh Anko Sensei. Mendokusei! meminjam kata-kata Shikamaru.

Langkah Naruto terhenti ketika berada diujung bagian timur sudut sekolahnya. Telinganya meneliti, ia mendengar suara isakan tangis. Naruto mengendap-endap melihat siapa gerangan yang menangis. Hantu penunggu sekolah atau Manusia? Hatinya bertanya-tanya.

'Sakura-chan'

Terlihat Sakura menangis sembari berjongkok, kedua tangannya menutupi wajahnya,tapi Naruto yakin itu Sakura karena warna rambutnya. Sakura adalah gadis yang ceria dan tegar. Ia jarang terlihat menangis, apa itu sebabnya ia selalu bersembunyi seperti ini jika ingin menangis. Naruto berjalan menghampiri dan menepuk pundak Sakura. Sakura mendongakan wajahnya.

'Naruto'

"Brugh!!"

Sakura menubrukan kepalanya ke dada bidang Naruto, memeluk Naruto secara tiba-tiba, sempat memberi kejutan tersendiri pada empunya.

"Sa..Sakura-chan?" gagap Naruto

"Sa..hiks..Sasuke.. Naruto..dia..hiks..berpelukan dengan Karin hiks.. di gerbang sekolah..Aku sangat mencintai Sasuke hiks..sa..ngat..Hatiku sakit ..disini sakit" Sakura meracau dalam tangisnya bercerita perihal Sasuke. Jadi ini karena Sasuke..sakura menangis?

'Sakit..aku juga sakit Sakura-chan' batin Naruto menanggapi Sakura..lidahnya kelu untuk mengucapkan satu kata pun yang dapat menghibur Sakura. Ia mengelus punggung Sakura..berharap Sakura berhenti menangis.

"Bagaimana..Naruto..Aku mencintai Sasuke..aku tak rela jika dia bersama Karin..Bagaimana...hiks..hiks..Bagaimana jika Sasuke juga menyukai Karin..aku harus bagaimana? aku .."

"CUKUP SAKURA!!" interupsi Naruto melonggarkan pelukan Sakura dan menatap mata Sakura tajam.

"Jangan menyerah,, belum tentu si Teme itu menyukai Karin,, kau jangan menyerah,,tunjukan kau menyukainya dan mencintai si Teme sepenuh hati.. pria bodoh dan keras kepala seperti Sasuke juga pasti merasakan perasaan yang sama padamu."

'Munafik kau Naruto' umpat Naruto dalam hati. Setidaknya saat ini Naruto berpikir biarlah dia yang patah hati..Sakura jangan. Ya jangan. Bertahun-tahun Naruto selalu memberikan perhatiannya pada Sakura, mengejar cinta Sakura, mengumumkan dan menggencarkan isi hatinya terhadap Sakura, Sakura tak pernah perduli dan memberinya peluang untuk mendapati hati Sakura. Meski ini adalah moment kesempatan untuk mendapatkan hati Sakura yang sedang terluka datang sebagai seorang yang menjadi pengobat luka tapi Naruto mengabaikan perihal itu, demi Sakura.

Sakura tersenyum mendengar penuturan Naruto, ia menghapus air matanya kasar dengan penggung tangannya.

"Uhm..." Sakura mengangguk, Ia tidak akan menyerah.

"Arigatou Naruto,,aku akan mengejar Sasuke" ujar Sakura melepaskan pelukannya terhadap Naruto.

Naruto hanya diam tak mampu melakukan pergerakan sedikitpun dan tetap menatap punggung Sakura yang semakin lama semakin jauh.

"Haaah.." ia menghela napas berat..menormalkan hembusan napasannya yang dari tadi tidak beraturan. menyesakan. mungkin ini lah yang Sakura rasakan ketika patah hati.Ia beranjak dari tempatnya.

Dibelakang sekolah Naruto tak menemukan si pemalas itu berada ditempat biasanya. Kemanakah si pemalas itu? mungkinkah ia telah pulang. Naruto menepuk jidatnya. Ia ingat Shikamaru pasti menjemput Temari. Akhir-akhir ini Shikamaru sedikit berubah, meski ia sering berorasi bahwa wanita itu merepotkan..toh nyatanya ia tetap sudi direpotkan oleh Temari.

MOVE ON (NaruHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang