#3 What?

30 5 0
                                    

---Friska POV---
Aku berjalan masuk kedalam rumah dengan lesu. Namun, aku kembali bersemangat saat melihat Kak Levin yang sedang nonton TV diruang keluarga.

"Kak Levin? Kakak sudah pulang?" Tanyaku sembari berlari kearahnya dan duduk disampingnya.

Tak seperti yang kuharapkan, lagi-lagi Kak Levin menatapku dengan tajam, "Apa urusannya denganmu? Seharusnya kau tak perlu senang jika aku kembali kerumah."

"Maksud kakak apa?" Lirihku. "Kakak kenapa belakangan ini ngejauhin aku terus? Kenapa kakak berubah seperti ini?" Tanyaku kepadanya.

Ia langsung mematikan TV yang sejak tadi ia nonton, lalu menatapku--masih dengan tatapan tajamnya, "Kau mau tahu alasannya apa?" Tanya nya yang membuatku diam karena membiarkannya melanjutkan kalimatnya. "Aku sangat membencimu karena-"

"Friska!" Terdengar suara Ibu yang baru saja pulang dari belanja tampak baru memasuki ruang tamu, "Diluar hujan, nak. Ibu bisa minta tolong padamu untuk mengambil jemuran dihalaman belakang?"

Aku mendecak kesal. Lalu, segera berlari ke halaman belakang untuk mengambil jemuran yang semulanya sudah hampir kering malah basah kuyup kembali gara-gara hujan.

---

Dear Nata,
Mungkin sekarang kau tak mengingatku. Tapi, aku yakin orang yang kau sukai masih sama seperti yang dulu. Yaitu aku.
From: Friska

Aku menatap tulisanku dilembaran buku diary yang ada diatas meja belajarku ini. Lalu, aku memejamkan mataku mengingat masa laluku bersama Nata.

~Flashback~
Saat itu aku masih duduk dibangku kelas 2 SMP...

Aku sedang duduk dibangku taman sekolah sendirian. Ya, sendirian. Selalu sendirian. Dengan earphone yang menempel ditelingaku, dan mp3 yang kugenggam. Tiba-tiba, seorang lelaki datang duduk disampingku dan melepas earphone tersebut dari telingaku.

Aku tak sendirian lagi sejak dia datang dan selalu ada untukku. Aku tersenyum kearahnya, "Ada apa?" Tanya ku.

"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Aku hanya diam menunggu kalimat berikutnya yang akan ia ucapkan.

"Aku..."

"Ng?"

"Menyukaimu."

"Ng!?"

"Aku menyukaimu, Friska Ananda!" Ucapnya dengan menahan ekspresi malunya.

Sementara aku hanya diam dan tak tahu harus mengatakan apa. Ini pertama kalinya aku merasa deg-degan saat seseorang menyatakan perasaannya padaku. Padahal biasanya, aku biasa-biasa saja.
~Flashback End~

Aku menyandarkan kepalaku di dinding disampingku. Aku menatap langit malam yang dihiasi cahaya bintang. Tiba-tiba ponselku berdering dan membuatku tersentak kaget.

Aku memeriksa ponselku. Ternyata ada sms dari Erfan, "Besok berangkat sama-sama, ya? -Erfan"

"Boleh. -Friska"

---Author POV---
Friska dan Erfan berjalan masuk ke gerbang sekolah. Mereka tampak akrab dengan canda tawa yang menghiasi perbincangan mereka.

Tiba-tiba, mata Friska tertuju pada seseorang, "Nata." Ucapnya pelan, lalu berlari kearah Nata yang juga baru saja memasuki gerbang. Friska meninggalkan Erfan yang ekspresinya langsung berubah menjadi masam.

"Pagi, Nata." Sapa Friska sembari tersenyum dan melambai-lambaikan tangannya. Gadis itu kini sudah berjalan disamping Nata.

Sementara itu, Nata tampak malas untuk meladeni Friska. Nata pun mempercepat langkahnya. Namun,Friska juga tampaknya tak menyerah untuk mengejar lelaki itu.

Missing You Like CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang