Trouble Maker

20 2 0
                                    

Rian's pov

Gue udah nyampe sejak 20 menit yang lalu. Sekarang gue lagi nunggu Lea di depan pintu kelas.
Kemana dia? Kenapa belum juga datang?

Setelah beberapa menit menunggu, gue lihat seorang gadis sedang berjalan ke arah gue. Oh,ternyata dia Lea.

"Le, lo darimana aja sih? Kok baru datang?"tanya gue.

"Tadi gue nemenin kakak gue dulu jemput temennya. Jadi agak lama deh, lo udah piket belum?"ujar Lea.

"Udah dong, tinggal lo sama Ranti yang belum piket."balas gue.

"Oh, kalo gitu gue piket dulu ya."pamit nya yang kemudian berlalu masuk kedalam kelas.

Le, gue takut perasaan gue berubah buat lo! Gue takut gue sayang sama lo lebih dari sahabat.

Author's pov

Saat ini Ivan sedang bersama Zaky,Firly,dan Rama di kantin.

"Van, kok tadi lo bisa bareng sama si Lea?"tanya Firly sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"Kebetulan aja, ternyata abang gue itu temen kakaknya si Lea."jawab Ivan.

"Oh, kita kira kalian udah jadian hehehe."ujar Rama yang mendapat protes dari Ivan.

"Eh enak aja lo! Ngapain juga gue jadian sama perempuan aneh itu! Gak penting banget kali."protes Ivan.

"Ya kan itu perkiraan kita sebelum tau yang sebenernya dari lo."timpal Zaky.

"Woy udah dong jangan bahas si Lea mulu! Gak penting banget kita ngomongin dia."ucap Ivan.

"Iya deh..eh Van istirahat pertama kita mau main basket di lapangan.Lo mau ikut gak?"ajak Firly.

"Boleh tuh."

"Yaudah, nanti kita istirahat pertama ke lapangan."

Disisi lain...

"Audy,nanti kita ajak Ralia sama Diva ke kantin ya."ucap Lea.

"Oke..nanti gue tinggal hubungin mereka, gue udah punya nomor telepon mereka."jelas Audy.

"Yaudah yuk duduk, tuh udah ada guru."ajak Lea. Audy hanya mengangguk.

Jam pelajaran sudah berlangsung selama dua jam setengah. Daaan....

Kriiiingg.....kriiiiinggg....

Bel istirahat pertama sudah berbunyi,semua murid berhamburan kelas. Ada yang menuju ke kantin,perpustakaan,dan ke tempat lainnya.

"Lea,gue udah hubungin Ralia sama Diva. Katanya mereka nunggu di kantin. Yaudah yuk kita langsung ke kantin."kata Audy.

"Oke."

Mereka berdua pun berjalan menuju kantin.
Sesampainya disana mereka bertemu Ralia dan Diva. Mereka pun segera memesan makanan.

"Eh..kalian berdua kelas apa? Gue belum sempet nanya kan?"tanya Audy sambil mengunyah makanannya.

"Kita berdua kelas X-3."jawab Ralia

"Oh iya lo udah jadian sama Ivan ya Le?"celetuk Diva yang membuat Lea menghentikan kunyahannya.

"Gue? Jadian? Sama Ivan? Ya nggak lah! Gak jelas banget deh. Lo tau darimana?"tanya Lea memastikan.

"Gak tau dari siapa-siapa sih, gue liat lo berangkat bareng sama si Ivan. Ya gue kira lo berdua jadian."jelas Diva.

"Kenapa tadi gue harus berangkat bareng dia sih.....kenapa juga temennya ka Gilang itu kakaknya si troublemaker...dasar laki-laki gila."gumam Lea.

"Eh kekelas yuk! Bentar lagi bel nih!"ajak Ralia.

"Ayo."

Selama perjalanan menuju kelas, Lea,Diva,Audy,dan Ralia sesekali menertawakan hal-hal yang mereka lihat di koridor maupun di kantin.

Saat Lea,Audy,Diva,dan Ralia berjalan melewati lapangan basket. Tiba-tiba saja bola basket melambung dan mendarat mulus mengenai kepala Lea.

"Aaawww....."teriak Lea.

"Le,lo gak apa-apa kan?"tanya Diva.

"Sakit sih . Pusing sedikit,tapi gak apa-apa kok."jawab Lea.

Tiba-tiba saja ada empat laki-laki menghampiri mereka.
*kalian tau kan siapa?kalo gak si Ivan dkk ya siapa lagi!*

"Maaf..maaf ya Le! Nih si Ivan lempar bola nya ngaco."ujar Zaky sambil mengambil bola yang berada di lantai.

"Ooh jadi lo lagi ? Nyebelin banget sih lo!"sahut Lea kesal.

"Heh..lo pikir gue sengaja gitu?buat apa coba?"balas Ivan tak kalah kesal.

"Iiiih....dasar troublemaker!"ujar Lea sambil menginjak kaki Ivan yang kemudian beranjak pergi menuju kelasnya.

"Aaargh..,.,Dasar perempuan aneh lo!"teriak Ivan.

"Eh semuanya...kita duluan ya mau nyusul Lea. Daah."pamit Audy yang langsung berlari dan disusul oleh Ralia dan Diva.
.............

Lea terus berjalan menuju kelas nya, tetapi ditengah perjalanan dia bertemu dengan Rian.

"Le, itu kenapa merah?"tanya Rian sambil menunjuk kening Lea.

"Gara-gara cowo gila! Gue ditimpuk pake bola basket."jawab Lea yang masih memegangi keningnya.

"Haha...hahaa..."Rian malah menertawakan Lea.

"Ah gak asik lo! Masa lo ngetawain gue sih!"protes Lea sambil menjitak kepala Rian.

"Aduh....abisnya lo lucu sih kalo lagi kesel."balas Rian sambil mengusap kepalanya.

"Oh iya, nanti pulang bareng mau gak?"ajak Rian.

"Sorry Rian, tapi gue udah janji sama ka Gilang buat nemenin dia ke toko buku, habis itu keluarga gue mau dinner sama keluarganya calon istri ka Azra."jelas ku.

Tampak raut Rian berubah yabg tadinya gembira menjadi raut kekecewaan.

"Yaudah deh gak apa-apa. Kalo gitu gimana kalo besok kita main ke taman biasa habis pulang eskul? Jadwal eskul kita kan sama."ajak Rian.

"Boleh tuh. Lagian kita juga udah jarang main kesana. Kangen jajanan disana,hehehe."

"Iya juga yaa...eh kabar tante Risa gimana ya? Dia masih sering ke taman gak ya?"

"Kayaknya sih masih...kangen juga ya sama tante Risa."

"Le, masuk yuk bentar lagi bel! Nanti kalo telat masuk ke kelas bisa-bisa kita dihukum."kata Rian yang diiyakan oleh Lea.

Rian pun menggandeng tangan Lea lembut, dan berjalan berdampingan menuju kelas.

--------------------------:
Vote & comment nya jangan lupa yaa.... ❤

#happyreading

TBC

~ author ~

(a)SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang