Chapter 3: First Kiss.

12.7K 824 7
                                    

WARNING !!!
18+ CONTENT.

Prilly menunggu ali yg sekian lama bermain basket dari tadi, ia duduk di tengah lapangan sambil melihat ali main basket. Pasalnya, Di lapangan sekolah ini hanya ada mereka berdua.

"Li! Lama amat sih, lo?! Bisa karatan gue nunggu lo maen basket." dengus prilly. Ali tak menghiraukan perkataan prilly malah ia melanjutkan mainnya

"Woy li! Budek, ye lu?" lagi2 prilly ngedumel. Diam2 ali terkekeh

"Ya elahh.. sabar kali!" balas ali. lama2 prilly tak tahan juga sehingga merebut basketnya dari ali.

"Wlee! kena!" ujar prilly girang sambil mendribble asal bola basketnya.

"Ahh! balikin sini bolanya" ali mengejar prilly untuk merebutnya

"Gak mau!" Prilly masih berlari seperti anak kecil diiringi ali dibelakangnya.

Hap!

Akhirnya bola berhasil direbut ali dan lantas ali melanjutkan permainannya.

"Li udahan dong mainnya.. pulang yuk" ajak prilly menyerah

"Sabar napa pril, dah sana lu pulang ndiri aja kalo ga sabaran." Prilly menganga, ali tak pernah setega itu padanya.

"Ahh tai.. yaudah gue pulang sendiri!" Prilly menyeret tasnya dengan malas. Ali yang menatap punggung prilly hanya geleng2 saja. Bukan. Ali bukan menjauh dari prilly, tapi ali ada janji dengan Luna.

Ali mengangkat tangannya untuk melihat arlojinya. Entah sudah sekian lama ia menunggu, Luna tak kunjung datang juga.

"Li" nah itu dia, yang dicari akhirnya datang juga.

"Eh lun, jadi?" tanya ali. Luna mengangguk diiringi senyumnya.

***

Disinilah ali dan luna, di perpustakaan umum. Oh, ali paling anti dengan buku tebal yang ada disini.

"Luna sama ya kayak prilly, sama2 suka ke perpus dan baca buku." Batin ali sambil memerhatikan gerak-gerik luna, lucu sekali luna ingin mengambil buku tapi di rak yang paling atas. Sudah jinjit pun, tetap tak sampai. Ali terkekeh pelan, luna sangat mengingatkannya kepada prilly. Ngomong2 soal prilly... Ali tadi membiarkan prilly pulang sendiri. Senyumannya pudar begitu saja

"Ah bego! Kenapa gue malah nyuruh prilly pulang sendiri coba. Prilly kan masih tanggung jawab gue, duh kalo tu bocah kenapa2 abis gue." dumel ali pelan. Luna menoleh ke ali. "Ali kenapa?"

"Oh ngg.. gapapa kok lun." Luna mengangguk paham sambil melanjutkan aktifitasnya tanpa ali bantu

"Lun, awas jatoh!" buru2 ali menghampiri luna yang hampir jatuh dan menahannya agar tidak jatuh. Jarak antara mereka kini sangat dekat, ali menahan luna sampai mojok ke tembok dan jarak mereka hanya sepersekian senti saja. Mereka saling menatap, entah kenapa perasaan luna menghangat begitu saja melihat tatapan teduh ali. Pandangan ali dari mata luna beralih ke bibirnya yang menggoda iman. Pelan2 ali dekatkan bibirnya menuju bibir luna, tidak ada tolakan dari luna, ali makin mendekatkan lagi kepada luna. Luna memejamkan matanya saat merasakan benda kenyal dan basah di bibirnya. Ali telah mencuri ciuman pertamanya. Bahkan ali belum pernah melakukan hal ini ke prilly.

First kiss ali adalah luna. Catat. Bukan prilly. Ali masih belum melepaskan ciumannya malah makin melumat bibir luna sampai terdengar bunyi cecapan. Untungnya kondisi dan suasana perpustakaan umum saat ini sangat sepi dan mereka berada di paling pojok. Entah setan apa yg merasuki tubuh ali, ia sangat terbakar oleh nafsunya dan kini ciumannya beralih ke leher mulus luna. "Enghh.. A..li" gumam luna dan itu sangat membuat ali semakin nafsu. Tangan ali mulai meraba sekitar dada luna, ali pun mulai nekat membuka kancing baju seragam luna. Tetapi luna masih diam saja tanpa menolak. Luna malah makin mendekatkan tubuhnya ke ali. Ternyata luna tidak sepolos yg dipikirkan ali.

Mantan Kesayanganku [PENDING//VERY SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang