Pertemuan Pertama Yang Menyebalkan

29 4 0
                                    

Author's pov

Setelah pengarahan singkat tentang semua ekstrakulikuler, semua murid angkatan XII diarahkan menuju ruang ekstrakulikuler masing-masing. Semua ruang ekstrakulikuler berada di lantai tiga,hal ini bertujuan agar  pihak keamanan sekolah lebih mudah dan mempersingkat waktu dalam memantau ekstrakulikuler yang masih berjalan saat malam.

Lea dan teman-teman barunya sudah sampai di ruang musik yang berukuran sangat luas, dilengkapi dengan alat musik modern juga bangku-bangku serta loker untuk menyimpan barang anggota.

Saat Lea akan menduduki kursi yang masih kosong di belakang Ralia, tiba-tiba saja ada yang menabrak dan menduduki kursi yang tadi nya akan di duduki oleh Lea.

Lea yang tak terima pun menarik nya untuk bangkit dari kursi tersebut.

"Eh...eh apaan sih lo main narik-narik baju gue?"tanya nya dengan nada tidak terima.

"Lo gak liat apa? Tadi itu gue mau duduk disini, tapi tiba-tiba lo datang dan nabrak gue."balas Lea sambil menunjuk kursi yang tadi akan diduduki olehnya.

"Kenapa emangnya? Lo gak terima? Lo pikir ini kursi punya lo? Bukan kan! Gue gak akan pindah!"ucap nya sambil menaikkan sebelah alis nya.

"Terserah lo mau ngomong apa! Pokoknya gue gak terima kalo lo duduk disini." Lea menekan kan kata-katanya sambil menunjuk wajah seseorang tersebut.

"Ivan udahlah,, lo ngalah aja! Lo duduk dibelakang gue aja, kasian tuh dia! Masa lo gak mau ngalah sama perempuan."sahut seorang laki-laki yang duduk di sebelah Diva.

"Yaudahlah, males gue harus debat sama perempuan aneh kayak dia!" Jawab nya sambil menunjuk wajah Lea dan beranjak menuju kursi yang dimaksud oleh temannya.

"Iiiih...dasar laki-laki gak tau diri!!"ucap Lea dalam hati sambil menatap sinis laki-laki tadi.

Lea pun langsung menduduki kursi tersebut dengan perasaan kesal.

Lea melihat Diva,Audy,dan Ralia sedang mengobrol dengan tiga orang laki-laki.

"Hfftt...mereka malah asik sendiri."batin Lea sambil memainkan handphonenya.

"Lea! Sini gabung, mereka bertiga mau kenalan sama lo!"panggil Audy.

Tanpa menanggapi ucapan Ralia, Lea pun menghampiri mereka.

"Ky, Ram, Fir, ini Lea. Dia anak kelas X-6 , sekelas sama gue. Dia ini temen kita bertiga."jelas Audy.

"Hai gue Zaky, ini Rama, dan itu Firly. Semoga kita bisa berteman baik."ucap laki-laki yang bernama Zaky.

"Oke."

Saat mereka tengah asik mengobrol, tiba-tiba saja datang satu orang wanita dan satu orang pria yang membuat siswa bergegas menuju kursi masing-masing, termasuk Lea yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.

"Hai semua, perkenalkan nama kakak Sofia Dianti, panggil saja Ka Fia. Dan ini kak Rio Ferdinand. Disini kami akan membimbing kalian mengenai eskul musik ini."jelas Ka Fia.

"Senang bertemu dengan kalian semua."lanjut ka Rio.

Kelas hening sesaat....

Keheningan tersebut terpecahkan oleh seorang laki-laki yang mengangkat tangannya.

"Iya ada apa?"tanya ka Fia.

"Ka, saya izin ke toilet ya."ucap laki-laki yang tak bukan dan tak lain adalah Ivan..

"Silahkan, tapi jangan lama-lama! Karena kita akan memulai kegiatan awal."Ka Rio mengizinkan Ivan.

"Paling lo cuma cari alesan doang kan biar gak ikut kegiatan awal! Bisa banget sih lo!"tiba-tiba saja Lea menyaut yang membuat dia mendapatkan tatapan tajam dari Ivan.
Tapi Lea malah menatap balik Ivan dengan tatapan membunuh.

Ivan pun berhenti menatap Lea dan segera berjalan menuju toliet sesuai tujuan nya tadi.
....................
Sudah satu jam, kegiatan berlangsung. Ivan yang ke toilet pun sudah kembali setelah 7 menit. Semua anggota terlihat antusias menyaksikan materi yang disampaikan oleh Ka Fia dan ka Rio.

"Kayaknya waktunya sudah habis ya....yasudah kalo gitu, sekian kegiatan untuk hari ini. Kita sambung lagi pada hari Rabu dan Kamis ya."ujar Ka Rio.

"Iya kak."

"Sekarang kalian boleh kembali ke kelas masing-masing."kata ka Fia sambil membereskan buku-bukunya.

Lea's pov

Aku dan Audy berjalan melewati ruangan-ruangan yang berada di lantai tiga. Saat aku dan Audy melewati salah satu ruangan, aku melihat Rian ada didalam ruangan itu, sontak aku pun memberhentikan langkahku . Hal itu membuat Audy menatapku heran dan kemudian bertanya.

"Lea? Kenapa berhenti tiba-tiba sih? Liatin apaan lo?"

Aku memperhatikan Rian melalui jendela kecil yang berada di pintu, tak lama setelah itu, Rian sepertinya melihatku dan sekarang dia sedang menatap ku sambul tersenyum. Aku pun membalas senyumannya.

Dia menggerakkan mulutnya seperti orang sedang berbicara. Tidak terdengar, tapi aku mengerti apa yang dibicarakannya melalui gerakan mulutnya. Aku pun hanya mengangguk dan mengajak Audy untuk melanjutkan perjalanan (*eh masa perjalanan, emng nya mau kemana? Biarin daah*) menuju kelas.

"Ayo Audy, kita jalan lagi! Nanti habis gue ngambil tas, gue mau ke perpustakaan. Lo mau ikut gak?"ucap ku sambil berjalan.

"Kayaknya gak bisa deh, soalnya pasti supir gue udah nunggu daritadi di parkiran."sahut Audy sambil mensejajarkan langkahnya dengan langkah ku.

"Oke kalau kayak gitu, gue gak maksa kok. Oh iya, emang rumah lo dimana?"tanya ku(lagi).

"Di komplek Green Foley Blok A no 15. Kalo lo?"

"Kita satu kompleks ternyata, gue juga tinggal di Kompleks Green Foley. Kita cuma beda blok aja, lo kan blok A, kalo gue blok D no 20."jelas ku. Audy hanya mengangguk.

Sejak aku dan Audy mengobrol, kami tidak menyadari kalau kami mengobrol sampai di depan kelas.

Aku pun segera masuk ke dalam kelas untuk mengambil tas ku juga tas Rian, dan segeralah aku bergegas menuju perpustakaan tempat yang tadi dikatakan oleh Rian.

--------------------------:

Jangan lupa vote + comment nya yaa...

Maafkan kalau typo

#happyreading

TBC

~author~

(a)SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang