MOVE ON- Si Pemalu

39.3K 1.3K 34
                                    

Cuaca siang hari ini cukup panas, keringat peluh bercucuran terlihat didahi seorang pemuda yang dari tadi berlari keliling lapangan sekolahnya.

"Kusso! kenapa aku harus ketiduran dattebayo!" umpat pemuda itu sembari menghapus keringat di dahi dengan punggung tangannya. Tubuh  atletis dan kulit tan-nya yang dibasahi keringat tentu akan terlihat menawan oleh siapapun yang melihatnya.

"Kejam sekali, Anko sensei~" rengeknya

*FLASHBACK*

"ssttt!! oi dobe, bangunlah" bisik Sasuke memutar bola matanya malas kearah teman sebangkunya.

Sasuke berusaha membuat Naruto bangun dari tidur siangnya didalam kelas saat pelajaran Anko sensei, awalnya Sasuke membiarkan Naruto yang tertidur daripada mengoceh tak jelaa yang bisa membuat telinganya panas karena suara cempreng sahabatnya. Namun karena kilatan tajam dari mata Anko sensei yang mulai memperhatikan Naruto tertidur di pelajarannya si Sasuke berinisiatif membangunkanya.

"oi..oi.." desis Sasuke geram sambil menggoyang-goyangkan bahu Naruto. Sasuke mulai mengumpat dalam hati ketika langkah kaki Anko sensei mulai mendekati meja mereka.

'Habislah kau Naruto!' batin Sasuke

"NARUTOOOOOOOOOO!!!" pekik Anko sensei membuat suasana kelas menjadi tegang, sebagian murid menahan napas dan debaran jantungnya karena teriakan menggelegar dari Anko sensei.

"Keluar dari kelas ini! Kau keliling lapangan 15 kali putaran, dan--"Anko sensei menjeda kalimatnya "buat essai tentang pelajaran Kimia ini dikumpul besok. Setelah bel pulang sekolah berbunyi temui aku di ruang bimbingan konseling!" lanjut Anko sensei sembari melempar tatapan tajam ke arah Naruto seakan tatapannya itu dapat membunuh Naruto jika dipelototi terus.

Dengan langkah lunglai Naruto keluar kelas sembari dihujani tatapan iba teman-teman sekelasnya melaksanakan perintah Anko sensei.

Nasib malang Naruto sayang. Sebuah suara membatin dalam hati.

*FLASHBACK END*

Disaat ini Naruto telah menyelesaikan hukumannya lari keliling lapangan 15 kali putaran terlihat dari rambut jabriknya terbasahi dengan keringat yang keluar deraa dari pori tubuhnya. Ia duduk dan meluruskan kedua kakinya, lelah dan kehausan itu pasti. Badannya terasa lengket karena keringat ini. Menyesal? Tentu! Huh kenapa ia khilaf tertidur dipelajaran sensei yang terkenal killer? Padahal sebelumnya Naruto seorang yang sangat profesional dalam tidur-menidur didalam kelas. Naruto tidak pernah kedapatan tertidur dikelas diam-diam.

Semilir angin datang menerbangkan sedikit helaian rambutnya.

"Na..ru..to-kun" terdengar suara bisikan lirih yang amat pelan yang terbawa angin melewati telinga Naruto. Ia tertegun menoleh kiri dan kanan, namun tak didapatinya seseorang yang memanggilnya. Hanya perasaannya sajakah? Ia sempat bergidik ngeri dan berdiri melangkahkan kakinya pergi berniat masuk kedalam kelas, namun

"Srekk.."

Langkah Naruto terhenti. Kaki kirinya menyangdung sesuatu, Naruto mengalihkan pandangan kebawahnya dan yang ia dapati

'Sebuah handuk dan sebotol minuman mineral??' gumam Naruto

'Untuk dirinyakah?' hal tersebut terjawab dengan kertas mungil yang terselip dal bawah botol minuman.

"Untuk Naruto-kun"

Secarik kertas tanpa nama pengirim itu tertulis.

Naruto tersenyum dan meraih handuk berwarna putih itu untuk menghapus keringatnya.
Indra penciumannya tampak terbuai oleh bau yang menguar. Hmm, ini wangi lavender. Yah Naruto yakin handuk kecil itu wangi Lavender.

Siapa gerangankah yang mengirim handuk dan air mineral ini?

TBC



HAAAAAA /hela napas/

FF pertama.. Coment berupa kritik yang membangun dong buat FF NaruHina pertamaku.



MOVE ON (NaruHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang