Kelli berjalan kesana kemari di depan ruang operasi, dia benar - benar khawatir saat ini. Tiba - tiba ada yang menepuk bahunya, membuat Kelli menoleh.
"Eh.. kel gimana keadaan si Rian??" Tanya Nita panik.
"Sejauh ini masih kritis. Btw, orang tua dia dimana??" Tanya Kelli dengan dahi berkerut."orang tuanya kerja di luar kota, kemungkinan besok orang tuanya si Rian pulang" Kelli manggut - manggut mendengar ucapan Nita.
Dokter keluar, kedua gadis itu beranjak, "bagaimana keadaan Rian dok?? Apa dia baik - baik aja??" Tanya Kelli panik, dokter itu menghembuskan nafas.
"Dia kehilangan banyak darah. Dan persediaan di sini ada tapi tidak mencukupi" ucap dokter itu.
"Golongan darah Rian apa dok??" Tanya Kelli, "B.. golongan darah dia B" ujar dokter itu.
"Kebetulan saya juga sama dok.. ambil darah saya aja, saya bersedia" ucap Kelli memohon. Dokter itu memandang ragu ke arah Kelli. Sedangkan Kelli menganggukan kepalanya yakin. "Oke.. mari ikut saya" dokter itu berjalan mendahului diikuti Kelli.
Sebelum masuk ke ruangan, ada yang mencekal tangan Kelli. Gadis itu berbalik, mata cokelat kayunya bertatapan dengan mata hitam tajam milik Rayhan.
"Mau apa lagi kesini hahh?? Mau nyelakain Rian lagi..iya??? Lo ga puas liat Rian tidur ga berdaya di dalam ruangan tadi?!!! Ohh... gue tau .. gue tau .. lo pasti mau buat kebohongan baru lagi tentang Vian.. dengar ya tuan Rayhan yang sok tau. Vian belum meninggal, dan lo seenaknya bilang dia udah ga ada.. emang lo siapanya Vian hahh?? Lo siapanya?? Dan kalo Vian meninggal, apa buktinya.. apa lo punya?? Gue minta lo pergi sekarang!! Jangan ganggu gue.. jangan ganggu hidup gue lagi. Gue udah bilangkan kalo gue ga sudi liat wajah lo lagi.. jadi PERGI SEKARANG JUGA" Ucap Kelli mengeluarkan semua kemarahannya. Sedangkan cekalan tangan Rayhan mengerat, Kelli merintih kesakitan.
"Udah.. selesai bicaranya?? Gue ga ada niat buat nyelakain Rian. Dia yang mancing kemarahan gue dengan cara ngaku - ngaku kalo dia itu kakak gue. Vian.. dia kakak gue. Dan ahhh udahlah.. mungkin gue cerita panjang kali lebar pun lo ga bakalan percaya. Lo mana mungkin percaya sama gue. Dan satu hal.. jangan pernah nyesel saat lo tau semuanya.. karena gue udah kasih tau lo yang sebenarnya. Gue pergi.. bye" cekalan tangan Rayhan terlepas. Rayhan berbalik dan pergi, baru tiga langkah dia berbalik. "Oh iya.. gue lupa. Emm.. gue jatuh cinta sama lo Kells" ucap Rayhan mantap dan kembali berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi.
Kelli termenung 'gue cinta sama lo kells..' mantra itu seakan menyihirnya menjadi beku.. 'apa yang di omongin Rayhan bener... tapi dia kan ga punya bukti. Hufft... gue yakin keputusan buat percaya ke Rian, gue ga akan pernah nyesel' batinya.
"Lohh.. ayo masuk. Kita mau ambil darah kamu" Kelli tersentak, dia berbalik dan masuk ke ruangan.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kelli sekarang beristirahat di rumah. Kalau bukan karena paksaan Nita, dia mungkin ga akan pulang. Rumahnya sepi.. ibunya di LA mengurus restauran yang sudah di kelolanya beberapa tahun yang lalu. Dan kini sudah berkembang pesat hingga ke luar negri. Ayahnya meninggal karena kecelakaan mobil lima tahun yang lalu.
Kelli merebahkan dirinya. Tak lama dia terlelap.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Tiiit... tiitt....
Ponsel Kelli bergetar... Kelli terbangun dari tidurnya. Dia tak langsung mengambil ponselnya, dia membasuh muka dan menggosok giginya terlebih dahulu. Setelah keluar dari kamar mandi, dia menyambar ponselnya.
Nita : Rian sadar Kell!!!!! :')
Kelli : Siiip otw!!!
Kelli segera bersiap - siap. Dia keluar dari kamarnya, kemudian berlari menuruni tangga, menyambar kunci mobil dan melajukan mobilnya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Kamu yakin Ray mau pindah ke rumah nenek??" Tanya ibunya.
"Iya mom... tenang aja setelah lulus kuliah Rayhan balik kesini lagi.. kalo ada libur, Rayhan usahain balik kesini. Jangan nangis mom... okay, Ray berangkat!! Bye mom.. salam ke dad ya.." ucap laki - laki itu dan pergi seraya membawa kopernya.
Aku ingin menjaga dirimu....
Aku ingin memilikimu seutuhnya..
Aku mencintaimu tulus....
Janji dari kak Vian untuk menjagamu, kini berubah menjadi keinginanku untuk menjagamu....
Tapi... aku tak bisa menjagamu lagi....
Kau memintaku pergi.....
Aku menuruti kemauanmu asal kau bisa tersenyum karena aku...
Walau aku harus pergi..
Dimatamu aku hanya seorang pembohong...
Seharusnya aku memberitahumu dari awal....
Tapi aku takut kau terpuruk lagi..
Karena saat itu kau juga kehilangan ayahmu...
Sudah lama aku memerhatikanmu dari jauh....
Okay... aku tau takdir tak memihak perasaanku
Tapi aku terlanjur mencintaimu..
Bisakah aku mendapat kesempatan lagi untuk bisa disisihmu....
Menjagamu.....
Menghiburmu...
Membahagiakanmu.....
Aku menyerah.. aku menyerah.. aku tak tau apakah takdir berkata lain...
Aku tak peduli.. karena saat ini aku lelah... jika memang jodoh.. tuhan akan menyatukan kita kembali tapi jika bukan... tuhan pasti memberikanku yang lebih baik..°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kelli masuk ke kamar rawat Rian. Disana ada laki - laki dan wanita paruh baya. "So-sore om dan tante.." sapa Kelli gugup.
"Sore .. emm kamu siapa ya..??" Tanya wanita paruh baya, yang Kelli tebak sebagai ibu Rian. Jujur saja, dia juga lupa dengan wajah orang tua Vian. Tapi dia heran, masa ibunya lupa sama dia.
"Saya Kelli temannya Vian tante.... saya teman kecilnya tante" jelas Kelli memberanikan diri.
"Tunggu.. tunggu... kamu tadi bilang apa?? Vian?? Teman kecilnya??" Ulang ibunya Rian mengerutkan keningnya. Kelli mengangguk mantap.
"Mungkin kamu salah orang nak... dia ini Rian, dia ini sejak kecil pendiam. Dia hanya mau bermain dengan sepupunya, namanya Nita. Jadi dia ga punya teman siapa - siapa" jelas ibu Rian.
Jedarrrr!!!
Kelli terkejut bukan main, dia permisi dan berbalik keluar. "Kells... kamu datang" ujar Rian pelan.. tapi Kelli masih bisa mendengarnya. Kelli berbalik menghampiri Rian. Saat ini dia butuh jawaban dari Rian..
"Rian gue mau tanya sama lo" ucap Kelli.
"Tentu Kells"
"Lo bukan Viankan??"
"Maaf... maafin gue.. i-iya gue bu-bukan Vian.." jelas Rian.
Kelli mengatur nafasnya.. agar emosinya bisa ia tahan. "Gue bener - bener kecewa sama lo.. gue pergi, bye" ujar Kelli.
Setelah keluar dari ruangan itu, Kelli berlari ke arah taman rumah sakit. Kelli menangis sejadi - jadinya 'sulit buat gue bilang kalo gue... gue nyesel. Ternyata selama ini Vian udah ga ada dan itu tandanya gue bener - bener udah jahat sama Rayhan, selain gue ga percaya sama dia.. gue juga minta dia buat pergi dari hidup gue. Gue bener - bener jahat!!! Kalo boleh jujur... entah kapan, rasa cinta gue ke Rayhan tumbuh.. entah gue ga tau. Besok gue bakalan minta maaf ke dia dan bilang kalo gue juga cinta sama dia' tekat Kelli.
•••••••••••••••••••••
Haloha!!!!! Castnya si Rayhan Jacob Whiteside gimana?? Atau Harry Styles??? *sarannya please!!
Sorry kalo typo bertebaran plus ga memuaskan.. thanks yang udah baca sama vote cerita gaje ini.. btw, aku mau break buat lanjutin ini. Soalnya UAS, selesai UAS aku usahain buat update lagi... :D
All the love. F
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Bad Boy
Teen Fictiongue Andrea Kellisha Winanta, cewe petakilan, ga bisa diam. senakal - nakalnya gue, gue ga suka minum - minuman begituan. dan ya.. gue ga suka liat cowo yang nge-rokok. kalo gue nemu cowo yang kaya gitu, sifat preman gue keluar. dan waktu hari pertam...