Chapter 8: Seriously?

8.9K 725 14
                                    

Foto itu..

Disana ada Ali sedang mencium pipi cewe yang familiar bagi Prilly. Memang, awalnya Prilly sakit hati. Tapi saat di liat2 lagi itu adalah Kaia, kakaknya Ali.

"Lo mau coba2 ngerjain gue, Lun?" Prilly memasang muka santainya. Prilly tau pasti, Luna ingin membuat Prilly dan Ali bertengkar lagi.

Skakmat.

Luna tidak bisa mengatakan apa2.

"Setau gue, itu Kaia, kakaknya Ali. Sebelum lo nebarin gosip ga jelas, mending lo telitiin dulu deh. Daripada kayak gini, tengsin."

Prilly menenteng tas kecilnya dan segera pergi berlalu dari Cafe tersebut.

***

"Lo tau gak, sih. Tadi Luna ngajak gue ke Cafe gitu Li, eh terus dia nunjukin foto lo lagi nyium Kaia. Gue tau pasti dia mau bikin kita berantem lagi."

"HAHAHA. Ih sumpah, malu banget gue kalo jadi dia. Udahlah Pril, kalo dia macem2 lagi bilang gue aja," terlihat mereka berdua tertawa lewat Video Call.

"Males gila gue ngeladenin dia. Eh iya, masa tiba2 Cinta ngeadd line gue, baik sih anaknya," jelas Prilly.

"Ya emang baik, lo nya aja waktu itu cemburuan."

"Hidih, gr najis. Udah ah mau bobo cantik, bye!"

Sambungan terputus dan Prilly pun memejamkan matanya berharap hari esok lebih baik dari hari ini.

Pagi pun tiba, seperti biasa Prilly siap2 untuk ke sekolah dengan semangat. Bukan semangat karena pelajarannya, ia senang bertemu dengan teman2nya terutama Ali.

Kreek

Sesampainya disekolah, Prilly membuka lokernya, ia mengernyitkan dahinya saat melihat di dalam pintu lokernya dihias dan seperti ditulis sesuatu.

Isinya:

Hai Prilly! Liat ke dalem loker lo,

Prilly melirik isi lokernya, ada coklat. Dari siapa? Lalu ia melanjutkan bacaannya.

Take it. And i hope you have a better day! <3

Sincerely,
Your Ex.

Ex? Mantan? Siapa lagi kalau bukan Ali. Prilly tersenyum dan mengambil coklat itu. Saat pintu loker tertutup, ia menengok ke kiri. Ada Ali disitu dengan senyuman jailnya.

"Ali! Ini kerjaan lo, kan?" tanya Prilly dengan suara cemprengnya.

"Kalo iya, kenapa? Seneng, kan?" Prilly mengulum senyumannya.

"Kalo mau senyum jangan ditahan gitu deh," ali mencubit keras pipi prilly dan kabur begitu saja.

"Ihh, Ali!" teriak Prilly mengelus pipinya sendiri. Prilly pun mengejar Ali, tak peduli beberapa pasang mata memerhatikan mereka. Diantara sepasang mata itu, satu diantaranya ada yang menatap geram.

"Sekarang lo boleh seneng, Prilly."

•••

A/N

Aku tau ini dikit bgt:(( tapi, ini update terakhir di minggu ini. Karena hari Senin besok, aku UAS. Doain aku, yaa! InsyaAllah kalau UASnya selesai, aku nextnya cepet. Yang nunggu cerita ini, bisa baca ceritaku yang lain:

- Peri(h) Cintaku
- My Naughty Girl
- Chance
- The Imperfect Daddy

Hyaat, thankyou guys! And thanks for 1K Votes! :') seneng banget.

Can i get many vote & comment? :)

Mantan Kesayanganku [PENDING//VERY SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang