Pulang bersama

35.2K 1.4K 10
                                    

Bel pelajaran kedua berbunyi, Kelli segera pergi ke kelasnya. Ia menyusuri koridor dengan tenang, sesekali ia bersenandung lirih. Ia dapat melihat dari sini, kakak kelas yang sombong itu dan kedua temannya berdiri di lapangan basket dengan menatap tajam dirinya. Kelli membuang muka dan terus berjalan ke kelasnya. Begitu sampai di depan kelasnya, ia mengintip dari jendela. Guru killer yang ada di kelasnya tadi sudah tidak ada. Sepertinya jamkos. Ketika Kelli melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas, semua mata memandangnya. Ia tidak peduli dengan pandangan teman - temannya yang menatapnya aneh atau apalah itu, Kelli tidak peduli.

Kelli berjalan ke meja pojok belakang yang masih tersisa satu kursi di sebelah perempuan cantik. Ia masih normal tentu saja. Tapi bisa di bilang perempuan yang duduk di sebelahnya ini sangat cantik, Kelli berani bertaruh kalau perempuan ini banyak di sukai laki - laki.

"Hey, gue Anita Alveina Wijaya. Lo bisa panggil gue Nita, salam kenal ya." Perempuan bernama Nita itu tersenyum hangat kepada Kelli.

"Salam kenal juga, gue Andrea Kellisha Winanta." Kelli membalas tersenyum lebar.

Keduanya bercerita panjang lebar tentang boyband favorit mereka. Kelli senang bertemu dengan Nita yang memiliki idola yang sama dengannya. Hingga mereka tidak menyadari bel istirahat berbunyi.

***

"Rey, lo tuh harus bisa tahan emosi. Percuma lawan cewek, kalau masalah adu bacot kita jelas kalah." ucap Vion seraya menepuk bahu sahabatnya yang masih dirundung emosi.

"Iya Rey, lo biasanya sama cewek baik-" Belum selesai Bian bicara, Reyhan menyela.

"Cewek barbar kayak dia tuh nggak pantes di baikin. Ogah banget gue baikin cewek model begituan. Gue masih nggak terima, masa dia kira gue nggak bisa baca. Lagian ya, nggak ada cewek yang berani bentak gue. Apalagi gue seniornya," ucap Reyhan seraya melempar bolanya ke ring dengan penuh emosi.

"Weits, itu cuma kata - kata doang kenapa dipermasalahin sih Rey. Kalau misal dia berani sama lo, berarti dia nggak tau lo yang sebenarnya. Buktinya dia nggak percaya, kalau lo sebenarnya cucu pemilik sekolah. Udah biarin aja. Ntar dia juga tau dari anak - anak yang lain," balas Vion sambil merebut bola di tangan Reyhan.

"Tuh ceweknya panjang umur." Mendengar perkataan Bian, Reyhan dan Vion menoleh.

Mereka melihat perempuan barbar tadi berjalan di koridor. Reyhan menatap tajam perempuan itu. Melihat perempuan itu yang membuang muka kepadanya, hal itu membuat kedua temannya tertawa terpingkal - pingkal.

"Gila sih gue baru liat cewek yang nggak tersipu malu liat wajahnya si Rey. Boro - boro tersipu malu, malah dia buang muka hahahaha." Reyhan menatap tajam Vion yang masih tertawa, sedangkan Bian yang sadar dengan kemarahan Reyhan seketika hanya diam tidak berkutik.

"Kenapa Rey? emang lucu kok," ucap Vion yang mendapat pelototan dari Bian, tapi Vion masih tertawa terpingkal - pingkal.

"Lihat aja dia bakalan bertekuk lutut sama gue. Tinggal tunggu waktu aja," ucap Reyhan dengan percaya diri.

***

Kelli dan Nita berjalan ke arah kantin tapi sebelum itu mereka melihat lapangan yang tampak ramai, diikuti teriakan histeris perempuan yang memanggil nama 'Reyhan'. Kelli tidak habis pikir, setampan apa sih laki - laki yang mereka puja - puja. Sampai teriak histeris, kayak habis dapat door prize saja.

Bad Girl vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang